[caption id="attachment_392288" align="aligncenter" width="640" caption="Oleh-oleh Khas Jawa Barat (Ki-Ka): Rujak Dodol Garut, Sale Pisang Sumedang, Keripik Talas dan Ubi Ungu Bogor (Dokpri)"][/caption]
Inilah ‘pesan sponsor’ terfavorit untuk orang-orang yang akan bepergian: “Jangan lupa oleh-olehnya ya!” Para wisatawan pun tak terkecuali yang kerap dititipi buah tangan, nama lain dari oleh-oleh. Pesan itu pula yang dialamatkan ke saya dan juga delapan Kompasianer lainnya sebelum berangkat ke Yogya akhir November 2014 lalu untuk meliput rangkaian ultah JNE ke-24.
[caption id="attachment_392290" align="aligncenter" width="480" caption="Plakat Gatot Kaca, Cendera Mata dari acara Puncak HUT ke-24 JNE di Candi Prambanan Yogya pada 29 November 2014 (Dokpri)"]
Oleh-oleh sendiri bisa berbentuk cendera mata atau kenang-kenangan berupa kerajinan tangan, koin, kartu pos, perangko, maupun makanan.Para hadirin di acara puncak HUT JNE ke-24 di Candi Prambanan memperoleh cindera mata berupa plakat berukirkan tokoh perwayangan yang sakti mandraguna dengan otot kawat dan tulang besinya, Gatot Kaca.
[caption id="attachment_392292" align="aligncenter" width="480" caption="Oleh-oleh T-Shirt ini sangat Indonesia sekali (Dokpri)"]
[caption id="attachment_392294" align="aligncenter" width="640" caption="Oleh-oleh tas dari Singapura ini cocok lho untuk bergaya! (Dokpri)"]
Saya pernah mendapat oleh-oleh T-shirt abu-abu bergambar peta propinsi di Indonesia dari mahasiswi saya sepulangnya berlibur dari Bali bersama keluarganya.Rekan saya, seorang moderate backpacker, menghadiahkan tas kain putih bergambar patung kepala singa Merlion sepulangnya dari Singapura.Saat ditanya gantungan kunci, jawabnya, “Apa bedanya dengan souvenir pernikahan?”
[caption id="attachment_392296" align="aligncenter" width="640" caption="Pusat Kerajinan Tangan di Kota Bogor ini jika masuk Bogor dari tol Jagorawi, bisa langsung belok kiri (Dokpri)"]
[caption id="attachment_392297" align="aligncenter" width="480" caption="Toko oleh-oleh makanan Rumah Talas dan Lapis Sangkuriang ini berlokasi di depan Terminal Bus Baranangsiang Kota Bogor (Dokpri)"]
Nah, di situlah keunikan dari oleh-oleh.Untuk oleh-oleh selain makanan, para wisatawan memang harus jeli memilihnya agar penerimanya terkesan saat menerima dan memakainya.Saya pernah membaca artikel di majalah Femina mengenai aktris Maudy Koesnaedi yang bersuamikan pria Belanda, Erik Meijer.
Pemeran Zaenab di sinetron Si Doel Anak Sekolahan itu rutin dalam setahun ‘mudik’ ke kota asal Erik di Veendam, Belanda Utara sambil membawa daster batik Yogya yang longgar dan nyaman karena sang ibu mertua senang memakainya saat tidur.Untuk oleh-oleh makanan, aktris ini biasa membawa kopi Indonesia yang sudah mendunia pamornyadan kerupuk udang.
[caption id="attachment_392305" align="aligncenter" width="640" caption="Jajaran talas segar khas Bogor ini bisakah dikirim dengan paket PESONA (Pesona Oleh-oleh Nusantara) JNE? (Dokpri)"]
Pengalaman saya sendiri membuktikan oleh-oleh memang lebih sering diasosiasikan dengan makanan atau produk jasa boga.Pertimbangannya banyak.Mulai dari mudah diperoleh, praktis dibawa, variasi produk dan rasa sangat beragam, harga bisa disesuaikan dengan isi kantong, sampai faktor terutama: Siapa yang tidak sudi mencicipi kelezatan makanan?
[caption id="attachment_392309" align="aligncenter" width="640" caption="Sekalipun namanya "]
Pasti hal itu pula yang membuat tim Media Relations JNE memberikan waktu khusus bagi Kompasianer dan tim media untuk membeli oleh-oleh makanan. Sore selepas acara membatik di Sekar Kedhaton Yogya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Candi Prambanan malam harinya, terlebih dahulu bus dari Werkudara Tour mengantarkan kami ke toko oleh-oleh Bakpia Djava.