Kab. Semarang -- pada hari Minggu, tanggal (04/09/2022) Kelompok Praktek Kerja Lapang (PKL) MBKM Matching Fund Universitas Muhammadiyah Malang 2022 yang terdiri dari 3 jurusan  yaitu Agribisnis, Agroteknologi, dan Manajemen melakukan survei lokasi perbenihan kentang menggunakan mulsa dengan sistem irigasi sprinkle didampingi oleh Tim Dosen MBKM, serta Sugiyono Selaku Direktur BUMDes Mutiara Arta. Dapat dilihat dari foto diatas, itu merupakan lahan perbenihan kentang yang menggunakan plastik mulsa. Pada lahan tersebut ditanami benih kentang berkualitas G2 dan G3. Lahan tersebut juga telah menggunakan sprinkler dalam sistem irigasi.Â
Sistem irigasi sprinkle merupakan suatu metode menyiram tanaman yang fleksibel, dimana tidak hanya bisa melakukan penyiraman tanaman, juga bisa digunakan untuk pemupukan tanah, dan pengobatan terhadap tanaman. Sistem ini juga memiliki banyak kelebihan, yaitu menghemat waktu penyiraman, mengontrol tingkat pemberian air, dapat melakukan fertigation atau pemberian nutrisi terhadap tanaman melalui sistem irigasi, dan menjaga kelembaban tanah.
Berikut Sugiyono Selaku Diretur BUMDes Mutiara Arta Menjelaskan cara kerja sistem irigasi Sprinkle yang ada pada lahan tersebut. "biasanya dilahan ini menggunkan mesin diesel dalam melakukan penyiraman bertujuan untuk menstabilkan debit air yang keluar, serta semua sprinkle bekerja bersamaan" utasnya, Sugiyono
Pada pukul 13.00 WIB, Kelompok Praktek Kerja Lapang (PKL) MBKM Matching Fund Universitas Muhammadiyah Malang 2022 melakukan survey lokasi perbenihan kentang non-mulsa didampingi oleh Tim Dosen MBKM, serta Sugiyono Selaku Direktur BUMDes Mutiara Arta dan Tomi selaku Spesialis Perbenihan Kentang di Desa Batur. Lahan perbenihan kentang non-mulsa ini terletak di Dusun Thekelan, dengan ketinggian 1600 Mdpl. Lahan non-mulsa ini dipilih guna untuk mengetahui perbedaan hasil dari lahan yang menggunakan mulsa, serta guna mengetahui efektifitas dan produktivitas dari metode non-mulsa tersebut.
Berikut Spesialis Perbenihan Kentang di Desa Batur, Tomi menjelaskan bahan-bahan yang digunakan dalam lahan perbenihan non-mulsa kepada Tim Dosen MBKM, serta kepada para Mahasiswa yang mengikuti Program Praktek Kerja Lapang MBKM Matching Fund Universitas Muhammadiyah Malang 2022. Tidak hanya menjelaskan bahan-bahan yang digunakan, Tomi juga menjelaskan kegunaan bahan-bahan yang digunakan sebagai pengganti plastik mulsa, artinya tidak hanya ada metode perbenihan yang menggunakan mulsa, Adapun metode non-mulsa yang juga dapat memproduksi kentang yang tinggi dan berkualitas. " tak hanya metode yang dipilih dalam perbenihan menjadi faktor produktivitas, melainkan benih yang unggul juga menjadi faktor dalam produktivitas kentang itu sendiri" ucapnya, Tomi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H