2. Dukungan sekitar
Sehebat apapun seseorang, dukungan orang-orang di sekitarnya tak mungkin dinihilkan perannya. Ayah dan Ibunda Amos mengirimnya ke dokter mata terbaik agar penglihatannya tetap normal.
Selain itu, mereka juga menyekolahkan Amos ke institut berkualitas untuk murid-murid tuna netra di Italia agar dia berkembang.
Paman Amos, Giovanni, termasuk anggota keluarga yang tak henti-hentinya mendukung Amos bermusik. Dimulai dari kontes musik lokal hingga mengenalkan Amos ke tokoh-tokoh musik berpengaruh, Giovanni adalah suporter utama Amos bermusik.
Dirinya tak pernah sekalipun meragukan bakat Amos menyanyi. Di saat Amos gagal pun, Paman Giovanni tak pernah berhenti mendukungnya.
Mereka juga memiliki minat yang sama yaitu musik. Adriano pula yang menenangkan Amos sesaat sebelum dirinya menikah.
Elena menjadi teman wanita Amos yang percaya bahwa dirinya dapat sukses bermusik. Bermula dari pesta ulang tahun Elena, Amos terus didukungnya hingga lulus kuliah hukum sambil bermusik.
Amos menikahi Elena setelah menjadi sarjana hukum. Dukungan Elena jua yang mengantarnya menjadi juara pada festival musik bergengsi di kota Sanremo, Italia.
3. Terus belajar
Lawan dari kemenangan bukanlah kekalahan, namun rasa puas yang melenakan. Amos sadar benar bahwa dirinya harus berpendidikan seperti harapan orang tuanya sekaligus tak melupakan bakat bermusiknya. Saat ujian kelulusan SMU, Amos sempat malas-malasan dengan keluyuran hingga pagi.