Lamongan - Jalan Pucuk-Sekaran, Kecamatan Sekaran, Lamongan berlubang, dan rusak. Pengendara yang melintasi jalan yang menghubungkan Pucuk dan Sekaran itu pun mengeluhkan lubang yang menganga itu karena membahayakan.
lubang yang terlihat hampir lebar badan jalan itu memiliki kedalaman sekitar lebih dari 15 cm. Pada lubang tersebut terlihat adanya genangan air sisa hujan.
Setiap pengendara mobil atau pun sepeda motor yang melintasi jalan itu terlihat mengurangi kecepatanya dan juga mengambil sisi pinggir badan jalan untuk menghindari lubang yang berada di tengah jalan tersebut.
Seorang pengendara yang selalu melewati jalan itu mengatakan lubang itu sudah ada sejak satu tahun terakhir. Lubang dan retakan-retakan yang berada di tengah jalan itu awalnya kecil dan lama-kelamaan membesar.
"Jalannya udah lama gini. Bahkan kayaknya lebih dari satu tahun, tapi gak ada tindakan dari pemerintah. Lubangnya jadi gak kelihatan soalnya ada airnya, bahaya." ucap Arya, Rabu (27/12/2023).
Arya mengatakan jalan tersebut akan dipenuhi dengan air jika musim hujan tiba. Sehingga pengendara yang melintasinya tidak mengetahui seberapa dalam lubang tersebut.
"Kalau udah hujan, nggak nampak itu seberapa lebar lubangnya karena dipenuhi air," sambungnya.
Keluhan itu juga disampaikan oleh pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar jalan tersebut. Solikin, pedagang kaki lima itu mengatakan jalan akan macet jika air sudah menggenangi. Sebab, pengendara pastinya akan mengurangi kecepatan kendaraannya untuk melintasi jalan tersebut khususnya pengendara mobil sehingga akan menyebabkan kemacetan.
"Kalau udah penuh air di lubang itu pasti macet lah jalan ini panjang. Karena orang banyak yang pelan pelan kalau mobil, kalau sepeda motor bisa ambil dari pinggir," ujarnya.
Solikin berharap agar pemerintah yang berwenang agar segera memperbaiki jalan tersebut. Agar tidak semakin melebar dan menutupi seluruh badan jalan.
"Ini kalau tidak salah udah ada satu tahun lebih, sampai sekarang belum diperbaiki. Maunya pemerintah segeralah perbaiki biar nggak bahayakan pengendara juga nantinya," tutupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H