Mohon tunggu...
Nisrina Ocktalifa Chumair
Nisrina Ocktalifa Chumair Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro tahun 2019

Setiap pengalaman tertuang pada artikel ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkatkan Produktivitas dengan Membuat Kerajinan Eceng Gondok

14 Januari 2022   17:51 Diperbarui: 15 Januari 2022   10:45 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kesongo (13/11/2021) - Desa Kesongo merupakan salah satu desa yang terletak di pinggir Rawa Pening. Banyak potensi yang tersedia di Desa Kesongo, salah satunya yang berasal dari Rawa Pening yaitu eceng gondok. Eceng gondok yang terus bertambah seiring berjalannya waktu dapat membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat sekitar. Hal tersebut tergantung bagaimana masyarakat memandang dan memanfaatkan eceng gondok.

Sayangnya sebagian besar masyarakat Desa Kesongo hanya memanfaatkan eceng gondok untuk dijual ke luar desa. Eceng gondok yang diambil dari Rawa Pening akan dihilangkan daun dan akarnya, sehingga batangnya saja yang digunakan. Batang eceng gondok yang telah terkumpul selanjutnya akan dikeringkan dan akhirnya dijual per kilonya. Harga eceng gondok kering per kilonya juga cukup murah yaitu berkisar antara 7-8 ribu per kilonya. Hal tersebut dirasa kurang dapat menunjang perekonomian masyarakat di Desa Kesongo.

Kehadiran Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip di Desa Kesongo adalah untuk menggerakan masyarakat dalam memanfaatkan potensi alam secara optimal. Salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip adalah Workshop Kerajinan yang dilaksanakan secara bertahap pada bulan Oktober - November 2021. Kegiatan Workshop Kerajianan dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 22 Oktober, 25 Oktobor dan 13 November 2021. Kegiatan tersebut menyasar ibu-ibu PKK Desa Kesongo yang dilaksanakan di Balai Desa Kesongo. Kegiatan Workshop Kerajinan ini juga menggaet tokoh masyarakat yang berpengalaman dalam membuat kerajinan eceng gondok serta memiliki toko bernama "Bembo art"

Pada tiap pertemuan, ibu-ibu diajarkan bagaimana cara membuat produk dari eceng gondok. Pada pertemuan pertama, ibu-ibu diajarkan cara membuat gelang dan gantungan kunci dari eceng gondok. Pada pertemuan selanjutnya yaitu pertemuan kedua , ibu-ibu diajarkan cara membuat note book. Serta pada pertemuan terakhir, ibu-ibu diajarkan cara membuat place mate (alas tempat makan/minum). Pada setiap pertemuannya mahasiswa dari Tim KKN PHP2D KSR FKM Undip juga memberikan edukasi seputar kesehatan kepada ibu-ibu yang hadir serta melakukan evaluasi kegiatan pada tiap pertemuan.

Edukasi terkait tingkat produktivitas masyarakat, dokpri
Edukasi terkait tingkat produktivitas masyarakat, dokpri
Salah satu edukasi yang disampaikan adalah mengenai tingkat produktivitas masyakat. Edukasi tersebut disampaikan oleh Nisrina Ocktalifa Chumair. Mahasiswa tersebut mengangkat materi mengenai tingkat produktivitas masyarakat setelah berkaca pada banyaknya masyarakat terutama ibu-ibu di Desa Kesongo yang tidak bekerja atau menjadi ibu rumah tangga. Apalagi semakin bertambahnya usia, maka tingkat produktivitas seseorang perlu dipertanyakan lagi, apakah mereka masih produktif atau tidak.

Melalui edukasi tersebut, ibu-ibu peserta merasa jika dengan berkegiatan seperti membuat kerajinan eceng gondok dapat meningkatkan produktivitas. Pengetahuan ibu-ibu mengenai produktifitas juga sudah baik dikarenakan ibu-ibu mengetahui bahwasannya jika seseorang produktif maka akan terhindar dari berbagai macam penyakit serta kualitas hidup juga akan meningkat.

Evaluasi kegiatan workshop kerajinan oleh peserta (ibu-ibu PKK Desa Kesongo), dokpri
Evaluasi kegiatan workshop kerajinan oleh peserta (ibu-ibu PKK Desa Kesongo), dokpri
Kegiatan evaluasi pada Workshop Kerajianan tersebut muncul dari keluhan masyarakat terhadap keberjalanan acara. Keluhan masyarakat mengenai acara adalah waktunya yang kurang sehingga mereka merasa kurang puas dalam menghasilkan kerajian. Namun, disisi lain para peserta merasa kegiatan workshop sangat bermanfaat serta mereka puas dengan produk yang mereka buat. Mereka memiliki niat untuk membeli, membuat maupun menggunakan kerajian eceng gondok.

Rupanya kegiatan workshop kerajian juga dapat menimbulkan keinginan dari masyarakat terutama ibu-ibu PKK untuk keberlanjutan dan mulai mengadakan pelatihan kerajian di tiap RT.

"Diadakan workshop kerajianan seperti ini oleh PKK Desa di masing-masing RT" ucap ibu Ngainiyah, Dusun Banjaran.  

"Senang sekali kalau ada kelanjutan dari workshop kerajinan eceng gondok dengan membuat model yang lain, misalnya membuat tas dari eceng gondok", ucap ibu Irawati, Dusun Banjaran.

Harapannya masyarakat dapat mengoptimalkan pemanfaatan eceng gondok serta terjadi peningkatan perekonomian masyarakat Desa Kesongo melalui pengolahan eceng gondok menjadi kerajian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun