Pengaruh Organisasi Kampus Terhadap Pembentukan Pola Pikir Mahasiswa

Sebagai kalangan mahasiswa tentunya sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata organisasi. Organisasi yaitu sebuah entitas yang terdiri dari individu maupun kelompok yang bekerja sama untuk mencapai sesuatu tujuan yang sama. Lalu apa itu organisasi kemahasiswaan? Organisasi kemahasiswaan adalah kelompok atau entitas yang terdiri dari mahasiswa yang bersatu untuk mencapai tujuan tertentu di lingkungan perguruan tinggi atau kampus. Organisasi kemahasiswaan seringkali memiliki struktur internal yang terstruktur, seperti pembina, pengurus inti, dan anggota biasa. Organisasi tersebut juga bisa berfokus pada berbagai kegiatan, seperti kegiatan sosial, olahraga, seni dan budaya, serta advokasi. Organisasi kemahasiswaan adalah suatu wadah untuk menampung minat bakat, aspirasi dan gagasan positif dari para mahasiswa.

Apakah kalian pernah mendengar kalimat mahasiswa kura-kura yang sering dilontarkan dari mahasiswa satu kepada mahasiswa lain? Kalimat tersebut biasanya ditujukan kepada mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi yang ada di kampus. Tanpa kita sadari, dengan mengikuti organisasi kampus kita dapat mengubah pola pikir yang lebih realistis serta memberikan dampak positif kepada kesehatan mental kita. Banyak dari para mahasiswa yang sering mengeluhkan karena banyaknya jadwal kegiatan, event perlombaan, maupun jadwal rapat yang dilaksanakan didalam organisasi yang mereka ikuti, bahkan ada juga beberapa mahasiswa yang hanya ingin fokus pada akademiknya di perkuliahan dan berpikir ingin berhenti atau keluar dari organisasi tersebut.

Organisasi sebenarnya tidak memberikan dampak negatif, mengikuti organisasi di perkuliahan dapat membantu pola pikir mahasiswa menjadikan individu yang dapat menghargai perbedaan antara satu mahasiswa dengan yang lain, berpikir karena adanya suatu tuntutan untuk menjadikan organisasi menjadi lebih baik dan terus mengalami perkembangan. Selain mengubah pola pikir mahasiswa, organisasi juga dapat memberikan dampak positif pada kesehatan mental, antara lain yaitu dapat menjadikan mahasiswa agar lebih matang dalam hal public speaking/berbicara di depan banyak orang, memberikan kesempatan untuk belajar dan tumbuh, karena organisasi kampus sering kali menyediakan kesempatan untuk belajar keterampilan baru, mengembangkan minat dan bakat, manajemen waktu yang baik. Terlalu banyak keterlibatan dalam organisasi kampus juga dapat memberikan stres tambahan bagi mahasiswa, terutama pada saat merasa tertekan dengan tuntutan akademik serta tanggung jawab organisasi yang tinggi.

Banyak sekali hal yang kita dapat ketika ikut di dalam sebuah organisasi dan hal tersebut tidak kita dapatkan pada saat kuliah. Maka dari itu perlu diketahui, meskipun banyak tenaga dan juga pikiran yang terkuras di dalam organisasi tidak ada yang sebanding dengan wawasan pengalaman yang kita dapatkan. Perlu di ingat, mahasiswa perlu menjaga keseimbangan antara keterlibatan dalam organisasi kampus dan kesejahteraan mental mereka serta mengenali batasan pribadi dalam mengelola stres dan juga tanggung jawab.