Mohon tunggu...
Nisrina Zahrani
Nisrina Zahrani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya hobi menulis, membaca, dan mendengarkan lagu. Saya tipe orang yang santai, senang menjadi pendengar dan pemberi saran, mudah berbaur dengan orang baru walaupun butuh penyesuaian dahulu. Topik konten favorite saya biasanya mencakup musik, entertainment, film, politik, dan dunia.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Surga Dunia Buku Bekas Masih Ada

17 Desember 2022   20:10 Diperbarui: 23 Desember 2022   11:40 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANGERANG - Pasar Kwitang adalah pasar buku bekas yang pernah eksis pada masanya. Namun sayangnya, keberadaan pasar Kwitang semakin meredup di zaman sekarang. Dulunya pasar Kwitang identik dengan buku, mulai dari buku baru hingga buku bekas. Harga yang ditawarkan juga realtif murah, sangat pas untuk kalangan pelajar. 

Namun tidak hanya sebatas buku, pasar Kwitang juga dulunya dikenal sebagai salah satu tempat pencak silat setelah adanya akulturasi silat Betawi dan silat China (Kuntao). Sayangnya, di tahun 2007 pemerintah melakukan penertiban bagi penjual kaki lima di sana, sehingga hampir semua pedagang yang ada di sana di relokasikan ke Pasar Senen. 

Ditambah lagi pandemi Covid-19 yang menerjang dunia khususnya Indonesia, membuat mobilitas kunjungan ke pasar ini semakin berkurang. Tidak sedikit pedagang yang akhirnya memilih untuk berjualan secara online.

Subhil Khair Tobing atau yang kerap disapa Bill, salah satu pemilik toko buku bekas di daerah Pasar Senen menanggapi, jika buku bekas sebenarnya masih banyak diminati, tetapi tidak seramai dulu. Sekarang tempatnya sudah terpencar karena adanya pernertiban pedagang kaki lima.

Pasar Kwitang mendadak sunyi. Hanya ada beberapa saja pedagang yang bertahan, ditambah lagi zaman yang terus berkembang seolah melahap habis eksistensi mereka. Kemudahan berbelanja sekarang bisa dirasakan oleh semua kalangan, tidak dapat dipungkiri jika semua orang menginginkan sesuatu yang praktis.

"Kebutuhan akan buku itu tetap ada dan tidak pernah berkurang, saya memiliki keyakinan batin bahwa buku akan terus dibutuhkan oleh manusia. Hanya saja sekarang yang berbeda adalah cara orang belanja. Kalau dulu mungkin orang lebih suka datang langsung sekalian lihat-lihat, tapi kalau sekarang lebih memilih buat belanja online karena lebih praktis," jelasnya saat di wawancarai pada Jumat, (09/12).

Buku merupakan salah satu kebutuhan dasar yang akan terus ada tanpa mengenal zaman. Akan ada kepuasan tersendiri jika bisa memilih-milih buku secara langsung, apalagi jika bisa membawa pulang buku yang dirasa cocok. Bagi para pecinta buku, pastinya hal ini menjadi sebuah kegembiraan.

Ada banyak jenis buku yang ditawarkan, mulai dari buku pelajaran, buku novel, buku anak, karya sastra, buku komik, dan masih banyak lagi. Tidak kalah lengkap dengan toko buku mahal, kalian bisa menemukan buku yang kalian cari di Pasar Kwitang.

Bill mengatakan, buku bekas yang dijual merupakan hasil dari tangan ke tangan dan dijual putus. "Biasanya kalau ada yang mau jual buku, mereka nawarin ke saya. Harga buku yang dijual juga berdasarkan kesepakatan bersama," jelasnya.

Sekarang ini perbukuan sudah terkena dampak dari perkembangan zaman, karena telah banyak yang lebih memilih untuk membaca buku lewat e-book ataupun platform lainnya. Hal tersebut menyebabkan keberadaan buku cetak semakin tergeser dan kalah saing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun