Matematika merupakan ilmu yang mempelajari struktur, ruang, jumlah, dan pola. Matematika juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, rekayasa, ekonomi, dan sosial, Dalam kehidupan sehari-hari matematika sering digunakan manusia untuk menghitung jumlah, seperti pada proses jual beli, dimana pada kegiatan jual beli manusia sering mengaitkannya dengan matematika khususnya pada konsep berhitung.
Konsep berhitung sendiri merupakan dasar dalam matematika yang penting untuk dipahami sejak dini, berhitung juga melibatkan penggunaan angka dan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Memperlajari konsep berhitung membantu dalam mengembangkan ketermpilan matematika dasar, serta membantu dalam memecahkan masalah sehari-hari, dan mempersiapkan untuk belajar konsep matematika lanjutan, untuk itu penting memberikan pemahaman yang kuat tentang konsep berhitung pada tahap awal Pendidikan untuk membangun pondas matematika yang kokoh.
Dalam matematika tentunya banyak konsep yang harus dipelajari, dan peserta didik harus memahami konsep-konsep tersebut, dimana konsep yang dimaksud adalah konsep pecahan. Konsep pecahan sendiri merupkan konsep yang memang rumit dan terbilang sulit, karena-nya banyak siswa kesulitan dalam menyelesaikan persoalan berupa pecahan.
Materi pecahan yang di ajarkan di sekolah dasar diantaranya pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, dan bilangan bulat. Di dalam materi pecahan, siswa belajar menyederhanakan pecahan, menyamakan penyebut, dan melakukan operasi hitung seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian.
pecahan merupakan sejenis bilangan yang jika digambarkan dalam gambar, mengandung unsur-unsur yang diamati dan biasanya dikontraskan dengan arsiran.
Terdapat faktor penyebab siswa sulit memahami konsep pecahan, faktor-faktor tersebut meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor yang berasal dari dalam diri yaitu:
1. Kurangnya motivasi belajar
2. Kurangnya ketelitian atau konsentrasi
3. Kurangnya pemahaman konsep dasar
4. Tidak terbiasa menggunakan konsep pecahan dalam kehidupan sehari-hari
5. Kecemasan atau ketakutan terhadap materi konsep pecahan.
Faktor yang berasal dari luar diri yaitu:
1. Metode pengajaran yang kurang efektif
2. Lingkungan belajar yang tidak mendukung
3. Faktor sosial dan emosional
4. Dukungan pendidik dan orang tua
5. Kurangnya aplikasi praktis
6. Faktor lingkungan sekolah dan kurikulum.
kemungkinan yang akan terjadi jika permasalahan siswa yang sulit memahami konsep pecahan tidak teratasi adalah:
1. Rendahnya prestasi akademi
2. Ketidakpercayaan diri
3. Ketidakmampuan dalam menyelesaikan masalah
4. Kesulitan dalam melanjutkan pendidikan
5. Frustasi dan hilang minat belajar
Jika permasalahan siswa yang sulit memahami konsep pecahan dapat teratasi, maka yang akan terjadi adalah:
1. Peningkatan prestasi akademik
2. Peningkatan kepercayaan diri
3. Kemampuan pemecahan masalah yang baik
4. Motivasi belajar yang tinggi
5. Peluang pengembangan potensi lebih besar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H