Mohon tunggu...
Niswatun Nourina
Niswatun Nourina Mohon Tunggu... Mahasiswa PGMI Jurnalistik Kelas C

Saya adalah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Penemuan Kerangka Manusia di Bambanglipuro : Diduga Meninggal 2-3 Bulan Lalu

17 Maret 2025   20:53 Diperbarui: 17 Maret 2025   20:56 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penemuan Kerangka Manusia, Bambanglipuro Bantul

Bambanglipuro, Bantul -- Warga Bambanglipuro, Bantul, dikejutkan dengan penemuan kerangka manusia di sebuah ladang tebu tepatnya di Pedukuhan Kaligondang, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul pada hari Senin, 17 Maret 2025. Temuan ini segera dilaporkan kepada pihak berwenang, yang kemudian mengirimkan tim medis dari Puskesmas Bambanglipuro untuk melakukan pemeriksaan awal. Berdasarkan hasil pemeriksaan awal oleh tim dokter dari Puskesmas Bambanglipuro yang dipimpin oleh dr. Dinda Riki Martiyani Dewi, kerangka tersebut diperkirakan telah meninggal sekitar 2 hingga 3 bulan yang lalu.

Tim medis datang ke lokasi melakukan pemeriksaan awal dan menemukan beberapa fakta penting mengenai kondisi kerangka. Menurut hasil pemeriksaan dr. Dinda Riki Martiyani Dewi, identifikasi awal menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah milik seorang perempuan dengan usia diperkirakan di bawah 25 tahun. Indikasi ini diperoleh dari bentuk panggul dan kerangka kaki yang lebih kecil dibandingkan dengan ciri khas laki-laki.

Saat ditemukan, kerangka masih mengenakan pakaian berupa kemeja berwarna hijau lumut dan celana pendek warna hitam motif garis segitiga. Selain itu, beberapa bagian tubuh ditemukan terpisah dari kerangka utama. Tulang tangan kiri ditemukan berjarak sekitar 3 meter dari tubuh, sementara kaki sebelah kiri berjarak 1,5 meter.

Setelah pemeriksaan awal, kerangka manusia tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara oleh tim PMI Bantul untuk pemeriksaan lebih lanjut. Proses identifikasi akan melibatkan pemeriksaan forensik guna mengetahui lebih banyak informasi, termasuk kemungkinan penyebab kematian dan identitas korban.

Pihak kepolisian juga mulai melakukan penyelidikan guna mencari tahu apakah terdapat dugaan tindak kriminal yang melatarbelakangi penemuan kerangka ini. Polisi juga menghimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga dalam beberapa bulan terakhir untuk lapor dan membantu proses identifikasi lebih lanjut.

Pihak kepolisian setempat segera melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengidentifikasi korban dan mengungkap penyebab kematian. Dugaan awal mengarah pada kemungkinan tindak kriminal, mengingat kondisi tubuh yang terpisah-pisah dan lokasi penemuan yang terpencil.

Saat ini, penyebab kematian masih belum diketahui. Namun, berdasarkan kondisi pakaian yang masih melekat pada kerangka dan posisi tulang yang terpisah, penyidik menduga bahwa kemungkinan korban meninggal akibat kejadian yang tidak wajar. Meski demikian, pemeriksaan forensik lebih lanjut akan menjadi kunci utama dalam menentukan penyebab kematian sebenarnya.

Himbauan kepolisian meminta masyarakat yang memiliki informasi terkait penemuan ini untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. Mereka juga menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap lingkungan sekitar dan segera melaporkan hal-hal mencurigakan kepada pihak berwajib.

Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian dan tim forensik. Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang, mengingat kondisi kerangka yang ditemukan dalam keadaan tidak utuh dan usia korban yang masih relatif muda. 

Masyarakat diharapkan dapat membantu proses penyelidikan dengan memberikan informasi yang dapat mempercepat identifikasi korban serta mengungkapkan penyebab kematian yang sebenarnya. Kepolisian akan memberikan perkembangan terbaru terkait kasus ini seiring berjalannya proses penyelidikan.

Warga sekitar berharap pihak berwenang dapat segera mengungkap misteri di balik penemuan ini dan memberikan keadilan bagi korban. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada dan segera melaporkan hal-hal mencurigakan di lingkungan mereka. Sampai saat ini muncul beberapa dugaan bahwa korban merupakan salah satu warga Galur Kulonprogo Yogayakarta, namun penyelidikan akan terus dilakukan untuk memastikan kebenarannya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun