Berapa banyak plastik yang Anda gunakan setiap hari? Mulai dari botol minuman hingga kantong belanjaan, plastik adalah bahan utamanya. Â Padahal plastik juga dikenal sebagai limbah atau sampah non-organik yang sangat sulit diurai oleh bakteri dan mikroorganisme dalam tanah.
Program tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan kemasan botol sekali pakai dan menggantinya dengan botol minuman (tumbler). Â Di tahun 2019, Indonesia berpotensi menjadi negara ke-2 penghasil sampah plastik ke laut terbanyak di dunia. Â Wah, jangan sampai terjadi ya!
5.Mewujudkan Kota Hijau Dimulai dari Rumah Tangga
 Setiap hari, setiap rumah tangga pasti menghasilkan sampah, terutama sampah organik dari dapur. Berbeda dengan plastik atau sampah non-organik lainnya, sampah organik dapat dengan mudah diurai oleh cacing tanah.  Hasilnya berupa kompos yang menyuburkan tanah.
Di musim hujan seperti saat ini, Balitbang PUPR juga memiliki inovasi 'ABDULAH' (Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan). Â Jadi curah hujan ditampung lalu difilter untuk konsumsi rumah tangga. Â Hmm, ABDULAH ini bisa menjadi (salah satu) solusi penanggulangan banjir, sepakat?
6.Membangun Tim Mitra RTH, Merevitalisasi Ruang Terbuka Hijau
Selama ini, terkesan (hanya) pemerintah yang harus bertanggungjawab dalam pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Â Padahal, perusahaan swasta dan organisasi nirlaba bersama kampus serta masyarakat juga dapat sebagai mitra aktif pemerintah untuk bersama membangun RTH.