Mohon tunggu...
Nisrina Sausan Gani
Nisrina Sausan Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNEJ Bantu Optimalkan Pemasaran UMKM Keripik Pisang Melalui Branding Produk dan Digital Marketing

4 September 2021   06:50 Diperbarui: 4 September 2021   07:06 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Penerjunan KKN BTV III UNEJ bersama mitra UMKM keripik pisang (Sumber: Dokumentasi pribadi)


JEMBER - Adanya pandemi COVID-19 dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sangat berdampak besar bagi masyarakat di seluruh Indonesia pada berbagai aspek kegiatan. Salah satu aspek yang terdampak yaitu pada bidang ekonomi. Hal ini sangat dirasakan dampaknya khususnya oleh masyarakat di Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember.  

"Penghasilan dari masyarakat Kelurahan Tegal Gede ini terutama pedagang dan UMKM selama PPKM sangat berdampak drastis yaitu terjadi penurunan. Pembelinya cuma 20% dan banyak yang mengeluhkan ke kami, biasanya pendapatannya Rp50.000 perhari sekarang dapat Rp12.000.", ungkap Bapak Safi'i selaku Staf Kelurahan Tegal Gede saat diwawancarai mengenai kondisi ekonomi masyarakat Kelurahan Tegal Gede.

Sangatlah besar harapan Bapak Safi'i terhadap peningkatan kegiatan kewirausahaan di Kelurahan Tegal Gede agar masyarakat terbantu perekonomiannya. Berdasarkan hal tersebut, Nisrina Sausan Gani (21) yang merupakan salah satu peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back To Village III Universitas Jember Kelompok 23 di bawah bimbingan Ir. Sigit Prastowo, MP. 

Melalui program kerja KKN nya berkeinginan untuk membantu perekonomian salah satu UMKM di Kelurahan Tegal Gede. Sasaran dari kegiatan KKN ini yaitu Bapak Puji Hermanto yang memiliki usaha keripik pisang dan sedang terdampak penjualannya. UMKM Keripik Pisang ini berlokasi di Jalan Tawangmangu No. 76, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Jember. 

Adanya kegiatan PPKM sangat berdampak besar pada penjualan keripik dikarenakan dalam pemasarannya hanya dititipkan di warung kecil dan juga melalui WhatsApp saja yang jangkauannya sangat terbatas. Selain itu, penjualan keripik pisang ini menurun dikarenakan kemasannya masih kurang menarik. 

Kemasan dari keripik pisang ini awalnya masih belum ada label dan juga logo. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka ditetapkan program kerja KKN yaitu pemberdayaan wirausaha masyarakat terdampak COVID-19 dengan melakukan branding produk dan pemasaran digital.

"Program kerja KKN yang saya usung yaitu meningkatkan ekonomi wirausaha keripik pisang melalui branding dan pemasaran digital. Menurut saya, produk keripik pisang ini sangat potensial untuk dikembangkan karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang enak. Oleh sebab itu sangatlah diperlukan branding pada produk keripik pisang ini agar calon konsumen dapat mengenali dengan mudah. Hal ini dikarenakan keripik pisang milik Bapak Puji Hermanto ini belum ada nama mereknya, jadi pasti sulit bagi konsumen untuk dibedakan kalau dijual di pasaran. Selain itu juga saya ingin melakukan pemasaran keripik pisang ini secara online untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Pemasaran secara digital ini saya bantu dengan membuatkan akun Instagram dan juga SHOPEE.", ujar Nisrina.

Adanya program kerja KKN yang telah dilakukan oleh Nisrina berdampak positif pada usaha keripik pisang milik Bapak Puji Hermanto ini. 

"Setelah Dek Nisrina ini KKN di sini, saya merasa banyak sekali terbantu. Mulai dari dibuatkan akun Instagram dan SHOPEE, keripik pisang FIRFAR ini jadi lebih mudah ditemui dan dikenal oleh orang banyak. Memang kalau dari SHOPEE, kita masih ada kendala pada akun karena namanya tidak bisa diubah selama satu bulan. Jadi mungkin orang-orang susah mencarinya. Tapi sudah dibuatkan link di Instagram biar orang-orang yang bisa pesan lewat SHOPEE dan nggak susah carinya. Kalau yang dari Instagram itu lumayan banyak yang tau keripik pisang FIRFAR soalnya ada yang chat dan pesen juga. Intinya alhamdulillah dengan adanya KKN ini saya merasa terbantu karena dari yang nggak punya logo, label, merek, akun instagram, SHOPEE, semua dibantu buatkan. Apalagi saya orangnya gaptek, sehingga merasa terbantu karena sudah dibuatkan dan diajarkan ilmu baru.", ungkap pemilik dari UMKM keripik pisang Kelurahan Tegal Gede yang sekarang memiliki nama merek FIRFAR saat diwawancarai terkait hasil program kerja KKN selama hampir satu bulan.

Harapannya dengan melalui program kerja KKN BTV III UNEJ ini dapat memberikan manfaat yang terus berlanjut untuk UMKM Keripik Pisang Kelurahan Tegal Gede yang saat ini sudah memiliki merek yaitu FIRFAR. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun