UbD di implementasikan dalam pembelajaran
Bagaimana UbD diimplementasikan dalam pembelajaran Menurut (Wiggin & Tighe, 2012), Understanding by Design diimplementasikan dalam pembelajaran menggunakan metode Backward Design atau yang lebih dikenal dengan alur mundur. Berbeda dari urutan pembelajaran sebelumnya, alur mundur dalam UbD terdiri dari 3 tahapan yang disesuaikan dengan template UbD yang dibuat oleh Wiggin dan Tighe, yaitu sebagai berikut ini:
Menentukan hasil yang diinginkan Tujuan pembelajaran menjadi acuan penting yang harus dibuat dan ditetapkan serta dipertimbangkan dengan membuat prioritas pembelajaran berdasarkan kinerja jangka panjang agar siswa dapat melakukan apa yang telah dipelajarinya. Menurut Pertiwi dan Rundonuwo (2019), tujuan pembelajaran dapat dibuat dengan merumuskan poin-poin penting materi yang ingin dipelajari dan menuliskannya menggunakan kata kerja Bloom dalam sebuah kalimat.
Tentukan bukti penilaian Pada tahap ini, guru mengumpulkan bukti terkait hasil atau pemahaman yang ingin dicapai oleh siswa dengan menggunakan asesmen dan berbagai metode penilaian yang diberikan seperti memberikan tugas kinerja berupa proyek, portofolio. Bukti lainnya seperti memberikan quiz, tes, pengamatan. Selain itu, asesmen yang perlu diberikan yaitu penilaian diri dan penilaian temansejawat.
Merencanakan Pembelajaran Setelah mengumpulkan bukti penilaian, selanjutnya guru merencanakan pembelajaran, yang mana tahap ini merupakan tahap terakhir dari metode Backward Design yang bertujuan untukmembantu dan memandu tindakan guru untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan merencanakanpembelajaran berupa pemilihan metode pelajaran, urutan pelajaran, dan bahan sumber terkait materi yang akan dipelajari. Dalam kegiatan pembelajarannya, rancangan pembelajaran UbD menggunakan desain where to (where and why, hook and hold, equip, rethink and revise, evaluate, tailored, dan organized).
Kelebihan menggunakan pendekatan UbD ini yaitu ketiga tahapannya dalam pembelajaran saling terkait dan pendidik bisa memastikan saat proses belajar mengajar bahwa tujuan pembelajarannya dapat tercapai melalui pembuktian pemahaman siswa terkait kenapa materi tersebut perlu dipelajari dan dikuasai, yang kemudian siswa mendapatkan hasil yang bagus (Pertiwi, Sudjito, & Rondonuwu, 2019). Secara garis besar, rancangan pembelajaran dalam UbD menekankan pada hasil pembelajaran yang mau dicapai dan didapat lebih awal (Wati, 2022).
Analisis implementasi UbD di Indonesia.
Understanding by Design (UbD) merupakan sebuah kerangka kerja yang membantu guru dalam merancang pembelajaran yang berfokus pada pemahaman siswa. Pendekatan ini menekankan pentingnya menentukan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur, kemudian merancang pembelajaran dan penilaian yang selaras dengan tujuan tersebut. UbD telah banyak diadopsi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Implementasi UbD di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Implementasi UbD di Indonesia masih terbilang baru dan belum merata. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi implementasi UbD di Indonesia:
Faktor Pendukung:
Kurikulum: Kurikulum Merdeka yang diluncurkan pada tahun 2022 memiliki beberapa kesamaan dengan UbD, seperti fokus pada tujuan pembelajaran dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia telah menunjukkan dukungannya terhadap implementasi UbD melalui berbagai program, seperti pelatihan guru dan pengembangan modul pembelajaran berbasis UbD.
Kesadaran guru: Semakin banyak guru yang mulai memahami dan menerapkan UbD dalam pembelajaran mereka.