Mohon tunggu...
Nisaul Hulayyah
Nisaul Hulayyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Terima kasih telah singgah, semoga pembaca selalu betah!

Selanjutnya

Tutup

Music

Makna Tersirat dalam Lagu Gala Bunga Matahari - Sal Priadi yang Membawa Misteri

21 Juli 2024   14:35 Diperbarui: 22 Juli 2024   11:17 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Kompas.com

Gala Bunga Matahari merupakan lagu yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Salmantyo Ashrizky Priadi atau biasa disebut dengan Sal Priadi dan rilis di akun Youtube-nya pada 14 Juni 2024 dengan jumlah penonton 3 juta serta disukai oleh 82 ribu lebih orang. Selain itu, lagu ini menjadi bagian dari album Markers & Such, Pens, Flashdisks. Lagu Gala Bunga Matahari sempat tren di media sosial seperti Tik Tok, Instagram, dan sebagainya yang lagunya dijadikan sebagai pengiring video maupun status yang tersedia di media sosial tersebut.  Penciptaan lirik lagu dengan diksi yang tepat membuat nuansa lagu  terkesan sedih karena secara tidak langsung lagu ini berisi ungkapan rindu kepada seseorang yang telah tiada sehingga memungkinkan membawa pendengar maupun penonton seolah-olah ingin memahami makna yang terkandung dalam lagu. Apalagi lirik lagu ini terselip makna tersirat yang dapat membawa misteri dan jika dianalisis secara mendalam dapat memunculkan makna baru yang bersumber dari Al-Qur'an dan hadis sehingga dapat menambah pengetahuan untuk seseorang. Berikut ini lirik lagu Gala Bunga Matahari beserta makna tersirat yang terkandung di dalamnya.

Mungkinkah
Mungkinkah
Mungkinkah
Kau mampir hari ini
Bila tidak mirip kau jadilah bunga matahari

Lirik lagu di atas menunjukkan bahwa adanya harapan seseorang kepada tokoh Kau yang telah tiada, bisa jadi orang yang tersayang. Seseorang tersebut berharap dapat bertemu lagi dengan tokoh Kau dan jika tidak dapat bertemu lagi pun setidaknya tokoh Kau dapat menjelma dalam beberapa wujud, semisalnya di dunia ini manusia memiliki tujuh kembaran. Oleh karena itu, seseorang berharap terdapat kembaran tokoh Kau yang dapat dijumpai (dalam lirik dikiaskan dengan bunga matahari). Tetapi bisa jadi bunga matahari di sini bermakna makam orang yang telah tiada. Bisa juga bunga matahari yang diletakkan oleh seseorang di atas makam. Terakhir, bisa jadi  warna bunga matahari yang kuning berhubungan dengan bendera warna kuning yang biasanya dipasang di tempat tertentu ketika ada orang meninggal.

Yang tiba-tiba mekar di taman
Meski bicara dengan bahasa tumbuhan
Ceritakan padaku
Bagaimana tempat tinggalmu yang baru

Lirik lagu di atas masih berlanjut dengan harapan seseorang kepada tokoh Kau yaitu jika di dunia ini tidak menemukan kembaran tokoh Kau maka seseorang ingin bertemu tokoh Kau melalui mimpi yang hadir secara tiba-tiba layaknya perkembangan tumbuhnya suatu tanaman yaitu bunga matahari yang dalam kehidupan dilambangkan dengan ketabahan. Mimpi tersebut seseorang ingin mengetahui kehidupan baru Tokoh Kau di dunia yang lain sehingga setelah mengetahuinya seseorang tersebut tetap tabah dan dapat menerima kenyataan jika tokoh Kau tidak dapat kembali meskipun seiring bergantinya masa, harapan tersebut tetaplah ada. Selain itu, lirik baris kedua berhubungan dengan firman Allah dalam QS. Al-Isra ayat 44 yang berbunyi sebagai berikut.

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun” (QS. Al-Isra:44).

Maksud dari pernyataan di atas yaitu semua yang ada di bumi seperti salah satunya tumbuhan yang diam dan bergerak (jika terkena angin) seringkali bertasbih atau memuja kepada Allah sehingga manusia pun tidak mengerti makna hal yang dilakukan tumbuhan tersebut. Jadi, semua benda yang ada di dunia bertasbih kepada Allah karena mereka merupakan ciptaan Allah sehingga dengan bertasbih dapat menjadi bentuk penghormatan dan rasa syukur.

Adakah sungai sungai itu benar benar
Dilintasi dengan air susu
Juga badanmu tak sakit sakit lagi
Kau dan orang orang di sana muda lagi

Lirik lagu di atas menunjukkan bahwa adanya kehidupan selanjutnya yang dialami oleh orang yang telah tiada yaitu bisa jadi orang tersebut sedang menikmati keindahan yang ada di surga dan mendapatkan sesuatu yang sebelumnya tidak didapatkan di dunia. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui lirik baris pertama dan kedua berhubungan dengan firman Allah dalam QS. Muhammad ayat 15 yang berbunyi sebagai berikut.

 “Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (adalah bahwa) di dalamnya ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, sungai-sungai air susu yang rasanya tidak berubah, sungai-sungai khamar yang lezat bagi peminumnya, dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah dan ampunan dari Tuhan mereka. (Apakah orang yang memperoleh kenikmatan surga) sama dengan orang yang kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga usus mereka terpotong-potong?” (QS. Muhammad:15).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun