Mohon tunggu...
Nisa Septiani
Nisa Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa pendidikan pancasila dan kewarganegaraan

"Setiap langkah kecil membawa kita lebih dekat kepada mimpi besar."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muamalah dalam Hubungan Ekonomi dan Sosial: Konsep Islami yang Relevan di Masa Kini

15 Oktober 2024   12:58 Diperbarui: 15 Oktober 2024   13:05 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Selain dalam ekonomi, muamalah juga mencakup interaksi sosial lainnya, seperti hubungan keluarga, bertetangga, dan bermasyarakat. Prinsip dasar dari muamalah sosial adalah sikap saling menghormati, membantu, dan menjunjung tinggi hak serta kewajiban masing-masing.

Dalam kehidupan sosial, Islam mendorong umatnya untuk bersikap *ihsan* (berbuat baik), menebar kebaikan, dan menghindari permusuhan. Konsep *ta'awun* (tolong-menolong) juga sangat ditekankan dalam hubungan antar individu di masyarakat, di mana setiap orang diharapkan membantu saudaranya dalam hal-hal yang baik dan menjauhkan dari hal-hal yang buruk.

Relevansi Muamalah di Era Modern

Dengan berkembangnya zaman, prinsip-prinsip muamalahsemakin relevan untuk diterapkan dalam kehidupan modern. Di era globalisasi ini, sistem ekonomi dan sosial kian kompleks, tetapi prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab sosial dalam Islam tetap dapat menjadi panduan untuk menjaga keseimbangan dan harmoni.

Misalnya, dalam bisnis digital yang kian marak saat ini, kejujuran dan transparansi sangat penting untuk membangun kepercayaan konsumen. Demikian pula, dalam konteks keuangan, sistem ekonomi syariah yang melarang riba semakin populer sebagai alternatif yang lebih adil dan etis.

Kesimpulannya, Muamalah sebagai landasan hukum Islam dalam hubungan sosial dan ekonomi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga tatanan masyarakat yang harmonis dan adil. Dengan menerapkan prinsip-prinsip muamalah, kita tidak hanya bertransaksi untuk kepentingan pribadi, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan sosial yang lebih luas.

Islam menawarkan solusi yang tidak hanya bersifat material, tetapi juga spiritual, di mana setiap tindakan dalam muamalah tidak hanya dipertanggungjawabkan di dunia, tetapi juga di akhirat. Mari kita jaga prinsip-prinsip mulia ini dalam setiap aspek kehidupan kita, baik dalam ekonomi maupun sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun