Apa itu Manajemen Perilaku? Memahami Bagaimana Anak-Anak dengan Autism Spectrum Disorder  (ASD) Belajar dan Berperilaku ?
Manajemen perilaku adalah bagian penting dalam menangani anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder  (ASD). Karena yang terjadi pada anak autisme dapat mempengaruhi komunikasi, keterampilan sosial, dan perilaku, strategi manajemen perilaku dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan perkembangan. Mari kita kenali lebih dalam mengenai manajemen perilaku dan hubungannya dengan autisme....
Apa itu manajemen perilaku?
Manajemen perilaku mengacu pada strategi dan teknik yang digunakan untuk membentuk atau mengubah perilaku. Tujuannya adalah untuk mendorong perilaku positif, mengurangi perilaku yang bertentangan, dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan pertumbuhan. Bagi anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder  (ASD), manajemen perilaku berfokus pada:
- Mengembangkan keterampilan komunikasi dan sosial
- Mengembangkan kemandirian
- Mendorong perilaku yang diinginkan
- Mencegah perilaku buruk
- Menetapkan struktur, rutinitas dan konsistensi
Teknik yang digunakan dapat mencakup penguatan, penghargaan, visualisasi, pemodelan, skrip sosial, dan modifikasi lingkungan. Rencana perilaku individu biasanya dikembangkan.
Memahami gaya belajar
Seperti teman sebayanya, anak autism belajar dengan cara yang berbeda. Beberapa perbedaan gaya belajar yang umum meliputi:
- Pembelajar visual -- dengan ini anak dengan Autism Spectrum Disorder  (ASD) mendapat manfaat dari dukungan visual seperti gambar, diagram, dan instruksi tertulis.
- Pembelajar langsung -- dengan ini anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) belajar paling baik melalui pengalaman sentuhan dan manipulasi fisik.
- Pembelajar Auditori - dengan ini anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) mendapatkan pemahaman melalui mendengarkan, isyarat verbal, dan pola ritme.
- Pembelajar Kinestetik - dengan ini anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) Belajar melalui gerakan, tindakan, sentuhan dan eksplorasi aktif.
Dengan memahami cara anak Anda belajar, rencana perilaku dan strategi pengajaran dapat disesuaikan. Mengamati bagaimana anak Anda merespons berbagai metode pembelajaran akan membantu Anda memahami gaya mereka.
Mengelola Perilaku Â
Beberapa perilaku umum anak dengan Autism Spectrum Disorder  (ASD) meliputi:
- Kesulitan dalam transisi
- Ledakan atau tantrum
- Perilaku agresif
- tidak taat
- Pemikiran yang kaku
- Masalah sensorik
Rencana perilaku dirancang untuk mencegah perilaku bertentangan dan mengajarkan keterampilan yang baru serta kebiasaan yang lebih baik. Strategi yang dapat di terapkan dapat berupa:
- Memberikan peringatan sebelum konversi
- Gunakan kalender dan jadwal
- Miliki rutinitas yang konsisten
- Memodifikasi lingkungan
- Ajarkan keterampilan mengatasi masalah sensorik
- Gunakan dukungan visual
- Penguatan positif
Tujuannya adalah menciptakan kondisi yang mendorong perilaku positif dan meminimalkan pemicu perilaku yang tidak diinginkan. Pelacakan data membantu mengidentifikasi pola dan strategi yang efektif.
Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Penataan lingkungan adalah kunci untuk mengelola perilaku Autism Spectrum Disorder  (ASD). Kiatnya meliputi:
- Jaga tingkat kebisingan tetap rendah
- Batasi gangguan visual
- Mematuhi jadwal dan rutinitas
- Gunakan isyarat visual seperti logo dan daftar gambar
- Ciptakan ruang khusus yang tenang atau area istirahat
- Sesuaikan aktivitas dengan kebutuhan sensorik
Lingkungan fisik, pertimbangan sensorik, dukungan visual, dan rutinitas yang dapat diprediksi bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendorong perilaku yang diinginkan.
Jadii...
Memahami gaya belajar, tantangan perilaku yang khas, dan modifikasi lingkungan dapat memungkinkan orang tua dan guru untuk menerapkan rencana perilaku yang efektif untuk anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder  (ASD). Strategi penanganan harus bersifat individual, konsisten, dan menggunakan hal-hal positif seperti pemodelan dan penguatan. Dengan dukungan yang tepat, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan yang penting dalam berkomunikasi, menjalin hubungan, dan kemandirian.
References
Autism Speaks. (2020). Challenging Behaviors Tool Kit. https://www.autismspeaks.org/tool-kit/challenging-behaviors-tool-kit
Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Signs and Symptoms of Autism Spectrum Disorders. https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/signs.html
Leaf, J.B., Mitchell, E., Townley-Cochran, D., McEachin, J., Taubman, M., & Leaf, R. (2016). Comparing Social StoriesTM to Cool versus Not Cool. Education and Treatment of Children, 39(2), 173-185. https://www.jstor.org/stable/44684090
Lorimer, P.A., Simpson, R.L., Myles, B.S., & Ganz, J.B. (2002). The Use of Social Stories as a Preventative Behavioral Intervention in a Home Setting with a Child with Autism. Journal of Positive Behavior Interventions, 4(1), 53-60. https://doi.org/10.1177/109830070200400109
Schopler, E., Mesibov, G.B., & Hearsey, K. (1995). Structured teaching in the TEACCH system. In E. Schopler & G.B. Mesibov (Eds.), Learning and cognition in autism (pp. 243-268). Springer US. https://doi.org/10.1007/978-1-4899-1286-2_13
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H