Mohon tunggu...
Nita Purida
Nita Purida Mohon Tunggu... -

Biology Student at Universitas Indonesia, passionate in environmental studies.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Biota Laut Perna viridis, Kerang Hijau Berprotein Tinggi yang Beracun

1 Desember 2018   15:20 Diperbarui: 1 Desember 2018   19:08 1187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerang saus asam manis, kerang saus padang dan kerang carbonara, siapa yang tidak senang mencicipi olahan seafood berprotein tinggi ini? Perna viridis atau yang lebih dikenal dengan sebutan kerang hijau merupakan binatang yang hidup di pesisir pantai, laut maupun muara sungai.

Biota laut ini tergolong pada kelompok  moluska karena tubuhnya yang lunak dan tergolong ke dalam kelompok bivalvia karena memiliki cangkang. Kerang hijau umumnya ditemukan berukuran panjang 8 cm dan dapat mencapai ukuran maksimum sebesar 16,5 cm. 

Menurut Carpenter (1998) selama ini telah diketahui bahwa kerang hijau memiliki sebaran yang luas mulai dari laut India bagian barat hingga Pasifik Barat, dari Teluk Persia hingga Filipina, bagian utara dan timur Laut China, Taiwan hingga Indonesia.

(eatsmarter.com)
(eatsmarter.com)

Nama Sebutan yang Unik

Kerang hijau memiliki beberapa nama sebutan yang unik dari berbagai tempat. Di Indonesia, Riau misalnya, kerang ini dikenal dengan sebutan 'kemudi kapal', sementara itu di Banten dikenal dengan sebutan 'kedaung'.

Lain cerita jika teman-teman pergi ke negara tetangga seperti Malaysia, kerang hijau lebih dikenal dengan nama 'siput sudu', Singapura dikenal dengan nama 'chay luan' atau 'tam cay', di Filipina dikenal dengan nama 'tahong' dan di Thailand dikenal dengan nama 'hoimong poo'.

(locusresearch.com)
(locusresearch.com)

Tidak hanya menempel, tapi bisa berpindah tempat

Seperti yang teman-teman ketahui, kerang hijau dapat hidup di laut, pesisir pantai, dan muara sungai. Biasanya mereka hidup di kisaran kedalaman 1 m sampai 7 m, dengan cara menempel dan bergerombol pada dasar substrat yang keras seperti kayu, bambu, bahkan batu karang. Kalian penasaran gak sih kok bisa menempel ya?

Jawabannya ada pada benang byssus yang merupakan susunan protein. Bysssus ini dapat digerakan oleh otot retraktor sehingga dapat berpindah tempat. 

(researchgate.net)
(researchgate.net)

Musuh dan Ancaman

Dalam melangsungkan hidupnya di alam, kerang hijau juga memiliki musuh dan menghadapi berbagai macam ancaman. Salah satu ancamannya yaitu suhu, kerang hijau bisa mati pada suhu 43 derajat celsius  hanya dalam waktu 30 menit. Perkembangan byssus akan menurun seiring dengan kenaikan suhu dan byssus akan berhenti berkembang pada suhu 35-37 derajat celsius. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun