Mereka sering dianggap hasil dari ketidakmampuan orang tua dalam mengajarkan sopan santun. padahal ini tidaklah benar, Karena tidak semua orang ditakdirkan masuk dalam" dunia tangan kanan". sering kita dengar seorang ibu berkata pada anaknya" Ayo, ambil kuenya dengan tangan manis". maksudnya, si anak disuruh mengambil kue dengan tangan kanan. kalau anak mengambil dengan tangan kiri, ibu akan langsung menegur dengan separuh marah. Takut disangka tidak bisa mengajar anak, karena memang menggunakan tangan kiri masih sering dihubungkan dengan ketidakmampuan orang tua mengajarkan sopan santun pada anaknya.
Di lingkungan rumah, Â lingkungan kerja atau di sekolah, mungkin sering anda temui si kidal ini. kelihatannya mereka baik-baik saja, padahal proses penerimaan lingkungan tidak selalu mulus untuk setiap orang. Banyak juga batu sandungan yang harus mereka hadapi. betapa tidak berbagai aspek di dunia ini baik fisik maupun sosial, dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kerangka pemikiran orang- orang yang terampil dengan tangan kanan. Misalnya saja berbagai peralatan rumah tangga ataupun aturan-aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat. Makan pakai tangan kanan, bersalaman, menerima, dan memberi sesuatu pakai tangan kanan. Karenanya kekidalan kerap dianggap sebagai pengganggu yang bisa mengakibatkan orang kidal Mengalami berbagai kesukaran, frustasi, ataupun rasa malu.
Lalu Mengapa anak bisa kidal? Â
Marion Annet  seorang psikolog dari lencester Polytechnic, mengadakan penelitian lebih dari 20 tahun untuk mencari sebab Mengapa orang bisa kidal. menurutnya penyebab kegagalan ada 2, yaitu susunan otak dan gen ( plasma pembawa sifat manusia. Otak kita  terbagi menjadi dua belahan yaitu belahan kiri dan kanan. belahan kiri mengontrol bahasa dan Kemampuan- kemampuan verbal, sementara belahan kanan berhubungan dengan kreativitas dan Kemampuan kemampuan visual spasial.Â
kemampuan dalam bidang matematik, konstruksi, membaca peta dan sebagainya. Masing-masing belahan otak ini mengontrol gerak pada bagian badan yang berlawanan pada Kebanyakan orang, Satu Sisi dari otak yang biasanya kiri, merupakan Sisi yang dominan, Sementara pada kasus kidal otak belahan kanan lah yang lebih dominan. Gen pembawa ataupun keturunan juga berpengaruh.
Jika dibanding dengan dahulu, dewasa ini para orang tua lebih bertoleransi pada anak-anak yang menggunakan tangan kiri sebagai tangan dominan. Â Begitu pula halnya di lingkungan sekolah. kalau beberapa tahun yang lalu masih banyak guru yang menegur muridnya menggunakan tangan kiri untuk menulis maka sekarang tidak lagi. murid-murid sekarang diizinkan untuk menggunakan tangan dominan mereka untuk menulis entah kiri atau kanan. bagi orang tua yang memiliki anak kidal. anak menyarankan untuk tidak terlalu khawatir. anak-anak tidak memiliki berbagai kelebihan. lain di bidang Matematik dan arsitektur, dibutuhkan kemampuan visual spasial yang tinggi.
Dibutuhkan sifat positif dari para orang tua yang pertama adalah orang tua perlu memantau sejauh mana Ke kidalan anaknya. kekuatan kekidalan anak bisa dipantau dengan melihat reaksi-reaksi si anak ketika disuruh menggunakan tangan kanannya. kalau si anak melakukan protes menolak petunjuk-petunjuk orang tua dan menjadi terganggu secara emosional berarti kekidalannya sangat kuat.Â
Kalau ternyata kekidalan anak Amat kuat akan lebih bijaksana bila orang tua membiarkan Si anak terus menggunakan tangan kirinya, kecuali dalam kondisi tertentu, seperti misalnya ketika makan dan bersalaman. kalaupun orang tua berminat untuk mencoba mengubah kecenderungan anaknya untuk menggunakan tangan kiri ini, usahakan hal itu sebaiknya dilakukan ketika anak masih berusia dibawah 6 tahun.Â
Dengan syarat perubahan dilakukan secara bertahap. orang tua pun perlu Mengingat bahwa anak tidak  boleh dipaksa untuk berubah. jadi Anda bisa mengajak atau melatihnya untuk menggunakan tangan kanan tetapi tak boleh memaksa nya. Pemaksaan pada anak bisa berpengaruh buruk yang lebih lanjut, bisa menimbulkan masalah masalah psikologis. Misalnya rasa takut gagal, cemas, karena stress yang berkepanjangan yang akhirnya membentuk konsep diri yang negatif pada anak.
Pada dasarnya kanan atau kiri sama saja. Tetapi masyarakat kita memang cenderung menuntut untuk penggunaan tangan kanan pada kegiatan-kegiatan sosial tertentu. Disinilah dituntut sikap positif orang tua untuk bisa menyeimbangkan pemenuhan tuntutan dari masyarakat dan batas kemampuan si anak kidal untuk mengubah dominasi tangan kirinya ini. semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H