Duduk menatap rembulan purnamaÂ
Hanya beralas tanah merahÂ
Hembus angin malam bantu rangkai pesan rindu untuknyaÂ
Dia yang dinanti setelah sekian lamaÂ
Tambatan hati yang tak sampai hiasi mimpi
Suara detik waktu menyerupai dekat hati saat mengingat namanyaÂ
Mengalir dan tak tertahan bayangnya menggambar di kedua mata ini
Sinar bintang saling bantu berkaitan membentuk pola wajahnyaÂ
Apakah dia mendengar pesan rindu yang dikirim oleh sang angin malam ?
Harapku balasan itu kunjung datang dengan bunga jiwa yang bermekaran dan cahaya surya terangi jalan tuk pujangga bersamaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H