Pandemi Covid-19 yang terus menyebar dan meningkat jumlahnya hingga hampir ke seluruh negara memberi pengaruh ke berbagai sektor yang ada di masyarakat. Salah satu sektor yang terkena dampak paling besar di Indonesia merupakan sektor ekonomi. Dalam sektor perekonomian terjadinya keterlambatan menjadi ancaman tersendiri bagi aspek kehidupan di masyarakat. Permasalahan ekonomi harus segera menemukan solusi sebagai sebuah upaya pembangunan.
Bagian terpenting dari sektor ekonomi yang turut merasakan dampaknya yaitu Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Permasalahan dalam UMKM dapat menjadi ancaman bagi perekonomian nasional dengan terjadinya banyak pemutusan hubungan kerja bagi para pekerja dan buruh. Hal tersebut terjadi karena adanya penurunan produktivitas yang berakibat pada penurunan profit yang signifikan. Bahkan  berdasarkan  survei  Asian  Development  Bank  (ADB)  terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya.
Di tengah pandemi covid-19, daya beli masyarakat menjadi semakin menurun karena adanya rasa khawatir untuk melakukan interaksi secara langsung khususnya diluar ruangan. Oleh karena itu, banyak konsumen yang akhirnya memutuskan untuk melakukan pembelian secara digital (online). Sedangkan pada kenyataannya masih banyak UMKM yang belum beradaptasi secara digital dan masih bergantung pada sistem penjualan secara offline. Sehingga berdampak pada banyaknya UMKM yang harus menutup gerainya akibat daya beli yang terus menurun.
Dengan alasan dan dampak yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut, maka diperlukan adanya solusi berupa suatu program pembangunan sosial yang dapat mengatasinya. Pemerintah berupaya membangun beberapa program pembangunan untuk membangkitkan perekonomian yang mengalami penurunan, salah satunya yaitu dengan sistem pemberdayaan sosial.Â
Sistem pemberdayaan sosial ini terdiri dari beberapa program, diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH), program sembako, program sembako ddi Jabodetabek, program Bansos Tunai di luar Jabodetabek, program kartu Prakerja bagi yang terkena PHK, program BLT dana desa, Banpres produktif untuk UMKM, program subsidi gaji, dan diskon listrik. Realisasi Program Pemulihan Ekonomi terutama dalam perlindungan sosial diharapkan mampu mengurangi kesulitan masyarakat dan memicu peningkatan produktivitas masyarakat.
Dalam ekosistem ekonomi UMKM berperan sebagai pilar penting dan berpotensi besar untuk menjadi akselerator pemulihan ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Di tengah permaslahan ini, adapun program yang dapat dijadikan sebagai sebuah solusi yaitu dengan digitalisasi UMKM. Digitalisasi dilakukan dengan melakukan suatu perubahan bagi pelaku UMKM yang sebelumnya berbasis offline menuju basis digital yang disebut sebagai fenomena kewirausahawan. Media  sosial  dan market place (perantara) dapat  menjadi  sebuah  konsep  untuk  mempermudahpelaku UMKM mendapatkan akses pemasaran yang lebih luas (Purnomo, 2019).
Peran teknologi digital akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap unit bisnis baru yang dibuat. Program digitalisasi menjadi bagian terpenting dari program transformasi Kementerian UMKM dan koperasi. Perubahan pola konsumsi masyarakat di masa pandemi menjadikan tren digitalisasi UMKM sebagai suatu kebiasaan baru masyarakat hingga masa mendatang. Menurut  catatan  Kementerian  Koperasi  dan  UKM,  saat  ini terdapat 10,25 juta pelaku UMKM  yang telah terhubung  dengan platform digital.
Kewirausahaan digital menjadi bentuk bisnis yang memanfaatkan kemajuan teknolohi digital, baik proses hingga sampai pemasaran produk dan jasa. Program  ini bertujuan  agar  selama  masa  pandemi  Covid-19  ini, para  pelaku  UMKM  tetap dapat bertahan dengan peningkatan penjualan dengan dukungan ekosistem digital. Sebab,  hingga  saat  ini  hanya  sekitar  10-11  juta  UMKM  yang  terhubung  dengan ekosistem digital. Kemenkop UKM memiliki strategi pengembangan digitalisasi UMKM melalui empat langkah, yaitu :
- Meningkatkan SDM dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya dapat meningkat
- Mengintervensi perbaikan proses bisnis para pelaku usaha UMKM seperti teknik pemasaran dan literasi keuangan
- Memperluas akses pasar agar pelaku usaha UMKM mampu menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah
- Mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM yang dapat memberikan motivasi  usaha mikro untuk bergabung ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor).
Selain  itu  dalam  masa  pandemi  Covid-19  untuk  membangkitkan  kembali  kondisi  ini  diperlukan  solusi  mitigasi  dan pemulihan  yakni  dengan  menciptakan  stimulus  pada  sisi  permintaan  dan mendorong  platform  digital  untuk  memperluas  kemitraan.Â
Pandemi Covid-19 secara tidak langsung telah mendorong sebuah perubahan baru dalam sistem bisnis di Indonesia dengan adaptasi digitalisasi atau fenomena kewirausahaan digital. Seiring dengan perkembangan teknologi, media sosial memang dapat dijadikan sebagai sarana perkembangan kewirausahaan seperti halnya UMKM. Program adaptasi secara digital akan menjadi salah satu langkah yang baik untuk memulihkan perekonomian di tengah krisis pandemi. Dimana hal tersebut didasarkan pada perubahan pola konsumsi dan daya beli masyarakat yang bermula karena rasa kekhawatiran.
Namun, untuk menjalankan suatu program terlebih dibarengi oleh suatu perubahan maka perlu adanya proses pendekatan sebagai salah satu proses adaptasi sehingga tercapai sesuai dengan tujuannya. Digitalisasi UMKM di era sekarang akan memberikan peningkatan terhadap pemulihan ekonomi karena media massa yang menjadi salah satu platform semakin meningkat jumlah penggunanya, hal itu tentunya akan berdampak baik bagi peningkatan daya beli para konsumen.