Berapa harga sikat gigi Anda selama ini? Maukah Anda jika membeli sebuah sikat gigi bambu seharga Rp30.000 ke atas per buahnya?
Jika jawabannya "tidak" atau "pilih sikat gigi yang lebih murah sajalah", Anda tidak sendirian. Sikat gigi dari plastik yang banyak kita jumpai di pasaran memang harganya murah-meriah.
Harga vs menjaga alam seringkali tidak terelakkan. Inginnya sih ramah di kantong dan lingkungan sekaligus sosial, ya kan?
Hari Bumi (Earth Day) diperingati 22 April setiap tahun. Pembelian dan pemakaian produk ramah lingkungan menjadi salah satu cara kita melestarikan bumi ini.
Nah, tapi saat harapan berbenturan dengan kenyataan, tentu saja ada yang harus disesuaikan. Hal ini juga berlaku untuk pemakaian produk ramah lingkungan.
Pengalaman pribadi saya mendapati memang saat kita membeli sebuah produk eco-friendly, di harga yang sama kita bisa mendapatkan lebih dari 1 produk yang tak termasuk go green. Contoh sederhananya yaitu sabun mandi padat.
Sebuah brand sabun mandi lokal yang natural menjual produk mereka dari harga mulai Rp20.000 per buah seberat 25 gram. Sementara itu, kita bisa mendapat 4 sampai 5 buah sabun mandi lebih berat yang bukan ramah lingkungan dengan harga serupa.
Namun, kata bijak "ada harga, ada rupa" memang tepat adanya. Saya merasakan langsung bahwa kulit lebih lembab dan tak mudah kering karena minimnya kandungan kimia pada sabun mandi alami.
Tapi, tetap saja saya tetap harus selektif ketika membeli produk hijau. Selain harganya yang (lumayan) mahal, saya pun tak ingin terjebak dengan hidup konsumtif yang malah berujung pada menumpuknya sampah.
Maka, inilah 3 hal yang bisa kita lakukan saat berhadapan dengan tingginya harga produk ramah lingkungan. Selamat membaca dan mencobanya segera!