Siapa yang pernah bangun kesiangan saat Ramadan? Biasanya makan sahur pun dilewatkan karena sudah waktunya azan Shubuh berkumandang.
Selama menjadi warga di Kota Bogor dan Tangerang, saya mengalami langsung tradisi membangunkan sahur. Tujuannya tentu saja agar warga bisa bangun lebih awal untuk santap sahur.
Ternyata, tradisi membangunkan sahur ini tidak berlangsung di semua tempat. Saudara saya yang tinggal di satu daerah di Kota Bekasi sempat beberapa kali tak makan sahur karena ketiduran.
Padahal, di depan rumahnya berdiri sebuah masjid. Menurutnya, mesjid itu tak memiliki tradisi membangunkan sahur warganya melalui pengeras suara (speaker/TOA).
Setiap tempat pasti memiliki tradisinya masing-masing saat sahur. Inilah pengalaman saya dengan tradisi membangunkan sahur di Kota Bogor dan Tangerang yang pernah saya jumpai selama Ramadan.
Para bapak pengurus masjid
Biasanya para bapak pengurus (takmir) masjid akan mulai membangunkan warga sahur mulai pukul 02.30 dini hari. Kalimat pembuka andalan mereka yaitu:Â
"Sahur, sahur!"
Kemiripan tradisi sahur di tempat tinggal saya baik di Bogor maupun Tangerang yaitu takmir masjid memiliki interval waktu saat berbicara lewat pengeras suara. Pertama kali mereka mulai bersuara pada pukul 02.30 pagi selama 5 menit.
30-45 menit sebelum azan Subuh, mereka kembali membangunkan warga selama 5 menit. Mereka juga mengingatkan waktu imsak dan azan Subuh pagi itu.
Terakhir mereka mengumumkan waktu imsak. Bagi yang belum sahur, mereka juga mengingatkan untuk setidaknya bisa meminum segelas air karena adanya berkah dalam makan sahur.