Senin, tanggal 21 Oktober 2024
Seperti yang diumumkan Kemendikbudristek pada hari Jumat, 8 Maret 2024, Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra mengadakan pertemuan kolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Balai Bahasa dan Budaya Indonesia (BBBI) di Melbourne.
Untuk meningkatkan penggunaan dan pembelajaran bahasa Indonesia di luar negeri, Badan Bahasa akan memberikan program kebahasaan sepanjang tahun 2024. Bahasa Indonesia telah diakui sebagai bahasa resmi oleh UNESCO, kata Aminudin Aziz, Kepala Badan Usaha. Selain itu, masalah yang dibahas pada pertemuan ini termasuk kekurangan bahan ajar yang relevan dan kebutuhan akan guru bahasa Indonesia di sekolah-sekolah.
Para perwakilan dari Balai Bahasa Indonesia (BBI) menyatakan dukungan mereka terhadap program pengiriman guru dan menekankan betapa pentingnya membuat materi pelajaran menarik bagi siswa. Siswo Pramono, Duta Besar Indonesia untuk Australia, berkomitmen melalui diplomasi untuk meningkatkan ketersediaan guru bahasa Indonesia.
KBBI perlu dikembangkan karena merupakan sumber daya pendidikan yang sangat berguna bagi siswa, pendidik, dan peneliti karena membantu mereka memahami kosakata bahasa Indonesia yang terus berkembang. Selain itu, KBBI memiliki kemampuan untuk membantu orang yang berbicara dalam bahasa Indonesia berkomunikasi dengan lebih baik, yang memungkinkan percakapan yang lebih tepat dan ekspresif.
Menggabungkan kata-kata dan ungkapan baru dari berbagai bidang, seperti teknologi, sains, dan budaya populer, akan membantu menjaga dan mengembangkan kekayaan bahasa Indonesia. Sebabnya, Sidang Umum UNESCO secara resmi menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-10. Oleh karena itu, karena bahasa ini bersifat internasional, kosakatanya harus luas.
Menurut Putra Nababan, anggota Komisi X DPR RI, bahasa Indonesia adalah identitas dari sisi kebijakan. Ia juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pengembangan bahasa Indonesia, terutama dalam menyebarluaskan KBBI.
Sangat penting untuk menguasai bahasa Indonesia di era komputer dan internet saat ini. Karena bahasa Indonesia adalah bagian dari identitas bangsa, generasi penerus harus menggunakannya dengan cara yang benar, tepat, dan sesuai dengan konteksnya.
Tidak ada minat siswa terhadap pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Ini disebabkan oleh metode pembelajaran yang tidak menarik, pemahaman siswa tentang pentingnya bahasa dalam kehidupan sehari-hari, dan kurangnya sumber daya.
Selain itu, ada banyak ide dan masalah yang dapat diatasi untuk meningkatkan bahasa Indonesia di Australia. Bahan ajar tidak sesuai dengan konteks pembelajaran Australia, yang merupakan salah satu masalah yang dibahas dalam pertemuan ini. Jika ingin menarik minat siswa pada bahasa Indonesia, konten harus relevan dengan situasi Australia.
Salah satu cara untuk meningkatkan minat siswa terhadap bahasa Indonesia adalah dengan membaca konten yang menarik di media yang disukai siswa. Siswa harus diberi tujuan baru untuk mengajar bahasa Indonesia. Oleh karena itu, tidak hanya perlu berkonsentrasi pada hasil ujian, tetapi juga perlu bahan ajar yang relevan dengan minat siswa dan bekerja sama dengan mata pelajaran lain.