Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Ramadan, Bulan Kenangan dan Harapan

27 Mei 2017   11:28 Diperbarui: 27 Mei 2017   12:50 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner khas Ramadhan yang membuat kangen kampung halaman bagi kaum di perantauan (Sumber Ilustrasi 3: http://www.riautrust.com/read-124285-2015-06-12-pemkab-bengkalis-siapkan-bazar-ramadhan-di-sungai-bengkel.html)

          Alhamdulillah, mulai Sabtu 27 Mei 2017 ini, umat Islam di Indonesia serentak menjalani hari pertama shaum pada bulan Ramadhan 1438 H.  Seminggu sebelum Ramadhan, persiapan menjelang datangnya bulan suci ini sudah terasa.  Mulai dari ucapan maaf lahir batin, promo kue dan baju maupun tiket mudik Lebaran, hingga janjian untuk bukber alias buka shaum bareng.

          Ramadhan setiap tahunnya jelas memiliki keunikannya masing-masing.  Kemungkinan besar, kesan yang ditinggalkan Ramadhan bagi setiap kaum muslim dari tahun ke tahun bersifat dinamis.  Paling nyatanya dapat dilihat dari suasana sosial politik di Indonesia sejak tahun 2014 hingga 2017 ini. Tiga tahun terakhir ini, Ramadhan memberikan suasana yang lumayan berbeda dan penuh cerita di Indonesia.

Tahun 2014, SBY masih menjabat sebagai RI-1 ke-6 saat Ramadhan 1435 H.  Setahun kemudian, di tahun 2015, rakyat Indonesia sudah dipimpin presiden RI ke-7, Jokowi, pada Ramadhan 1436 H.  Lalu, giliran warga DKI yang merasakan dinamika pilkada.  Ramadhan tahun lalu, pada 2016 atau 1437 H, Basuki ‘Ahok’ T. Purnama menjabat sebagai DKI-1.  Ramadhan tahun ini, Wakil Gubernur, Djarot S. Hidayat yang memimpin DKI.  Ramadhan tahun depan di 2018 atau 1439 H, jika semuanya berjalan lancar, Anies Baswedan yang akan menduduki kursi DKI-1 hingga tahun 2020.

Inilah trending topic di media sosial masyarakat Indonesia selama Ramadhan berlangsung (Sumber Ilustrasi 2: https://www.slideshare.net/ksantoso/facebook-ramadhan-insight-2017-for-indonesian-business)
Inilah trending topic di media sosial masyarakat Indonesia selama Ramadhan berlangsung (Sumber Ilustrasi 2: https://www.slideshare.net/ksantoso/facebook-ramadhan-insight-2017-for-indonesian-business)
Tulisan ini tidak akan berlama-lama membahas tentang situasi dan kondisi politik di bulan Ramadhan.  Cukuplah ilustrasi di atas sebagai pengantar artikel tentang betapa Ramadhan selalu memberikan kenangan dan harapan bagi para pelakunya.  Urusan kenangan Ramadhan, terutama bagi kaum perantauan, suasana shaum di kampung halaman dan tempat tinggalnya saat ini pasti ada saja bedanya.  Apalagi jika sudah bernostalgia tentang cita rasa kuliner khas daerah dan khususnya menu favorit masakan rumahan saat Ramadhan buatan ibu tersayang, langsung ingin segera mudik pastinya!

Seorang senior saya, sejak akhir tahun 2016 lalu, melanjutkan studi S3 ke negara yang dipimpin Donald Trump bersama suami dan putra tercintanya.  Jadilah Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan pertama mereka di Amerika Serikat.  Di media sosial miliknya, statusnya menjelang Ramadhan ini adalah – selain ucapan mohon maaf lahir batin – yaitu: “Ada yang bisa delivery order kolak pisang dan kolang-kaling ke USA? Belum terbiasa buka puasa dengan menu ala Amerika #ketikakangentakjilmelanda” Hiaaah!

Itu kenangan suasana Ramadhan antar negara dan benua.  Teman-teman saya yang berasal dari Sumatera harus menyesuaikan jam biologis tubuh mereka saat pertama kali shaum di Jawa.  Biasanya mereka melaksanakan Shubuh jam 5 pagi sehingga bangun dan makan sahur mulai jam 4.30 pagi pun tak mengapa.  Di Jawa? Jam 4.30 pagi itu sudah waktunya adzan Shubuh.  Jelas tak boleh telat bangun!

Kuliner khas Ramadhan yang membuat kangen kampung halaman bagi kaum di perantauan (Sumber Ilustrasi 3: http://www.riautrust.com/read-124285-2015-06-12-pemkab-bengkalis-siapkan-bazar-ramadhan-di-sungai-bengkel.html)
Kuliner khas Ramadhan yang membuat kangen kampung halaman bagi kaum di perantauan (Sumber Ilustrasi 3: http://www.riautrust.com/read-124285-2015-06-12-pemkab-bengkalis-siapkan-bazar-ramadhan-di-sungai-bengkel.html)
Bagi anak sekolah, Ramadhan selalu berkesan dengan pesantren kilat ataupun tugas sekolah yang dikumpulkan seusai libur Idul Fitri.  Generasi 80-an dan 90-an pasti pernah merasakan PR Ramadhan berupa meminta tanda tangan imam dan khatib atau penceramah selepas sholat tarawih.  Seringnya saya menitipkan buku PR Ramadhan ke Ayah sebelum sholat berlangsung karena enggan berdesak-desakan dengan kumpulan anak laki saat meminta tanda tangan.  Eh, tapi ada anak-anak perempuan yang menikmatinya lho! “Lumayan, jadi tambah kenalan,” begitu kata mereka.  Ada-ada saja ya hahahaha….

Memang pasangan (sepertinya atau pastinya?) menjadi harapan terbanyak saat Ramadhan yang sering diungkapkan.  Status ‘#RamadhanterakhirsendiriAmin’ kerap menghiasi dunia maya di Indonesia tiap kali Ramadhan.  Untuk yang sudah berpasangan, harapannya yaitu hubungan yang berujung di pelaminan pasca Lebaran.  Harapan akan momongan atau keturunan juga sering disebut saat Ramadhan tiba.  “Supaya Lebaran tahun depan foto keluarganya lebih komplit gitu,” ujar para pengantin baru. 

Pastinya, apapun kenangan dan harapan selama Ramadhan, hal pertama dan terutama yang harus diingat adalah peningkatan iman dan takwa melalui ibadah yang semakin aktif dan intensif.  Waktu berbuka shaum adalah salah satu waktu terbaik untuk dikabulkannya do’a selain saat sholat malam atau Tahajjud serta antara adzan dan iqamah.  Harapannya, saat hari kemenangan pada 1 Syawal nanti, bukan hanya baju yang baru, namun juga hati dan pribadi yang lebih suci, Amin.  Salam Ramadhan Mubarak!

Ramadhan, saatnya ibadah semakin ditambah sehingga kualitas iman dan takwa senantiasa menjadi semakin penuh keberkahan (Sumber Ilustrasi 4: https://masjustice.wordpress.com/2014/05/05/odoj-menghadirkan-suasana-ramadhan/)
Ramadhan, saatnya ibadah semakin ditambah sehingga kualitas iman dan takwa senantiasa menjadi semakin penuh keberkahan (Sumber Ilustrasi 4: https://masjustice.wordpress.com/2014/05/05/odoj-menghadirkan-suasana-ramadhan/)
Sumber Ilustrasi Artikel:  123, dan 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun