Mohon tunggu...
nisa tsania
nisa tsania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PIAUD Semester 3

haii semuanya ^_^ aku adalah seorang yng suka tidur, klo ngga tidur bukan aku namanya wkwkw

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jadii Guru Paud?? Siapa Takutt

25 Oktober 2024   23:43 Diperbarui: 25 Oktober 2024   23:48 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

blog kali ini mungkin sedikit sharing tentang persiapan jdi pendidik paud ya gaiss ^.^

Setiap kali aku denger istilah "pendidik anak usia dini", pikiranku langsungg tertuju pd masa kanak yg penuh rasa ingin tahu, keceriaan, dan pertumbuhan. Di balik keceriaan itu, seorang pendidik memiliki peran yg sgtt penting dlm membentuk karakter dan perkembangan anak. Memiliki cita mjd pendidik anak usia dini yg mumpuni pastinya banyak hal yg harus aku siapkan dri skrng.

Langkah pertama yg aku ambil adlh memperdalam pengetahuan mengenai perkembangan anak usia dini. Anak pd usia ini belajar melalui bermain, berinteraksi, dan mengekspresikan diri mereka. Memahami dasar ini sgtt penting untuk bisa mendidik dgn penuh empati dan kesabaran.

Mjd seorang pendidik bukan hanya soal menyampaikan materi, tpi jga soal gimana cara kita bisa berkomunikasi dgn baik, baik kpd anak maupun kpd ortu mereka. Anak usia dini belum mampu mengekspresikan emosi mereka secara jelas, sehingga sbg pendidik harus bisa membaca gestur, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh mereka.

Cara belajar anak usia dini berbeda dan banyak dri mereka lebih mudah memahami sesuatu melalui kegiatan yg menyenangkan. Oleh karena itu, aku terus mengasah kemampuan kreatifitasku dlm menyusun metode pengajaran. Mulai dari membuat permainan edukatif, menciptakan lagu sederhana, hingga mengadakan aktivitas seni seperti menggambar dan membuat kerajinan tangan. Kreativitas ini tak hanya membuat proses belajar mjd menyenangkan, tetpi jga membantu anak dlm mengembangkan berbagai aspek seperti motorik halus, sosial, dan emosional.

Menghadapi anak usia dini cukup sulit dan penuh dgn tantangan, apalagi klo si anak tantrum... iya gasiii?, ada saat di mana mereka sulit diatur dan mudah bosan. Di sini, kesabaran pendidik mrpkn kunci utamanya. Aku belajar bahwa alih langsung memberikan koreksi, aku harus mampu menempatkan diri pada sudut pandang anak. Mulai dri skrng aku jga harus belajar untuk tdk cepat menyerah ketika metode pengajaran yg aku ajarkan tdk berhasil. Setiap hari adlh proses belajar yg baru bgi mereka, dan jga bgi diriku sendiri nantinya.

Sbg pendidik, peranku bkn hanya di dlm kelas. Aku jga harus menjalin komunikasi yg baik dgn ortunya. Mereka adlh partner terpenting dlm mendukung perkembangan anak. Aku akan berusaha membuka ruang diskusi dgn ortu untuk mendengar masukan serta harapan mereka terhdp anak. Dgn begitu, kami bisa bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yg holistik baik di sekolah maupun di rumah.

Salah satu tantangan terbesar yg akan kuhadapi adlh gmn mengelola kelas yg berisi anak dgn kepribadian yg berbeda. Aku harus belajar memanajemen kelas yg baik, dgn membuat aturan yg jelas namun fleksibel, sehingga anak merasa nyaman dan termotivasi untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Perjalanan mjd seorng pendidik anak usia dini mrpkn proses yg penuh pembelajaran dan tantangan. Namun, bagiku tdk ada yg lbh memuaskan selain melihat anak tumbuh dan berkembang, serta mjd bagian dri perjalanan mereka dlm menemukan dunia. Aku percaya bahwa dgn persiapan yg matang, tekad, dan hati yg tulus, aku bisa jdi pendidik anak usia dini yg mumpuni dan berkontribusi pd masa depan generasi yg akan dtng.


klo persiapanmu gimana gaiss??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun