Mohon tunggu...
Nisuwarti
Nisuwarti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Suka NCT Dream

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa PMM Universitas Samudra Ikuti Kegiatan Refleksi "Perjalanan Menyusuri Kearifan Lokal Berbasis Mitigasi Bencana" di Museum PLTD Apung

25 Desember 2023   13:40 Diperbarui: 25 Desember 2023   13:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada pelaksanaan Modul Nusantara minggu ke-empat belas kami peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka Universitas Samudra kelompok 1 Mangrove, berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan "Refleksi perjalanan menyusuri kearifan lokal berbasis edukasi mitigasi bencana dengan metode Learning Journal" di Museum PLTD Apung Banda Aceh. Pada pembahasan kali ini topik utamanya yaitu mengenai pencegahan atau mitigasi bencana khususnya dilihat dari latar belakang Aceh yang pernah menjadi kawasan yang terdampak oleh bencana alam yaitu tsunami. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan gagasan serta mahasiswa dapat lebih aktif, optimal dan interaktif dalam setiap penyampaian materi. 

INFORMASI UMUM

Tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 merupakan bencana alam yang masih sulit dilupakan oleh masyarakat Aceh karena memakan banyak korban. Peristiwa di lepas pantai Aceh itu terjadi pasca gempa sembilan titik di Samudera Hindia yang disebut-sebut sebagai gempa terbesar yang pernah terjadi sepanjang sejarah dunia.  

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung menjadi saksi bisu bencana tsunami dahsyat yang melanda Aceh. Kapal sepanjang 63 meter dan berbobot 2.600 ton itu memiliki motor listrik berkekuatan 10,5 megawatt. Seolah disihir, gelombang besar tsunami mampu menyeret kapal PLTD Apung hingga sejauh 3 kilometer menuju pusat bekas kota maritim Banda Aceh, tepat di sebelah pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue.  Hingga saat ini kapal tersebut berada di Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh. Kisah ini tidak hanya menjadi simbol besarnya gelombang tsunami, namun juga simbol kebahagiaan di tengah bencana yang tak terkatakan. Setelah masa pemulihan akibat bencana tsunami, kapal yang semula berfungsi sebagai pembangkit listrik tidak berfungsi sebagaimana mestinya.  Pemerintah Aceh kemudian mengubah kapal tersebut menjadi objek wisata pasca tsunami, Museum Terapung PLTD. Hal ini untuk memastikan generasi mendatang akan melihat dampak buruk dari peristiwa ini dan mengingat sejarah bencana yang  terjadi.  Kini, interior PLTD Apung menjadi museum edukasi bantuan bencana yang dipenuhi berbagai informasi  tentang proses dasar PLTD Apung dalam bentuk gambar video. Lokasi ini juga sering digunakan sebagai tempat kunjungan lapangan bagi anak-anak sekolah untuk memperkenalkan pendidikan kebencanaan atau mitigasi bencana sejak dini. 

INFORMASI YANG KAMI PEROLEH 

Mitigasi bencana tsunami adalah sistem untuk mendeteksi tsunami dan memberi peringatan untuk mencegah jatuhnya korban. Ada dua jenis sistem peringatan dini tsunami, yaitu sistem peringatan tsunami internasional dan sistem peringatan tsunami regional. (SUMBER BPBD-RI)

Tujuan dari Sistem Peringatan Dini Tsunami adalah, untuk memberikan waktu kepada masyarakat, khususnya di daerah rawan tsunami, untuk mengungsi atau melarikan diri dari bencana ke tempat yang lebih aman. Hal ini juga memungkinkan untuk meminimalkan jumlah calon korban. BMKG resmi mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk  pertama kalinya, berdasarkan hasil analisis tsunami yang mendekat.  BMKG menyampaikan informasi peringatan dini tsunami kepada masyarakat umum dan berbagai lembaga perantara melalui berbagai sarana komunikasi. Selain itu, BMKG memiliki prosedur standar penyampaian peringatan dini ke berbagai lembaga perantara tersebut di atas, dimana  penyampaian peringatan dini dibagi menjadi 4 tahap. Empat tahapan peringatan dini tsunami  BMKG adalah: 

Peringatan Dini 1 : Berisi informasi parameter gempa bumi, waktu terjadinya, lokasi episenter (lintang, bujur), kedalaman, intensitas, skala intensitas di beberapa lokasi dan kemungkinan tidak terjadi/terjadinya tsunami, serta tingkat gempa. gempa bumi dan ancaman terjadinya tsunami. 

Peringatan Dini 2 : Berisi informasi perkiraan ketinggian  tsunami serta perkiraan waktu dan wilayah terjadinya tsunami. 

Peringatan Dini 3: Berisi informasi mengenai kondisi  tsunami di wilayah lain yang terkena dampak tsunami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun