Apa menu makanan (dan cemilan) Anda sehari-hari? Nasi, roti, dan biskuit sangat mungkin menjadi jawaban terbanyak. Â Bagaimana dengan ubi, singkong, labu, jagung, sagu, sukun dan sejenisnya? Berapa kali dalam seminggu Anda mengonsumsi pangan lokal Nusantara tersebut?
Roti dan biskuit berbahan baku tepung terigu yang berasal dari gandum. Sedangkan gandum bukan termasuk pangan lokal Indonesia dan harus diimpor. Ketergantungan masyarakat terhadap pangan impor jelas bukan faktor yang mendukung ketahanan pangan nasional. Â Â
Sayangnya, pangan lokal (belum) menjadi menu favorit rakyat Indonesia. Padahal, menurut data Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) tahun 2016, pangan lokal yaitu jagung dan ubi singkong terus meningkat produksinya (di atas 20 juta ton) per tahun.
Kita patut mengapresiasi adanya olahan kekinian dari pangan lokal. Â Sebut saja brownies talas, macaroni jagung, bolu singkong, dan sebagainya. Â Olahan tersebut umumnya diproduksi oleh UMKM dan dikonsumsi sebagai konsumsi rapat maupun oleh-oleh khas dari daerah tertentu.
Lalu, bagaimana dengan konsumsi harian pangan lokal dalam keluarga? Â Selain murah dan mudah didapat, pangan lokal juga potensial untuk dimasak sebagai menu sepanjang hari yang praktis dan bergizi. Â Berikut ini adalah tiga jenis pangan lokal yang bisa dikonsumsi sehari-hari.
Ubi jalar (Ipomoea batatas) termasuk sumber karbohidrat, selain beras dari padi, yang ideal dikonsumsi di pagi hari. Â Bonusnya lagi, serat pada ubi jalar membuat seseorang lebih lama merasa kenyang sehingga terhindar dari kebiasaan mengemil makanan yang tidak sehat.
Manfaat sarapan pagi, tak terkecuali dari pangan lokal tentunya memberi bahan bakar energi bagi tubuh dan otak. Â Namun, kesibukan di pagi hari membuat (banyak) orang melewatkan makan pagi. Â Menu sarapan yang praktis, ekonomis, dan bergizi jelas menjadi pilihan utama.
Solusinya, ubi jalar (sweet potato) tersebut diolah lebih lanjut. Â Situs Kementan RI menyebutkan olahan ubi jalar antara lain tepung ubi jalar/ungu, tiwul, mie, kerupuk/opak, ender-ender (keripik), rengginang (eyek-eyek), kemplang, cheese stick, pizza, es ubi ungu, dan lainnya.