Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village III Universitas Jember adalah salah satu mata kuliah dengan tujuan utama untuk memberikan pengalaman pengabdian dan pemberdayaan masyarakat kepada mahasiswa dimasa pandemi covid-19.Â
Melalui KKN mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam bentuk keterlibatan dalam peran dimasyarakat dan memberikan manfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat.Â
Pada KKN Back to Village mahasiswa melaksanakan program KKN secara individu di kampung halaman mereka sehingga tidak menjadi halangan bagi mahasiswa untuk tetap menjalankan program KKN. Lokasi KKN kali ini berada pada Desa Gendingan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.Â
Pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada daerah tempat tinggal penulis sehingga akan mempermudah akses pelaksanaan KKN kali ini. Desa Gendingan terletak tidak jauh dari pusat kabupaten sehingga termasuk dalam letak yang strategis dan peluang pengembangan sektor ekonomi, pendidikan, pariwisata dan kesehatan lebih tinggi.Â
Salah satu sektor pendidikan yang terdampak pandemi covid-19 yaitu SDN 1 Gendingan yang pada saat ini melaksanakan pembelajaran secara daring dikarenakan pandemi covid-19.Â
Oleh karena itu, penulis memilih program tematik 4 yaitu "Program Literasi Desa" dengan sasaran anak sekolah dasar dan guru sekolah dasar. Tujuan dari kegiatan ini yaitu membangkitkan motivasi belajar anak dan menambah pengetahuan serta skill mengajar dari guru sehingga tercipta proses belajar yang menarik.
Pada masa pandemi covid-19 menyebabkan perubahan metode pembelajaran yang awalnya dilakukan secara tatap muka menjadi sistem daring. Pembelajaran secara daring menjadi tantangan tersendiri dikalangan siswa, orangtua dan guru. Banyak terjadi keluhan atau permasalahan yang timbul akibat pembelajaran secara daring. Menurut Dina salah satu orangtua siswa SD, "saya jujur kesulitan untuk membimbing anak belajar secara karena kebanyakan pembelajaran hanya memberikan tugas saja dan anak disuruh belajar tidak mau lebih milih main terus". Para anak di Desa Gendingan juga sering merasa bosan saat belajar dan memilih untuk bermain gadjet sehingga orangtua kewalahan mengatasinya dan proses pembelajaran kurang maksimal. Pada minggu kedua setelah proses pengenalan dan pelatihan sarana pembelajaran digital Bu Dwi Lestari selaku guru sekolah dasar mengatakan "Kalau saya itu sering bingung mau mengasih media belajar yang disukai anak secara daring karena keterbatasan sarana dan kurang paham pengaplikasiannya namun dengan penjelasan yang diberikan saya mulai familiar dengan beberapa media belajar yang sebelumnya saya bahkan tidak tahu dan bisa membuat media quizizz itu sangat membantu sekali". Anak-anak sekolah dasar juga mengaku jika proses pembelajaran dengan media digital lebih menyenangkan dan mudah dipahami. Harapan dari program kerja inovasi pendukung pembelajaran siswa kali ini dapat terlaksana secara baik, lancar dan bermanfaat bagi segala pihak khususnya pada sasaran agar siswa dapat menyukai kegiatan belajar mengajar sehingga mampu meningkatkan minat dan bakat mereka. Selain itu, saya berharap kegiatan ini memiliki manfaat berkelanjutan kedepannya.
(Niswatul_Hikmah/Eka_Afdi/Gendingan,Kedungwaru,Tulungagung_71)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H