Mohon tunggu...
Khairunisa Maslichul
Khairunisa Maslichul Mohon Tunggu... Dosen - Profesional

Improve the reality, Lower the expectation, Bogor - Jakarta - Tangerang Twitter dan IG @nisamasan Facebook: Khairunisa Maslichul https://nisamasan.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Berbagi Solusi Berupa Inovasi Teknologi Bersama Kafe BCA

4 Juni 2016   17:29 Diperbarui: 4 Juni 2016   17:35 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pembicara Kafe 2 BCA (ki-ka) : Fariz T., Hermawan T., Jahja S., Romi S.W., Yanty W., Enda N., & Yuswohady (Dokpri)

Kuliah sudah berlangsung selama 45 menit ketika seorang mahasiswa saya masuk.  Keringat bercucuran membasahi wajahnya yang (sedikit) mirip bintang K-Pop.  “Maaf ya Bu, saya terlambat sekali,” katanya dengan terbata-bata.  “Ini karena saya tadi harus ke bank untuk menemani Ayah saya.  Tadi antri sekali padahal kami sudah datang 10 menit sebelum bank dibuka,” sambungnya lagi dengan nafas naik-turun.  “Kenapa tidak memakai fasilitas e-banking?” tanya saya menyelidik.  “Orang tua saya lebih suka ke bank langsung, meskipun harus antri,” jawabnya sambil mengangkat bahunya.

Biasanya saya tidak akan mengizinkan mahasiswa yang telat lebih dari 15 menit untuk mengikuti perkuliahan. Namun, kali ini pengecualian karena kasus khusus.  Penasaran, saya kembali bertanya ke mahasiswa yang termasuk rajin kuliah dan tidak pernah terlambat sebelumnya itu, “Ayah kamu punya smartphone? Kan lebih praktis dengan mobile banking saja.”  “Punya, Bu.  Tapi untuk telepon dan berkirim pesan saja,” sahutnya sambil menahan senyum.  “Untuk sosial media kadang-kadang.  Tapi, itu juga saya yang bantu log in dan log out karena Ayah tahunya tinggal ketik status saja.” Sekelas pun mendadak tertawa mendengar jawaban si mahasiswa telat itu.

Para pembicara Kafe 2 BCA (ki-ka) : Fariz T., Hermawan T., Jahja S., Romi S.W., Yanty W., Enda N., & Yuswohady (Dokpri)
Para pembicara Kafe 2 BCA (ki-ka) : Fariz T., Hermawan T., Jahja S., Romi S.W., Yanty W., Enda N., & Yuswohady (Dokpri)
Teknologi memang identik dengan segala hal yang bersifat kekinian.  Tak heran, jika ingin terus bisa berkembang seiring kemajuan zaman, maka menguasai dan memahami teknologi menjadi kata kuncinya.  Bank Central Asia (BCA), salah satu bank papan atas di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1957 rupanya sadar benar bahwa dunia kini semakin bergerak secara digital.  BCA dengan mottonya yaitu “Senantiasa di Sisi Anda” konsisten untuk selalu beradaptasi dengan perubahan teknologi yang semakin dinamis ke depannya untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya yang beragam.

Rabu, 1 Juni 2016, BCA kembali mengadakan kembali acara diskusi yaitu Kafe BCA 2yang membahas tentang “Inovasi Teknologi sebagai Nilai Tambah Perusahaan”di Menara BCA, Lantai 22, Thamrin Jakarta.  Talkshow informatif dan interaktif tersebut dihadiri langsung oleh Presdir BCA, Jahja Setiaatmadja.  Alumni Akuntansi dari UI tersebut tampil santai namun tetap berkharisma.  Seolah janjian dengan sang boss, komandan utama Divisi IT (EVP IT) BCA, Hermawan Thendean, juga tampil berkemeja yang dikeluarkan plus bercelana jeans.  Sesuai dengan nuansa kafe yang rileks dan cocok untuk berbincang, keempat narasumber lainnya yang termasuk pakar dan praktisi IT juga tak ada yang tampil formal dengan jas dan dasi.  Mereka adalah dosen dan penelit IT Romi Satrio Wahono, Head of Marcomm PT Dwidaya Tour Yanty Wijaya, Bapak Blogger Indonesia dan pendiri Sebangsa.com Enda Nasution, serta Juara 1 Finhacks BCA 2016 Fariz Tadjoedin.  Acara KAfe BCA 2 dimoderatori oleh pakar marketing dari Inventure, Yuswohady.

Divisi IT suatu perusahaan berperan strategis dalam inovasi teknologi (Dokpri)
Divisi IT suatu perusahaan berperan strategis dalam inovasi teknologi (Dokpri)
Pak Jahja menuturkan, bank selaku institusi keuangan yang bersifat konvensional dan telah berdiri sejak lama harus selalu belajar dan mengikuti perkembangan zaman.  Oleh karena itu, BCA selalu berusaha catching up atau dapat selalu up to date dengan kemajuan financial technology (fintech).  Selain itu, BCA juga senantiasa mendukung inovasi teknologi keuangan yaitu salah satunya dengan mengadakan finhacks (financial hackathons) yang bertujuan untuk memperoleh ide baru dalam bidang perbankan untuk dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan nasabah.  BCA termasuk bank pionir dalam mengembangkan mesin ATM dan fasilitas setor tunai pada ATM di Indonesia. Masih menurut Pak Jahja, inovasi yang baik adalah dengan mencontoh apa yang sudah ada lalu mengembangkannya agar bermanfaat bagi masyarakat luas (linkage).

Pak Romi selaku akademisi dan praktisi IT mengemukakan bahwa pengembangan IT di Indonesia masih terhambat banyak kendala.  Salah satunya adalah menyesuaikan antara keinginan teknisi IT dengan kebutuhan konsumen dalam hal inovasi teknologi.  Pakar IT sering salah mengira, semakin (tampak) rumit suatu software, maka semakin akan semakin diminati oleh masyarakat karena dianggap canggih.  Tak heran, divisi IT di suatu perusahaan sering dianggap sebagai pemboros biaya operasional bisnis (cost centre).  Padahal inovasi teknologi yang diperlukan oleh masyarakat adalah yang spesifik dan dapat langsung bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.  Pak Romi berpesan, bagi pengusaha maupun perusahaan yang ingin menerapkan inovasi teknologi harus dapat memiliki sasaran konsumen yang jelas dan terukur pasarnya dengan cara membuat rencana bisnis (Business Model Canvas).

Inovasi teknologi berupa TMS dari travel industry (Dokpri)
Inovasi teknologi berupa TMS dari travel industry (Dokpri)
Bu Yanty dari bidang traveling mengungkapkan, Dwidaya Tour menjadi contoh nyata suatu perusahaan yang tetap eksis seiring perkembangan dan kemajuan teknologi.  Dwidaya yang didirikan sejak tahun 1967 – tahun 2017 akan menginjak usianya yang ke-50 – kini semakin mengandalkan websitenya untuk pemesanan tiket transportasi dan akomodasi selama tour.  Para konsumen tak lagi perlu repot mendatangi ke kantor cabang Dwidaya untuk melakukan  ticket reservation & booking.Dwidaya juga menerapkan sistem terintegrasi atau Tour Management System (TMS) yang memungkinkan pemesanan tiket dan jadwal tour yang tersedia dapat terus terpantau (update) oleh konsumen sepanjang hari.  Layanan TMS dari Dwidaya Tour ini pastinya berdampak positif berupa efisiensi waktu, berkurangnya human error, dan meminimalisasi biaya administrasi.

Nah, bagi para blogger, Mas Enda ini perlu dikenal sebagai pelopor blogging di Indonesia sejak tahun 2001 dengan artikelnya yang berjudul “Apa Itu Blog?”  Berbicara tentang media sosial (social media), Mas Enda menyampaikan bahwa kebiasaan berkumpul dan berbagi itu memang tergolong ciri khas masyarakat Indonesia sehingga tak heran Facebook dan Instagram menjadi dua platform media sosial utama yang terbanyak digunakan di Indonesia.  Perusahaan pun dapat mengoptimalkan media sosial sebagai layanan komunikasi dan informasi bagi para konsumennya.  Ini karena kecenderungan orang Indonesia untuk berburu info via internet terus dan semakin berkembang setelah media TV yang masih bertahan sebagai sumber berita utama.

Facebook dan Instagram memiliki peminat terbanyak di Indonesia (Dokpri)
Facebook dan Instagram memiliki peminat terbanyak di Indonesia (Dokpri)
Pak Herman sebagai pimpinan puncak pada Divisi IT BCA memaparkan bahwa bank dan institusi keuangan non-perbankan yang berbasis teknologi (fintech) dapat saling berkolaborasi dan melengkapi dalam pelayanannya kepada masyarakat.  Ini karena bank memiliki modal kepercayaan (trust) dan fintech mempunyai kecanggihan teknologi sebagai startup.  BCA pun terus mengembangkan dan meningkatkan layanannya yang berbasis inovasi sejak meluncurkan ATM, lalu debit card, dan kemudian mobile & internet banking (SakuKu & KlikBCA).  BCA yang kini memiliki 22 ribu pegawai juga memiliki ajang pencarian ide untuk kemajuan BCA dari para stafnya langsung (internal) yaitu BCA Innovation Awards.  Secara eksternal, ide inovasi teknologi diupayakan BCA melalui kerjasama dengan para fintech startup sehingga hadirlah fitur API (Application Program Interface).  Pak Herman juga memastikan, setiap inovasi teknologi yang dimiliki BCA sebelumnya telah diuji langsung oleh kelompok panelis dari para pengguna (end users) layanan perbankan untuk mendapatkan feedback sebelum dirilis secara luas ke publik.

BCA konsisten berinovasi dalam teknologi layanan perbankan (Dokpri)
BCA konsisten berinovasi dalam teknologi layanan perbankan (Dokpri)
Dan inilah bintangnya Finhacks BCA 2016, Mas Fariz, seorang freelancer IT.  Dirinya berhasil memenangkan kompetisi tersebut dengan program aplikasinya Chatbanking.  Aplikasi perbankan tersebut sangat simple dan mudah digunakan alias user-friendly karena tidak perlu diunduh secara khusus, juga tidak perlu diinstal, dan bisa digunakan di berbagai platform (WA, Telegram, FB, dan sebagainya).  Sebagai seorang programmer IT yang telah berkiprah sejak tahun 1996, Mas Fariz mengakui bahwa dirinya terus belajar untuk mengupgrade kemampuan teknisnya agar tak ketinggalan zaman.  Bahkan dengan mengikuti perlombaan IT, dirinya selalu mendapat ilmu dan pengalaman baru yang luar biasa berguna dan bermanfaat.

Chatbanking, juara 1 Finhacks BCA April 2016 (Dokpri)
Chatbanking, juara 1 Finhacks BCA April 2016 (Dokpri)
Sebagai penutup, Mas Yuswohady menyimpulkan bahwa inovasi teknologi adalah suatu keharusan yang tak terhindarkan dalam dunia bisnis saat ini jika ingin terus eksis ke depannya dan memberikan solusi terbaru (baca: kemudahan dan kepraktisan) untuk para konsumen, tak terkecuali industri keuangan dan perbankan. Digital is inevitable.  Pilihannya hanya 2, yaitu menjadi Hero (pelaku aktif) atau to be disruptive (obyek pasif).  BCA tentunya telah terbukti sebagai pelopor utama dalam inovasi teknologi perbankan selama ini di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun