Mohon tunggu...
Nisrina Nur Aini
Nisrina Nur Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Biology Student

currently a student of Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petrofilik si Pendegradasi Tanah Tercemar

13 Desember 2020   19:05 Diperbarui: 13 Desember 2020   19:20 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Alifiani Azzahra, Dwi Aryani, dan Nisrina Nur Aini

Minyak mentah atau minyak bumi adalah sumber energi utama yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam transportasi maupun keperluan rumah tangga. Semakin hari, sektor industri minyak mentah berkembang semakin pesat.

Disamping kemajuan tersebut, terdapat dampak negatif dan dampak positif yang ditimbulkan dalam penggunaan minyak mentah. Dampak positif dapat dirasakan dalam peningkatan kekayaan masyarakat sedangkan dampak negatif dirasakan yaitu terjadinya  pencemaran  lingkungan akibat adanya paparan minyak mentah di tanah. Limbah minyak mentah yang dibuang ke permukaan tanah, dapat menyebabkan kontaminasi senyawa beracun dan berbahaya karena mengandung 90% senyawa hidrokarbon.

Tanah harus dirawat dengan baik agar dapat menopang pertumbuhan tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan tanah dari eksplorasi minyak mentah oleh manusia. Teknologi yang dapat digunakan untuk mendegradasi tanah tercemar minyak mentah yaitu teknik bioremediasi. Teknik ini sering digunakan karena penerapannya yang relatif mudah dan biaya operasional yang terjangkau.
Bioremediasi dapat dilakukan dengan menggunakan mikroba petrofilik. Mikroba ini digunakan karena dapat menguraikan senyawa hidrokarbon yang terkandung dalam minyak mentah. Mikroba petrofilik tersebar luas di alam, dapat berupa bakteri ataupun jamur. Mikroba petrofilik yang efektif mengurai hidrokarbon diantaranya adalah Pseudomonas aeruginosa, P. putida, Bacillus subtilis, B. cereus, B. laterospor dan Azotobacter chroococcum (Cybulski, dkk., 2003; De Carvalho dan Da Fonseca, 2005).

Proses pemurnian tanah yang tercemar limbah minyak mentah dapat dilakukan dengan cara pencampuran beberapa strain mikroba petrofilik yang di isolasi bakteri pada tanah yang terkontaminasi limbah minyak bersama dengan strain Azotobobacter sp. pada sampel tanah yang tercemar limbah minyak. Fauzi dan Suryatmana (2016), melakukan penelitian sebanyak 16 kali dengan menggunakan 4 nilai konsentrasi bakteri Azotobacter sp. yang berbeda, diantaranya termasuk kontrol negatif atau tanpa pemberian bakteri Azotobacter sp., dan konsentrasi inokulum Azotobacter yang berbeda, kemudian diaplikasikan pada tanah tercemar limbah minyak bersama dengan 4 jenis konsentrasi mikroba petrofilik yang berbeda pula. Setelah dilakukan pencampuran mikroba Petrofilik dan Azotobacter sp. terhadap tanah yang tercemar limbah minyak, dilakukan pemeliharaan, pengamatan laju degradasi hidrokarbon, dan pengamatan pertumbuhan Azotobacter sp. dan mikroba petrofilik.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara mikroba Petrofilik dan Azotobacter sp .Kombinasi ini dapat membantu  dalam proses penguraian senyawa hidrokarbon didalam limbah minyak yang ada di tanah. Penguraian  hidrokarbon ini dilakukan agar senyawa tersebut menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak lagi mencemari lingkungan. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan Azotobacter sp. dalam menghasilkan biosurfaktan untuk memecah senyawa minyak mentah, yang membantu kinerja mikroba petrofilik dalam penguraian senyawa hidrokarbon.

Bakteri Azotobacter sp (sciencesource.com)
Bakteri Azotobacter sp (sciencesource.com)
 

Teknologi bioremediasi dengan penggunaan mikroba perofilik dan Azotobacter sp. diharapkan dapat menjadi solusi yang tepat dalam mengatasi pencemaran limbah minyak mentah pada tanah dengan menguraikan senyawa hidrokarbon yang beracun menjadi senyawa lain yang aman bagi lingkungan.

  • Referensi :

Cybulski, Z., Dziurla, E., Kaczorek, E. dan Olszanowski, A. (2003). The Influence of Emulsifiers On Hydrocarbon Biodegradation by Pseudomondacea and Bacillacea Strains. Spill Scince & Technology Bulletin. Vol.8: 503–507.

De Carvalho, C. and Da Fonseca, M.M.R. (2005). Degradation of Hydrocarbons and Alcohols at Different Temperatures And Salinities by Rhodococcus erythropolis DCL 14. FEMS Microbiology Ecology 51: 389–399.

Fauzi, M., dan Suryatmana, P., (2016). Bioremediation of Crude Oil Waste Contaminated Soil Using Petrophilic Consortium and Azotobacter sp. Journal of Degraded And Mining Lands Management. Vol. 3(2) : 521-526.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun