Minuman kopi pada saat ini tengah menjadi primadona diberbagai kalangan usia. Dahulu jika kopi hanya disukai kaum bapak-bapak karena hanya disajikan dalam keadaan panas dengan campuran sedikit gula pasir, kini kopi lebih diminati oleh berbagai kalangan karena kopi telah disajikan dengan es yang dicampur varian rasa dan aneka jenis topping. Mulai dari Boba, Jelly, Cream, serta Cincau pun ikut turut serta meramaikan toping dalam segelas kopi. Bahkan sekarang karena terlalu kreatifnya para penjual untuk mencampurkan kopi dengan berbagai varian rasa dan toping malah membuat rasa kopi menjadi aneh dan kehilangan ciri khas dari kopi itu sendiri.
Sejauh ini, varian rasa kopi yang menurut saya cocok adalah perpaduan antara kopi dengan alpukat. Namun pendapat itu harus saya ubah ketika beberapa bulan yang lalu saya berkunjung di salah satu kedai kopi di Bangil Pasuruan. Saya harus menambah varian rasa kopi yang saya suka yaitu perpaduan kopi dengan jelly didalamnya. Itu adalah perpaduan yang pas dan enak untuk dinikmati.
Kedai kopi yang saya kunjungi kemarin ini bernama Omito Coffee. Kedai kopi ini terletak di jl Dokter Soetomo Bangil. Letaknya tidak jauh dari SMP Negeri 3 Bangil. Meskipun letaknya di pinggir jalan, tapi posisi kedai kopi yang sedikit masuk ke dalam membuatnya terlihat seperti tersembunyi. Bahkan waktu pertama kali saya datang setahun yang lalu, Kedai ini masih nampak seperti bangunan rumah. Tetapi sekarang Omito Coffee telah mengalami banyak perubahan. Mulai dari arsitektur bangunan, tata letak ruangan, dan tentunya menu yang disajikan sudah lebih bervariasi. Seperti kopi dengan topping jelly yang kini jadi favorit saya.
Ada hal spesial dari kedai kopi ini yang membuat saya akhirnya ingin menulis tentang kedai ini yaitu penerapan go green yang mengurangi sampah plastik. Saya rasa kota Bangil belum menerapkan sepenuhnya aturan go green untuk mengurangi sampah plastik seperti yang dilakukan di Jakarta, Karena ketika saya berbelanja di supermarket dan pasar daerah Bangil, Para Pedagang masih memberikan kantong plastik secara cuma-cuma. Namun saya salut dengan Omito Coffee yang sudah memulai langkahnya dengan mulai mengurangi sampah plastik. Mulai dari gelas minuman yang tidak sekali pakai  hingga sedotan yang mudah terurai.
Pada saat berkunjung, ada satu kejadian yang menarik perhatian saya yaitu ketika ada pengujung yang duduknya tak jauh dari tempat duduk saya yang meminta tisu karena ingin mengelap mejanya yang basah, namun tak diberikan oleh pegawai Omito Coffee. Sebagai gantinya mereka membantu pengunjung mengelap mejanya dengan kain lap. Hal ini  membuat saya menjadi kagum, karena ternyata tidak hanya semboyannya saja yang menyuarakan aksi go green, tapi mereka benar-benar menerapkannya. Saya berharap hal tersebut bisa menjadi contoh yang baik bagi kedai kopi lainnya untuk mulai ikut menerapkan go green.
Ada beberapa hal yang saya bisa rekomendasikan ke kalian selain penerapan go green dan es kopi jelly nya yang enak, yaitu tempatnya yang instagramable. Iya tentunya ini pilihan tepat bagi kalian yang pergi ke kedai kopi bukan hanya untuk duduk bercengkrama dengan teman. Namun kalian bisa berfoto-foto untuk memperbarui akun sosial media atau hanya sekadar berbagai cerita lewat Instastory.
Oh ya, Kedai kopi ini juga cocok bagi kalian yang ingin mengerjakan tugas atau skripsi. Saran saya jika untuk mengerjakan tugas pilihlah tempat yang di dalam, Karena kalau di luar kedai kalian akan terganggu dengan suara berisik dari kendaraan yang melintasi di jalan raya.
Lalu soal harga bagaimana ? Menurut saya Omito Coffee tidak terlalu mahal, cukup membayar dengan 15k sudah bisa mendapatkan satu gelas es kopi jelly yg nikmat. Omito Caffee tidak hanya bisa dinikmati  ditempat, Kalian juga bisa menikmatinya di rumah karena ada sistem take away.
Bagi kalian yang penasaran, Bisa kunjungi ke sosial media instagramnya Omito Caffee  atau bisa datang langsung ke kedai kopinya di Jl. Dokter Soetomo Bangil, Pasuruan-Jawa Timur.  Â
