Mohon tunggu...
Annisa Haismaida
Annisa Haismaida Mohon Tunggu... -

University Islamic State (UIN) jakarta\r\nProdi : Journalist

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Yuk, Mengenal Beliau Lebih Dekat...

23 Agustus 2011   17:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:31 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik



Merayakan HUT Indonesia sepertinya kurang lengkap jika kita tidak berkunjung kerumah Presiden Soekarno. Selain berwisata kita juga sekaligus bisa mengenal lebih dalam Pahlawan Proklamator Indonesia. Berikut rumah-rumah yang ditempati oleh Bung Karno.

1.Pengangsaan Timur 56, Jakarta

Sudah pasti hampir masyarakat Indonesia mengetahui, jika mendengar Jalan Pengangsaan Timur 56. Terpikirkan bahwa dijalan itulah saksi bisu proklamasi yang dikumandangkan oleh Bung Karno. Kini Jalan Pengangsaan itu berubah nama menjadi jalan proklamasi. Bukan hanya nama jalannya saja yang berubah, namun bangunan yang merupakan kenangan sejarah Indonesia itu sudah tidak ada lagi.

Sungguh disayangkan sekali,kini rumah sejarah Proklamasi tersebut sudah tidak bisa kita temukan. Atas perintah Presiden Soekarno, rumah itu dirobohkan dan tidak lagi dapat melihat aslinya. Sebagai gantinya, kita hanya akan melihat Monumen Proklamasi dengan Monumen Petir, tepat disaat Bung Karno mengumumkan Proklamasi. Tak hanya itu, disana juga terdapat dua patung yaitu Patung Presidan Soekarno dan Wakil Presiden Moh. Hatta.

Walaupun rumah bersejarah itu tidak dapat kita lihat lagi. Namun, denyut hati kita masih bisa merasakan tentang proklamasi dibacakan saat kita berdiri dekat Monumen Petir.

2.Istana Gebang, Blitar.

Peninggalan-peninggalan didalam rumah yang terletak di Jalan Sultan Agung 59, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur ini masih terawat dan tertata rapi tanpa mengubah bentuk lamanya. Belum lama ini rumah tersebut telah dibeli oleh Pemkot senilai 35 Milyar dari dana APBD.

Sempat dipermasalahkan tentang sebenarnya dirumah rumah Soekarno pertama kalinya dan dilahirkan. Muncul berita dan pengklaiman bahwa rumah Presiden pertama RI berada di Surabaya. Namun sudah ada beberapa buku yang menerangkan bahwa kota kelahiran sekaligus tempat tinggal pertama kalinya, dan banyak masyarakat Indonesia tahu di Blitar.

Jika kita berkunjung ke Istana Gebang (sebutan popular) yang terdapat Blitar ini, kita merasakan suasana yang berbeda. Isi dan perlengkapan dalam rumah ini tidak satu pun berubah dari aslinya. Ruang tamu yang cukup luas, terdapat kursi-kursi, lemari serta perabotan didalamnya masih bagus model tempo dulu. Selain itu, alat elektronik seperti radi dan mesin ketik juga masih dalam keadaan bagus. Beberapa dokumen dan aset yang terdapat ini cukup banyak.

Ketika memasuki ruang kamar tidur ini, kita akan lebih merasakan denyut keberadaan Pak Soekarno. Di dalam kamar ini, kita bisa melihat beberapa foto Bung Karno. Ada foto, Beliau ketika ia sedang sungkem dengan Ibunya, foto-foto masa kecil dan bermain Beliau terpampang.

Lantas, jika kita sedang berwisata ke daerah Blitar akan lebih menyenangkan juka kita berkunjung ke Rumah Bung Karno ini. Pemkot Blitar, akan merencanakan Rumah dengan halaman seluas 1,4 Hektar ini akan segera direalisasikan, melihat banyaknya peminat pengunjung yang berdatangan ingin mengenal Presiden RI Pertama kita ini.

3.Pandean, Surabaya.

Antara Rumah yang terdapat Pandean dan Blitar inilah yang pernah di perdebatkan. Namun setelah di telusuri, oleh seorang wartawan senior yaitu Peter A. Rohi. Kegigihan Peter mencari info yang menyatakan cukup menggemparkan masyarakat Indonesia. Ternyata, rumah yang dulunya ada dijalan Lewang Sekateng dan sekarang menjadi jalan Pandean, hanyalah rumah kontrakan yang terdapat di gang sempit.

Memang, saat ini Pemerintah Kota Surabaya sedang merencanakan rumah ini akan dijadikan museum.Jika kita berkunjung ke daerah Pandean, disana kita bisa melihat bangunan-bangunan kuno pada masa jaman kolonial Belanda. Model, corak dan bentuk bangunannya masih terawat serta terlihat asli.

Walaupun ini masih direncanakan, Soekarno Institut telah mebuatkan prasati bergambarkan pak Soekarno. Sebagai bentuk peresmian yang menyatakan di daerah Pandean, Surabaya inilah sejarah sesungguhnya rumah Presiden RI pertama. Semenjak peresmian telah di kabarkan ke publik, mulai banyak pengunjung yang berdatanganuntuk menjawab rasa penasaran mereka.

4.Bengkulu

Jika berkunjung ke daerah pariwisata Daerah Bengkulu, jangan lupa untuk berwisata ke Benteng Malborough bekas peninggalan jaman Belanda. Tak jauh dari sana kita dapat mengunjungi salah satu tempat perasingan Bung Karno. Awalnya rumah ini di tempati oleh orang keturuna Cina yang bernama Tan Eng Cian. Seorang pengusaha yang sebagai pemasok kebutuhan makanan pada kolonial Belanda. Rumah yang dibangun pada awal abad 20 ini, memilki luas secara keseluruhan sekitar 4 hektar.

Rumah perasingan yang merupakan bangunan utama ini, memang memilki arsip dan peninggalan yang cukup banyak. Mulai dari buku-buku, arsip-arsip penting termasuk sepeda tua, yang dimilki oleh Bung Karno masih terawat. Di sisi-sisi ruangan dalam rumah itu, kita akan melihat perabot-perabot tua seperti halnya sepasang kursi tua dan duplikat sepeda tua yang dimiliki Bung Karno.

Itu belum semua, para pengunjung juga akan menikmati peninggaln-peninggalan lainnya. Misalnya saja ada sebuah lemari yang berisikan pakaian-pakaian lama, serta terdapat kebaya yang sudah usang dan pudar. Disamping itu kita juga akan melihat beberapa Foto Bung Karno yang terpajang bersama kerabat-kerabatnya dan termasuk Foto bersama Ibu Fatimah.

Koleksi-koleksi buku yang terdapat di rumah ini, merupakan arsip sangat penting. Seperti ensiklopedia, buku sastra kalsik hingga data-data kelompok Jong Java. Selain itu terdapat banyak seragam kelompok Tonil Monte Carlo. Namun, seperti buku-buku dan arsip yang tersimpan, kondisinya sudah berlubang rusak parah akibat termakan usia. Begitu juga dengan pakaian-pakaian jaman dulu yang usang akibat tidak adanya pengatur suhu dan cahaya untuk melindungi dari pelapukan dan kerusakan.

Mungkin hanya sedikt referensi dan info yang bisa dikabarkan. Sebagai masyarakat Indonesia selain menghayati hari kemerdekaan, kita tentu harus menghormati dan menghayati para-para pahlawan kita yang memperjuang negeri ini. Mungkin sedikit referensi ini, bagi pembaca kompasianer jadi berminat untuk mengunjungi tempat-tempat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun