Mohon tunggu...
Nisnawati
Nisnawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Nisna

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Issue Climate Changes terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja Petani di Indonesia

10 Mei 2021   23:33 Diperbarui: 10 Mei 2021   23:44 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

           Climate changes atau yang lebih dikenal dengan perubahan iklim merupakan perubahan pola dan intensitas unsur iklim pada periode waktu yang dapat dibandingkan. Perubahan iklim dapat berupa suatu perubahan dalam distribusi kejadian cuaca terhadap kondisi rata-ratanya (Aldrian E, dkk. 2011). Perubahan iklim merupakan salah satu dampak dari terjadinya pemanasan global. Pemanasan global adalah  meningkatnya suhu pada permukaan bumi sebagai akibat dari kegiatan antropogenik (Adib, 2014). Kegiatan manusia atau yang disebut antropogenik merupakan penyebab utama perubahan iklim yang berkaitan dengan meningkatnya emisi GRK. Perubahan iklim yang terjadi akibat emisi atau pelepasan gas rumah kaca semakin hari makin mengancam kehidupan umat manusia dan keanekaragaman hayati di muka bumi (Sudarma, 2018). 

            Perubahan iklim dapat memberikan dampak negatif terhadap berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kesehatan. Adapun terdapat berbagai sektor yang terpengaruh langsung dari perubahan iklim seperti pertanian, industri, perikanan, perhutanan, dan konstruksi karena pekerjaan yang dilakukan lebih banyak diluar ruangan. Salah satu hal yang harus diantisipasi secara lebih serius dari perubahan  iklim adalah dampaknya terhadap kesehatan dan keselamatan kerja para petani, karena para petani memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit terkait paparan panas (heat-related illness) dibandingkan pekerja industri lainnya, sebab pekerja pertanian bekerja di bawah sinar matahari langsung dengan kelembaban tinggi dan melakukan aktivitas kerja yang menghasilkan panas tubuh dalam jumlah besar (Ridho, 2019).

            Dewasa ini, perubahan iklim bukan hanya menjadi isu global melainkan sudah menjadi isu strategis nasional yang memerlukan perhatian yang proporsional, mengingat perubahan iklim telah berdampak kepada kepentingan nasional. Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis dimana banyak penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai petani. Sejalan dengan terjadinya perubahan iklim, tentu saja para petani yang banyak melakukan aktivitas kerja di luar ruangan terkena dampak yang cukup besar. Oleh karena itu, kesehatan dan keselamatan kerja petani menjadi topik yang perlu mendapatkan perhatian lebih di Indonesia. 

            Terdapat berbagai dampak kesehatan yang dapat dialami oleh petani yang disebabkan oleh perubahan iklim, seperti: masalah psikologis petani, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, kerusakan neurologis, kegagalan multi-organ, kanker kulit akibat paparan sinar uv, bahkan kematian. Adapun gejala-gejala yang ditimbulkan antara lain : Heat edema atau pembengkakan tangan dan atau kaki, Heat cramps  atau kejang otot-otot lengan, kaki atau perut, dan merupakan tanda peringatan terjadinya stres panas, Heat syncope atau pusing yang terjadi ketika tiba-tiba bergerak dari duduk ke berdiri, atau dari berdiri lama atau berolahraga tanpa terlebih dahulu menjadi terbiasa dengan panas, Heat exhaustion atau akibat dari berkurangnya air atau garam ketika tubuh mengalami lebih banyak panas daripada yang dapat ditangani, biasanya dalam situasi suhu tinggi dengan kelembaban tinggi, dan heat stroke atau keadaan darurat medis yang mengancam jiwa yang terjadi ketika penumpukan panas menjadi lebih dari yang dapat ditangani oleh tubuh (Ridho, 2019).

            Penyakit yang ditimbulkan akibat perubahan iklim ini, pada dasarnya dapat dicegah dan diobati. Perlu adanya penanganan dan pencegahan yang didukung dengan dijalankannya strategi penanggulangan dan pemahaman yang baik mengenai penyakit akibat perubahan iklim terhadap petani. Banyak petani yang masih belum sadar akan pentingnya menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja yang baik. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman petani, maka dari itu perlu adanya pendidikan dan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan identifikasi bahaya, mendorong adopsi proses, dan perilaku kerja yang tidak hanya akan menghindari dari paparan berbahaya tetapi juga mampu mengidentifikasi elemen dan situasi berbahaya lainnya, serta sebagai upaya perbaikan untuk mengurangi hasil yang merugikan bagi para petani (Delly, dkk. 2021). Selain itu petani perlu melakukan perubahan perilaku mengenai cara mengkonsumsi cairan di lapangan (hidrasi yang memadai), penjadwalan pekerjaan sehingga pekerjaan dilakukan mulai pagi hari, petani harus diberikan kesempatan untuk mendinginkan kulit mereka dengan kain basah dalam cuaca yang sangat panas dan lembab, menggunakan tabir surya untuk mencegah efek dari sinar uv dan penggunaan pakaian yang sesuai.

            Berdasarkan pemaparan diatas dapat kita tarik kesimpulan, yaitu Climate changes atau perubahan iklim merupakan perubahan yang terjadi secara signifikan mengenai pola dan intensitas unsur iklim dalam rentang waktu tertentu. Perubahan iklim tentu saja berdampak pada berbagai aspek kehidupan manusia, salah satunya di bidang kesehatan dan pertanian. Para petani bekerja lebih banyak diluar ruangan sehingga berisiko lebih besar untuk terkena dampak dari perubahan iklim. Salah satu dampak yang berisiko untuk petani adalah dampak kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan dan pemahaman mengenai sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja bagi petani. Sehingga, dapat meminimalisir terjadinya dampak buruk bagi kesehatan para petani yang ada di Indonesia.

--------

Sumber :

  1. Adib M. 2014. Pemanasan global, perubahan iklim, dampak, dan solusinya di sektor pertanian. Bio Kultur. 8(2): 420-429.
  2. Aldiran E, Mimin K, Budiman. 2011. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Jakarta Pusat: Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara, Kedeputian Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
  3. Delly SH, Rubayat I, Anung PI. 2021. Kajian literatur: hubungan tingkat pengetahuan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dengan kejadian kecelakaan kerja. Community Medicine and Public Health of Indonesia Journal. 2(1): 185-193.
  4. Ridho P, Fitria S. 2019. Penyakit terkait paparan panas: tinjauan masalah kesehatan pada pekerja pertanian akibat perubahan iklim. Jurnal Agromedicine. 6(2): 343-346.
  5. Sudarma IM, Abdur RA. 2018. Dampak perubahan iklim terhadap sektor pertanian di Provinsi Bali. Jurnal Sosial-Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 12(1): 87-98.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun