Sejak itu, saya pun bertekad untuk (lebih) rutin lagi menulis artikel blog mulai bulan Juli 2023 ini. Targetnya enggak muluk-muluk yaitu minimal 1 artikel per minggu sehingga per bulan, ada 4-5 artikel yang dimuat.
Saya mendapati, jika sebatas semangat menulis blog saat ada kompetisi saja, pasti lebih berat proses menulisnya daripada jika sudah terbiasa menulis artikel blog organik (non artikel lomba dan non artikel sponsor). Otak manusia itu memang mirip otot yang ketika semakin sering dipakai bekerja, maka kualitas kinerja pun meroket.
Memang sih, di era serba cuan ini, menulis yang tak (langsung) terlihat uangnya itu jatuhnya kok mirip wasting time ya? Penulis pun bisa tambah langsung down ketika pembaca artikelnya hanya sedikit.
Kalau ketakutan itu menghampiri, saya ingatkan diri bahwa penulis itu memang tugasnya menyampaikan pesan (storytelling).Â
Meskipun jumlah pembacanya tak sampai 10 jari, penulis harus yakin bahwa pasti ada manfaat yang diperoleh para pembaca dari artikel tersebut.
Sebagai Kompasianer, Writer's Block berupa kekurangan ide menulis itu dapat jitu dieliminasi dengan menulis dari sejumlah Topik Pilihan yang telah rutin disediakan oleh Mbak dan Mas admin lebih dari sekali di sepanjang pekan.Â
Kalau alasannya sibuk, kita semua sama-sama diberi 24 jam.
Penulis dan tulisannya itu mirip air dan ikan. Penulis dengan sedikit atau bahkan tanpa tulisan itu tak ubahnya ikan dalam kolam dangkal atau malah tak ada airnya sama sekali.
Hijrah yang berarti melangkah ke arah lebih baik semoga dapat membuat para penulis, tak terkecuali Kompasianer, tak lagi patah semangat menulis karena Writer's Block.Â
Ide dan tulisan seorang penulis bahkan dapat terus hidup abadi serta dibaca sepanjang zaman, bahkan beratus-ratus tahun setelah sang penulis itu menghembuskan nafas terakhirnya. Remember, writing is caring. Selamat menulis rutin ya!