Mohon tunggu...
nisrina Kamelia
nisrina Kamelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

haloow gaisss welcome to mayy beranda semoga kalian sehat selaluu yaaa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Meningkatkan Minat Dakwah di Era Milenial melalui Kajian Ustadz Hanan Attaki

28 Mei 2024   10:53 Diperbarui: 28 Mei 2024   11:18 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesimpulan
Dalam metode dakwah Ustadz Hanan Attaki, ia menggunakan strategi yang disebut Strategi Freshcare. Strategi ini melibatkan penggunaan minyak kayu putih dan minyak angin sebagai ilustrasi produk lama yang digunakan oleh orang tua sebelum adanya Freshcare. Minyak kayu putih digambarkan sebagai produk baru yang menarik bagi anak muda. Ustadz Hanan Attaki juga menggunakan narasi yang lebih modern dan bahasa yang mirip dengan bahasa anak muda saat menyampaikan dakwahnya, dengan fokus pada masyarakat muda.

Beberapa strategi yang digunakan Ustadz Hanan Attaki dalam berdakwah adalah:

1. Strategi Dakwah: Ustadz Hanan Attaki menggunakan berbagai teknik dan upaya dalam dakwahnya. Salah satu kuncinya adalah memasukkan paradigma tauhid dalam dakwah, dengan mengajarkan nilai-nilai ketuhanan dalam agama Islam dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Ustadz Hanan Attaki menganggap agama sebagai alat koreksi diri dan menggunakan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami.

2. Perubahan Paradigmatik: Ustadz Hanan Attaki menyadari bahwa perubahan masyarakat berimplikasi pada perubahan pemahaman agama. Oleh karena itu, ia mencoba merangkai ulang pesan keagamaan dengan cara yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Ia fokus pada masalah-masalah sehari-hari yang dihadapi oleh masyarakat dan memberikan pemaknaan yang lebih sederhana.

3. Strategi Inovatif: Ustadz Hanan Attaki menggunakan strategi dakwah yang inovatif, seperti mengemas pesan-pesan dakwah dengan tema-tema yang relevan dan menarik bagi anak muda. Ia juga aktif di media sosial dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang populer di kalangan muda. Hal ini membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian muda terhadap dakwah.

4. Retorika Dakwah: Ustadz Hanan Attaki menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami oleh anak muda dalam video dakwahnya di YouTube. Ia juga memperhatikan penampilannya dengan berpakaian santai namun tetap sopan.

5. Penggunaan Media Sosial: Ustadz Hanan Attaki aktif menggunakan media sosial seperti YouTube dan Instagram untuk berdakwah. Hal ini memungkinkan ia untuk menjangkau lebih banyak orang dan memperluas pengaruh dakwahnya.

 Dengan menggunakan strategi-strategi ini, Ustadz Hanan Attaki telah berhasil meningkatkan efektivitas dakwahnya dan menjadi populer di kalangan anak muda. Ia juga menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah yang efektif, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dakwah Islam. Kajian ustadz Hanan Attaki menunjukkan bahwa dakwah Islam dapat dilakukan dengan cara yang lebih inovatif, interaktif, efektif, dan personal melalui media sosial. Dalam penelitiannya, ia menggunakan akun Instagramnya untuk berbagi pesan-pesan dakwah yang menarik dan interaktif. Ia juga menggunakan video dan teks untuk menyampaikan pesan dakwah yang mudah dipahami dan diingat.

 Dengan kemampuan menggunakan media sosial sebagai sarana dakwah dan keahliannya dalam mengemas pesan dakwah dengan cara yang inovatif, Ustadz Hanan Attaki dapat membantu meningkatkan minat dakwah di era milenial dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya dakwah Islam. Ia merupakan contoh bagaimana dakwah Islam dapat dilakukan dengan cara yang efektif dan berkesan di era milenial.

REFERENSI
Teguh Nurjaman, Rita Herlina(2021), Personal Brading Ustad Hanan Attaki di Media Sosial. Jurnal Profesional FIS UNIVED(8)1

Aulia Nur Kamillah, Ahmad Asrof Fitri, Muhammad Nur Kholis (2023). Strategi Komunikasi Ustadz Hanan Attaki dalam Berdakwah di Channel Youtube dengan Tema "MuslimGaul, Emang Ada?". Jurnal Pendidikan Tambusai (7) 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun