Mohon tunggu...
Pena Digital
Pena Digital Mohon Tunggu... Guru - Berproses

~

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diagnosa dan Remidial Teaching

17 April 2017   06:48 Diperbarui: 17 April 2017   16:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

dalam kamus besar bahasa indonesia diagnosa memiliki arti ilmu untuk menentukan jenis penyakit, oleh karena itu dalam proses pendidikan dan pengajaran berlangsung seorang guru harus mendiagnosa dan menganalilis penyakit yang ada dalam kelas dan memberikan obat yang ampuh untuk menangulangi penyakit tersebut. dalam suatu pembelajaran tidak mungkin terjadi hal-hal yang baik-baik saja atau pasti terdapat permasalahan baik mengenai peserta didik atau seorang guru. hal-hal yang sering terjadi dalam proses pembelajaran seperti : kurang sesuainya metode yang digunakan oleh guru sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi yang disampaikan, strategi dalam penyampaian materi kurang membentuk siswa interest dan lain sebagainya. untuk itu seorang guru harus melakukan atau meracik obat untuk peserta didiknya, ketika seorang guru menggunkan strategi A kemudia hasil yang dicapai belum sempurna makan harus dilanjutkan pada siklus selanjutnya sampai menemukan obat yang cocok untuk peserta didik. oleh karena itu agar peserta didik dapat memperoleh dan menjadi yang diharapkan oleh pendidikan, perlu sorang guru yang mengerti dan memahami sekaligus mendiagnosa peserta didiknya. kemudia kita sering mendengar kata remidial, hal ini tidak hanya dilakukan ditahap setelah ujian akan tetapi seorang guru dapat melakukan remidial sebelum ujian, remidial disini meliki arti memperbaiki atau perbaikan. sehingga dalam proses pembelajaran guru dapat melakukan remidial setelah materi pada hari itu disampaikan, kemudia guru memberikan pertanyaan untuk mencoba dan mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun