The story of XÂ adalah cerita tentang X yang gendernya dirahasiakan oleh orang tuanya, hanya mereka yang tahu gender dari bayi X ini. Dari lahir, orang orang mempertanyakan tentang gender dari X ini dan hanya dijawab oleh orang tuanya bahwa X adalah X. Barang barang untuk X sangat susah untuk ditemukan karena toko-toko hanya menyediakan barang untuk lelaki dan perempuan. Di sekolah, X menarik perhatian teman-temannya karena ketertarikannya yang tercampur diantara dua gender, dan itu membuat orang tua dari teman-teman mereka protes di dalam cerita ini. Walaupun dari banyak rintangan tersebut, keunikan dari X mempengaruhi dan merubah pendapat orang lain tentang gender. Pada akhirnya, keluarga X menyambut bayi baru bernama, Y.
Saya menyukai cerita ini memiliki penulisan tata bahasa yang unik karena beberapa kata menghapus E sebelum X, seperti  "Baby X. Ms. and Mr. Jones had to be Xtra careful" ini mengubah pemikiran bahwa tata bahasa prosa dari abad ke 20 yang terasa sangat kaku dan membosankan. Ini membuat saya menikmati cerita ini karena sangat seru untuk di baca.
Terlebih lagi, cerita ini bisa membuat para pembaca mempunyai pemikiran baru tentang stereotip gender yang digambarkan dengan bagaimana X diperlakukan di masyarakat. Cerita ini juga mengambarkan bagaimana masyarakat mengotak-ngotakkan geender. Bahkan hal kecil seperti warna, digambarkan berdasarkan gender. Biru untuk lelaki dan merah muda untuk perempuan. Bayi X adalah representasi orang yang mematahkan stereotip tentang gender dengan melihat perbuatan yang dilakukan oleh X, seperti yang bisa dilihat pada part ini  "As for the games X liked, either X played ball very well for a girl, or else played house very well for a boy" dari sini bisa menyatakan bahwa X mematahkan stereotip gender, dengan X yang bisa melalukan kedua permainan yang identik dengan gender.
Pada pertama kali, saya merasa aneh tentang cerita ini karena di dalam lingkungan saya, tidak ada orang yang seperti X di dalam cerita ini, lalu saya menyadari bahwa ity karena lingkungan saya berpaku pada stereotip gender dan X membuat saya merubah pemikiran saya soal ini.
Penulis menaruh isu sosial yaitu stereotip gender dengan cara yang asing namun menarik. Di kehidupan nyata, saya selalu memberikan bayi perempuan barang berwarna merah muda karena itu melekat pada mereka, karena pemikoran ini membuat saya merasakan hal yang sama tentang stereotip gender yang digambarkan pada cerita ini.
Lois Gould tampaknya mencoba untuk menyampaikan pada pembaca bahwa semua gender itu setara dan tidak dikotak-kotakan pada apapun. X adalah representasi orang yang memiliki identitas yang setara berdasarkan stereotip gender pada masyarakat dan mematahkan stereotip tersebut, bahkan X mempengaruhi orang lain untuk mengubah pemikiran tentang gender dan menghapus stereotip diantara dua gender. Â Ini sebenarnya bagus karena cerita ini mungkin bisa berubah pemikiran pembaca setelah membaca cerita ini, namun di dalam kenyataannya, stereotip ini masih terjadi dalam masyarakat karena banyak penyebab, yang bisa jadi berasal dari budaya, agama dan kepercayaan. Bagaimanapun, cerita ini sangat menarik karena mengambarkan stereotip gender di dalam masyarakat dengan alur cerita yang unik.
The story of X adalah cerita yang menarik dan seru untuk dibaca, Â cerita ini memgambarkan isu sosial yang masih terjadi di masa sekarang yaitu stereotip gender. Penulisnya mencoba menyampaikan tentang kesetaraan gender lewat karakter utama dan juga membuatnya menarik dengan tata bahasa yang unik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H