Mohon tunggu...
nisasasaz
nisasasaz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

olahraga, membaca, dan menonton

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Bergadang Bagi Kesehatan: Dampak Negatif yang Perlu Diwaspadai

14 Desember 2024   09:11 Diperbarui: 13 Desember 2024   09:12 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ABSTRAK
Pada masa pandemi saat ini banyak sekali masyarakat khususnya remaja terbiasa tidur hingga larut malam atau yang lebih dikenal dengan begadang. Di masa pandemi seperti saat ini Anda butuh tidur yang cukup agar daya tahan tubuh terjaga. Tidur yang cukup harus memenuhi syarat kuantitas dan kualitas yang baik. Begadang sangat berdampak negatif pada kesehatan seperti, berdampak pada kesehatan mental, begadang dapat mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit serius bahkan sampai meningkatkan risiko kematian. Jika Anda tidur dengan cukup sangat berdampak positif bagi kesehatan seperti, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mempertajam ingatan dan dapat memperpanjang usia. Tidak sedikit masyarakat yang melakukan kebiasaan buruk ini. Padahal susah tidur atau kebiasaan begadang bisa diatasi jika ada kemauan pada diri kita terlebih dahulu. Terdapat beberapa cara agar Anda meninggalkan kebiasaan begadang yaitu dengan berkomitmen pada diri sendiri untuk hidup teratur, merelaksasikan tubuh serta pikiran, kurangi asupan kafein jika mendekati waktu tidur, matikan dan jauhkan semua alat elektronik seperti handphone, rutin berolahraga juga bisa membuat Anda tidur lebih cepat dan cukup. Pada penelitian ini digunakan pendekatan yang dikenal dengan pendekatan kualitatif. Begadang, atau kebiasaan terjaga sepanjang malam, sering kali dianggap sebagai hal yang biasa dilakukan, terutama bagi mereka yang memiliki pekerjaan dengan tenggat waktu ketat, aktivitas sosial yang padat, atau sekadar untuk hiburan seperti menonton film atau bermain game. Meskipun terkadang begadang terasa menyenangkan atau bahkan diperlukan, kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh dalam jangka panjang. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai bahaya begadang bagi kesehatan, serta dampaknya terhadap fungsi fisik dan mental tubuh, yang didukung oleh berbagai studi ilmiah.

PENDAHULUAN
Begadang adalah suatu kebiasaan tidak tidur pada malam hari dan tidur pada saat pagi hari. Kebiasaan ini menjadi permasalahan karena sangat sering terjadi dan merupakan faktor utama yang berpengaruh dalam menurunnya kesehatan pada masyarakat. Pola tidur sangat berpengaruh pada kesehatan. Tidur yang cukup harus memenuhi syarat kuantitas dan kualitas yang baik, sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh P2PTM Kemenkes RI. Tidur yang cukup adalah suatu kepentingan yang harus dipenuhi oleh semua manusia. Karena tidur yang cukup banyak sekali manfaatnya. Seperti menjauhkan Anda dari berbagai penyakit, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan daya ingat. Maka dari itu, semua manusia memerlukan memerlukan tidur yang cukup.

Kebiasaan begadang sering kali terjadi di masyarakat. Padahal begadang memiliki dampak yang sangat buruk. Dampak negatif dari begadang yaitu, mengakibatkan
tubuh mudah terserang penyakit serius. Bahkan 62% peluang yang mengakibatkan wanita terkena kanker payudara jika seorang wanita tidur kurang dari 6 jam Pengaruh begadang sangat berdampak pada kesehatan. Kesehatan adalah suatu kondisi tubuh dan jiwa raga suatu manusia stabil. Begadang berbeda dengan insomnia, insomnia merupakan suatu permasalahan kesehatan seseorang di mana ia kesulitan untuk tidur (Susilo dan Wulandari, 2011). Pola tidur yang tidak baik sering terjadi karena faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti bermain gadget hingga larut malam, mengerjakan tugas yang memiliki tenggat waktu sangat singkat, dan meminum minuman yang mengandung kafein. Kebiasaan begadang dapat meningkatkan risiko kematian. Banyak sekali masyarakat yang belum mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan begadang. Tidak hanya orang dewasa saja yang sering melakukan kebiasaan begadang tetapi banyak sekali anak-anak kecil yang begadang karena bermain games. Orang tua sangat berperan penting dalam memperhatikan anak- anaknya agar tidak melakukan kebiasaan buruk ini. Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini. Beberapa diantaranya akan diuraikan.
Penelitian pertama adalah Sleep practices of University students living in
residence, penelitian yang dilakukan oleh Cary dan Pei. Pada tahun 2017. Penelitian ini membahas tentang faktor yang berpengaruh pada kurang tidur. Hasil penelitian ini menunjukkan banyak sekali faktor-faktor yang berpengaruh pada kurang tidur. Salah satu faktor yang berpengaruh yaitu, para mahasiswa lebih mementingkan semua urusan kuliah dan sosial kepada lingkungan. Kesehatan mental dan stres menjadi masalah utama para mahasiswa yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik. Penelitian kedua adalah Hubungan durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas pada tenaga kependidikan di lingkungan kampus C Universitas Airlangga, penelitian ini dilakukan oleh Rachmania dkk. Pada tahun 2019. Penelitian ini membahas tentang masalah gizi yang menyebabkan obesitas dan obesitas dipengaruhi oleh tidur yang kurang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok kasus yang memiliki durasi tidur pendek ( <7 jam ) sebesar 95% sedangkan pada kelompok yang memiliki tidur yang cukup sebesar 92,5%. Pada penelitian ketiga adalah Strategi tidur sehat sebagai upaya pencegahan terhadap hipertensi dini, penelitian yang dilakukan oleh Nindya dkk. Pada tahun 2017. Penelitian ini membahas cara agar tidur dengan cukup untuk menghindari penyakit serius. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyak sekali penyakit yang ditimbulkan dari begadang

METODE
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang menggunakan deskripsi -deskripsi suatu bahasa atau kata, yang bertujuan untuk memahami sesuatu yang ada pada penelitian. Yang dilakukan pada pendekatan ini yaitu, mengumpulkan data dan informasi dengan menggunakan berbagai macam materi. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan suatu gambaran yang kompleks dengan melakukan penelitian pada kata-kata dan melakukan studi pada situasi yang alami. Karakteristik permasalahan sesuai dengan hal yang ingin diungkapkan yaitu, pengaruh begadang bagi kesehatan masyarakat. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur. Studi literatur merupakan penelitian

kepustakaan dengan melakukan beberapa cara yang bertujuan untuk mengumpulkan data pustaka ataupun objek-objek yang ada pada kepustakaan. Studi literatur (literature review) adalah penelitian yang mengumpulkan data secara kritis pada temuan - temuan yang ada didalam penelitian dan juga merumuskan data yang teoritis dan juga metodologis untuk permasalahan yang sedang diteliti.

Hasil dan Pembahasan
Begadang akan menimbulkan dampak negatif seperti dapat mengakibatkan gangguan mental. Jika kita terlalu sering begadang kita akan merasakan kesehatan mental kita terganggu dan dapat mengakibatkan halusinasi seperti mendengar ataupun melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Begadang dapat mengakibatkan tubuh mudah terserang penyakit serius. Jika kita terus begadang sangat mengganggu sistem daya tahan tubuh berfungsi secara maksimal. Penyakit yang berbahaya seperti diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, dan hipertensi. Selanjutnya begadang dapat mengakibatkan rentan mengalami kecelakaan, akibat dari begadang bisa meningkatkan rasa kantuk. Yang bisa mengakibatkan risiko kecelakaan di jalanan, di tempat kerja bisa dapat terjadi karena kantuk saat berkendara dan bekerja. Begadang juga dapat mengakibatkan Anda kesulitan konsentrasi, pola tidur yang cukup sangat berperan penting dalam proses berpikir dan belajar, oleh karena itu Anda harus lebih baik dalam mengatur waktu agar daya ingat dan konsentrasi lebih mudah. Dan begadang dapat mengakibatkan meningkatnya risiko kematian, ketika badan merasa lelah tetapi Anda memaksakan untuk beraktivitas itu sangat membahayakan kesehatan. Bahaya begadang atau kurang tidur sangat berisiko meningkatnya kematian. Tidur kurang dari 5 jam sangat berpengaruh sekali pada kesehatan. Peningkatan risiko ini berlaku, terutama kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah. Anda harus memanfaatkan waktu tidur dengan baik dan sesuai dengan kualitas tidur yang baik. Manfaat dari tidur yang cukup yaitu, meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Berikut beberapa dampak negatif bergadang lainnya: 1. Gangguan Kesehatan Jantung
Salah satu bahaya utama dari begadang adalah dampaknya pada kesehatan jantung. Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur, yang seringkali disebabkan oleh kebiasaan begadang, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sebuah studi yang diterbitkan dalam European Heart Journal mengungkapkan bahwa orang yang tidur kurang dari enam jam setiap malam memiliki peningkatan risiko terkena penyakit jantung dan stroke dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup (7-8 jam per malam).
Begadang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, serta meningkatkan kadar hormon stres seperti kortisol, yang bisa berkontribusi pada peningkatan risiko hipertensi dan masalah jantung. Selain itu, kurang tidur juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan metabolik yang mengarah pada peningkatan kadar gula darah dan peradangan tubuh, yang keduanya merupakan faktor risiko utama bagi penyakit jantung.

2. Menurunnya Fungsi Otak dan Memori
Begadang juga memiliki dampak signifikan pada kinerja otak dan daya ingat. Ketika seseorang kurang tidur, kemampuan otak untuk memproses informasi dan membentuk memori jangka panjang menjadi terganggu. Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Neuroscience menunjukkan bahwa tidur yang cukup diperlukan untuk memfasilitasi proses konsolidasi memori, yang membantu mengingat dan memahami informasi baru.
Kurang tidur akibat begadang juga dapat mempengaruhi konsentrasi dan waktu reaksi. Ini berbahaya, terutama saat mengemudi atau melakukan pekerjaan yang memerlukan perhatian penuh. Dalam jangka panjang, begadang secara terus-menerus dapat berkontribusi pada penurunan kemampuan kognitif dan meningkatkan risiko gangguan mental, seperti demensia.
3. Meningkatkan Risiko Gangguan Mental
Begadang secara teratur dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan gangguan suasana hati, depresi, kecemasan, dan stres. Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Psychiatry menunjukkan bahwa tidur yang kurang atau tidak teratur berhubungan erat dengan peningkatan gejala depresi dan kecemasan.
Kurang tidur juga dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk mengatasi stres. Saat tidur terganggu, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol, yang merupakan hormon stres. Hormon ini jika diproduksi berlebihan dapat mengganggu keseimbangan emosi dan menyebabkan gangguan kecemasan. Tidak hanya itu, begadang juga memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur emosi dengan baik, yang berisiko memperburuk gangguan mental yang sudah ada.
4. Meningkatkan Risiko Obesitas dan Gangguan Metabolik
Begadang dapat meningkatkan risiko obesitas, yang berhubungan dengan sejumlah penyakit lainnya seperti diabetes tipe 2 dan gangguan metabolik. Penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur atau begadang cenderung memiliki pola makan yang buruk, yaitu lebih sering mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan tinggi lemak, serta lebih sedikit melakukan aktivitas fisik.
Kurang tidur juga dapat mengganggu keseimbangan hormon yang mengatur rasa lapar, yaitu leptin dan ghrelin. Leptin, yang bertugas memberi sinyal kepada tubuh bahwa kita sudah kenyang, menurun ketika kita begadang, sementara ghrelin, yang merangsang rasa lapar, meningkat. Ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan dan kecenderungan untuk makan lebih banyak, yang berkontribusi pada penambahan berat badan.
5. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2
Begadang juga berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Sleep Medicine Reviews, ditemukan bahwa orang yang sering begadang memiliki kontrol gula darah yang buruk, yang berisiko mengarah pada diabetes tipe 2. Kurang tidur dapat mengganggu proses metabolisme tubuh, mengurangi sensitivitas insulin, dan menyebabkan peningkatan kadar gula darah. Studi lain yang dipublikasikan dalam Archives of Internal Medicine menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki peningkatan risiko 50-100% untuk mengembangkan diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidur cukup.
6. Mengganggu Kesehatan Imun dan Penyembuhan Tubuh
Begadang juga dapat melemahkan sistem imun tubuh. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari University of California, San Francisco mengungkapkan bahwa orang yang kurang tidur lebih rentan terhadap infeksi. Tidur yang cukup diperlukan untuk mempertahankan fungsi sistem kekebalan tubuh, karena pada saat tidur, tubuh memproduksi sitokin, protein yang membantu melawan infeksi dan peradangan.
Selain itu, begadang juga dapat memperlambat proses penyembuhan tubuh setelah cedera atau penyakit. Kurang tidur dapat mengurangi jumlah sel darah putih yang dibutuhkan tubuh untuk melawan infeksi, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit.
7. Gangguan pada Sistem Pencernaan
Begadang juga dapat mempengaruhi sistem pencernaan tubuh. Kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol, yang berkontribusi pada peradangan dalam tubuh, termasuk saluran pencernaan. Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Gastroenterology mengungkapkan bahwa orang yang sering begadang beresiko lebih tinggi mengalami gangguan pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan refluks asam.
Selain itu, begadang dapat memperburuk masalah pencernaan yang sudah ada, seperti maag atau gangguan pencernaan lainnya, karena proses pencernaan yang tidak optimal akibat gangguan tidur.
8. Peningkatan Risiko Kecelakaan dan Cedera
Kurang tidur akibat begadang dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet menunjukkan bahwa kurang tidur meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja, dan cedera lainnya. Begadang dapat mengurangi kewaspadaan dan waktu reaksi, yang dapat menyebabkan kesalahan dalam tugas-tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti mengemudi atau bekerja dengan mesin.

KESIMPULAN
Begadang memang terlihat seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, namun jika dilakukan secara terus-menerus, kebiasaan ini dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan tubuh. Gangguan pada sistem jantung, otak, mental, metabolik, serta peningkatan risiko kecelakaan, adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan begadang. Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur yang sehat, yaitu tidur cukup selama 7-8 jam setiap malam, agar tubuh dapat berfungsi dengan optimal.
Jika Anda mengalami kesulitan tidur atau memiliki kebiasaan begadang yang sulit diubah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur untuk mencari solusi yang tepat. Jangan biarkan kebiasaan begadang merusak kesehatan Anda dalam jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA
1. Damayanti, R. E., Sumarmi, S., & Mundiastuti, L. (2019). Hubungan durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas pada tenaga kependidikan di lingkungan kampus C Universitas Airlangga. Amerta Nutrition, 3(2), 89-93.
2. Purnama, M. D. W. (2021). Negative Impact of Staying Up Late for Health. Jurnal Studi Keperawatan, 2(1).
3. Putra, N. Y. P., Tania, M., Iklima, N., & Maulana, D. L. (2017). Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. Jurnal Sketsa, 4(2).
4. Adrian,K.(2016,29November).9ManfaatIstirahatdanTiduryangCukup. Alodokter.https://www.alodokter.com/9-manfaat-istirahat-dan-tidur-yang-cukup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun