Mohon tunggu...
Niswa Adlina
Niswa Adlina Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer

Minat kajian : Politik Digital

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pagar Laut Tangerang : Siapa dalang misterius ?

28 Januari 2025   09:50 Diperbarui: 28 Januari 2025   09:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembongkaran Pagar Laut Tangerang (Sumber Gambar: CNNIndonesia.com)

Masyarakat dihebohkan dengan bambu-bambu yang tertancap sebagai pagar di laut Tangerang sepanjang 30,16 kilometer. 

Beberapa pihak berwenang seperti pemerintah daerah, masyarakat, hingga pemerintah pusat turut andil dalam penanganan pagar laut misterius tersebut.

Sejumlah kabar simpang siur muncul sejak viralnya pagar laut misterius di berbagai saluran televisi, hingga media sosial. Terdapat pihak mengakui memiliki peran dalam pembangunan pagar laut, disisi lain pihak lainnya membantah. Beberapa nama pejabat hingga nama konglomerat pun turut terseret dalam pusaran kasus misterius tersebut. 

Kasus ini pada awalnya telah diketahui oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten pada 14 Agustus 2024. DKP menerima laporan adanya aktivitas pemagaran laut. 

Mengetahui hal itu, pada 19 Agustus 2024, DKP menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan pengecekan langsung.  Dalam pengecekan pertama, pagar laut terpantau baru mencapai 7 kilometer. 

Tak berhenti disitu, pada 5 September 2024 DKP Provinsi Banten bekerja sama dengan Polsus PSDKP (Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) untuk mengecek lokasi pemagaran sekaligus berkoordinasi dengan camat dan sejumlah kepala desa setempat.  Berdasarkan hasil berdiskusi, informasi yang diperoleh bahwa tidak ada izin dari camat maupun kepala desa terkait pemagaran laut tersebut.

 Pada 18 september 2024, tim kembali melakukan patroli dengan menggandeng Dinas Perikanan Kabupaten Tangerang dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI). DKP Banten pun menginstruksikan agar aktivitas pemagaran laut segera dihentikan. 

Pada 9 Januari 2025, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyegel pagar laut misterius di perairan Tangerang. Penyegelan ini dilakukan karena pemagaran laut tidak memiliki izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). 

Namun, di tengah simpang siur sosok dibalik pemagaran laut secara ilegal ini, terdapat pihak yang secara tiba-tiba mengungkap bahwa pagar tersebut sebenarnya dibangun oleh masyarakat setempat yaitu kelompok nelayan "Jaringan Rakyat Pantura".  Alasan pagar laut dipasang oleh nelayan karena sebagai langkah mitigasi bencana tsunami dan abrasi. Di sisi lain adapula  yang mengatakan bahwa bambu-bambu yang dipasang dimanfaatkan untuk budidaya kerang. Namun, para nelayan masyarakat setempat membantah hal tersebut. 

Pada 18 Januari Pagar laut dibongkar oleh TNI AL bersama nelayan, pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang ini dilakukan atas perintah langsung Presiden Prabowo Subianto.  Sebanyak 600 anggota TNI AL dari 3 pasukan khusus turut bergabung dalam pembongkaran pagar laut. Sarana yang digunakan tim gabungan antara lain 4 KAL/Patkamla, 6 Sea Rider, 13 Perahu Karet, 2 RBB dan 2 RHIB, serta dibantu perahu milik para nelayan. Walaupun proses pembongkaran mengalami kendala karena cuaca dan bambu yang sulit dicabut karena telah menancap dalam dalam jangka waktu yang lama, pembongkaran tetap dilaksanakan. 

Hingga hari ini ( Selasa, 28 Januari 2025) pembongakaran pagar laut telah terlaksana hingga sepanjang 15 kilometer 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun