Mohon tunggu...
Preittyies.Things
Preittyies.Things Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IAIN Palangkaraya

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi di Kala Inflasi, Untung atau Rugi kah?

3 Mei 2023   23:18 Diperbarui: 3 Mei 2023   23:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

            Inflasi dan Investasi merupakan dua hal yang saat ini tengah ramai diperbincangkan di jejaring sosial. Di mana banyak anak muda yang mulai mencoba memanfaatkan peluang saham. Sementara itu di sisi lain, Indonesia justru diisukan mengalami penurunan nilai mata uang yang disebabkan oleh inflasi. Inflasi yang  tidak seimbang pastinya akan mempengaruhi keputusan masyarakat untuk berinvestasi, yang kemudian akan berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi. Berkaca pada dua hal tersebut apakah Investasi yang dilakukan kala inflasi sebuah pilihan yang tepat ?

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada perusahaan tertentu dengan tujuan untuk meraih profit. 

            Secara teoritis terdapat 3 faktor yang mempengaruhi keputusan seseorang untuk berinvestasi. Pertama, penghasilan, yaitu sepanjang mana ia dapat menerima penghasilan yang cukup dari modal yang ditanamkannya. Kedua, biaya, terutama ditentukan oleh tingkat suku bunga dan pajak. Ketiga, ekspetasi dan harapan, yaitu bagaimana harapan di masa mendatang dari investasinya.

            Sementara itu para ahli mendefinisikan Inflasi sebagai suatu keadaan di mana harga barang naik secara umum dan berlangsung secara terus menerus. Adapun dampak negatif dari Inflasi sebagai berikut:

  • Berkurangnya investasi.
  • Berkurangnya daya beli masyarakat terhadap suatu barang.
  • Berkurangnya nilai mata uang suatu negara.
  • Turunnya harga ekspor dan kegiatan ekspor.

            Terkait inflasi, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pada 2020 BPS mencatat bahwa tingkat inflasi di Indonesia cenderung kecil dan stabil hanya mencapai 1,68% sementara di sisi lain pada tahun 2022 BPS mencatat bahwa Indonesia mengalami Inflasi sebesar 5.55% yang menjadi rekor Inflasi terbesar selama 8 tahun terakhir.   Namun, mengacu pada hal ini dilansir dari web resmi UGM bahwa banyak penggunaan platform investasi online justru berkisar antara 18-35 tahun dengan persentase sekitar 75% yang artinya 50% dari anak muda Indonesia sudah mulai melek literasi keuangan.

            “Menarik masih muda sudah mulai investasi dan belajar dan sekarang memang dengan mudahnya orang bisa mengakses baik melalui online, sosmed dan lain-lain untuk belajar investasi" ujarnya di Auditorium Mandiri Lt 4 Fisipol UGM, Selasa (20/12/22) saat menjadi pembicara Talk Show bertema Smart Investment for Smart Generation: Tren Finansial Anak Muda Menjelang 2023 hasil kerja sama Peluang dan Universitas Gadjah Mada.

            Harrod-Domard menyimpulkan bahwa investasi memiliki pengaruh ganda untuk jangka panjang (long-term). Pada satu sisi, investasi berpengaruh terhadap perkembangan produksi nasional suatu negara karena tersedianya stok modal yang menjadi faktor penting kelangsungan dunia usaha.

            Lebih lanjut Harrod-Domar menekankan pentingnya setiap perekonomian menyisihkan suatu proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya untuk mengganti barang-barang modal (gedung, peralatan, material) yang rusak sebagai upaya  untuk menumbuhkan perekonomian,  sehingga diperlukan investasi-investasi baru sebagai stok penambah modal (Todaro, 2006).

            Dapat disimpulkan bahwa pada saat terjadi inflasi meski jumlah profit dan harga saham mempengaruhi minat masyarakat terutama kawula muda dalam berinvestasi. Namun, Investasi sebenarnya begitu menguntungkan untuk pegangan jangka panjang, apalagi bila dilakukan dengan strategi-strategi jitu sekaligus dalam rangka melatih mereka untuk terus mengembangkan kemampuan literasi ekonomi dan menerapkannya secara tepat. Investasi masih dapat menjadi pilihan untuk dilakukan ketika harga naik karena akan menjadi simpanan jangka panjang sekaligus mempermudah apabila terjadi kebutuhan mendesak pada masa inflasi berikutnya. Selain itu, dengan berkembangnya tingkat investasi akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Artinya, perkembangan investasi memberikan dampak yang positif pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dengan begitu, Indonesia harus tetap menjaga perkembangan investasinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun