Jenis-Jenis Pantun, Puisi, dan cerpen
Â
Pernahkah kalian membuat pantun? atau pernahkah kalian membuat sebuat puisi? Atau pernahkah kalian membaca cerpen?
Pada kali ini kita akan mempelajari tentang pantun, puisi dan cerpen untuk itu simaklah penjelasan singkat berikut ini dengan baik:
1. Pantun
Pantun adalah jenis puisi lama Indonesia yang terdiri dari bait-bait, yang bersajak a-b-a-b. Pantun biasanya digunakan untuk sarana hiburan serta untuk menyampaikan pesan atau nasihat dengan cara yang indah kepada pembaca. Pantun memiliki ciri-ciri diantaranya:
- Terdiri dari empat barisÂ
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi.
- Rima atau sajak pada pantun bersifat a-b-a-b
- Setiap baris memiliki 8-12 suku kata
- Pantun mengandung makna yang dalam meski hanya disampaikan secara sederhana.
Pantun memiliki berbagai jenis, diantarannya:
- Pantun nasihat: Pantun yang berisi pesan moral, nasihat, petuah, atau sebuah pelajaran hidup untuk memberi nasihat dan motivasi kepada pendengar atau pembaca.
- Pantun jenaka: Pantun yang berisi isi hal-hal lucu dan bertujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar.
- Pantun teka-teki: Pantun yang diakhiri dengan pertanyaan pada larik terakhir, serta bertujuan untuk hiburan dan mengakrabkan kebersamaan
Contoh pantun:
Beli sepatu di toko sebelah,Â
Warnanya biru dengan tali merah.Â
Katanya cinta tak kenal lelah,Â
Tapi baru disuruh jemput udah bilang "capek ah".
Pergi ke pasar beli durian,Â
Durian manis dimakan pagi.Â
Kalau ketemu mantan di jalan,Â
Bilang saja, "Eh siapa ini?"
Buah mangga buah durian,Â
Dimakan pagi di tepi taman.Â
Rajin belajar janganlah bosan,Â
Ilmu berguna sepanjang zaman.
Burung merpati terbang ke taman,Â
Hinggap sejenak di atas dahan.Â
Hidup ini penuh ujian,Â
Jangan menyerah, teruslah bertahan.Â
2. Puisi
Puisi adalah jenis karya sastra yang menggunakan bahasa yang indah dan padat untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan imajinasi penulis. Puisi terikat oleh rima, irama, dan penyusunan bait sehingga dapat menyampaikan pesan yang mendalam melalui sebuah tulisan. Puisi memiliki ciri-ciri diantaranya:
- Puisi ditulis dalam bentuk baris
- Puisi menggunakan diksi, gaya bahasa, serta mempertimbangkan rima dan sajak.
- Puisi menggunakan majas yang bersifat kiasan
- Puisi berisi ungkapan pikiran, perasaan, dan pengalaman penyair yang bersifat imajinatif.
Puisi dibedakan berdasarkan isi, bentuk, dan zamannya.
- Berdasarkan isi: puisi ini dibagi menjadi beberapa jenis seperti puisi naratif, puisi lirik, dan puisi deskriptif.
- Berdasarkan bentuknya: puisi ini dibagi menjadi puisi distikon, puisi terzina, puisi karmina
- Berdasarkan zamannya: puisi ini dapat dibagi menjadi puisi lama dan puisi modern.
Contoh puisi:
Jejak Perjuangan
Di tengah kabut pagi yang berembun,
Kaulah pahlawan, sinar harapan,
Dengan langkah tegap, menembus jalan,
Menggenggam mimpi dalam genggaman tangan.
Berkorban jiwa dan raga untuk negeri,
Dalam gelora, semangat membara,
Kau ukir jalan disejarah baru,
Dengan darah dan air mata terukir abadi.
Dalam setiap hembusan angin,
Kau bisikkan harapan yang takkan hilang,
Seperti bintang yang bersinar digelap malam,
Oh, pahlawanku, engkaulah puisi,
Yang ditulis oleh tangan tak berdaya,
Namun penuh makna,
Membawa bangsa menuju cahaya.
Di hari ini, kita kenang kembali,
Perjuanganmu, takkan pernah terhenti,
Dengan hati yang penuh rasa syukur,
Kami melangkah, meneruskan perjuanganmu, pahlawanku.
3. Cerpen
Cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karya sastra berbentuk prosa yang memiliki alur cerita singkat dan padat. Ciri-ciri cerpen diantaranya:
- Memiliki satu tema utama yang berfokus pada konflik tokoh, mulai dari pengenalan hingga penyelesaian.
- Mengandung konflik yang diselesaikan dalam waktu singkat.
- Memiliki akhir yang jelas, baik itu bahagia atau sedih.
- Susunan kata tidak lebih dari 10.000 kata
- Memiliki diksi yang sederhana
Contoh cerpen:
Tikus dan Kupu-Kupu
Di sebuah hutan kecil, hiduplah seekor tikus bernama Tito dan seekor kupu-kupu bernama Kiki. Tito adalah tikus kecil yang rendah hati. Ia selalu membantu teman-temannya tanpa mengharapkan balasan. Sementara itu, Kiki adalah kupu-kupu cantik, tapi ia mudah sekali marah jika ada yang mengganggunya.Â
Suatu hari, angin kencang menerbangkan Kiki ke semak berduri. Sayapnya tersangkut, dan ia tidak bisa terbang. Kiki berteriak meminta tolong, tapi teman-teman lain takut mendekat karena tahu Kiki sering marah.Â
Tito yang kebetulan lewat mendengar suara Kiki. Tanpa ragu, ia mendekat. "Jangan khawatir, Kiki. Aku akan membantumu," kata Tito sambil tersenyum. Dengan hati-hati, Tito menggigit duri-duri yang menyangkut di sayap Kiki hingga akhirnya Kiki bebas.Â
Kiki merasa malu. "Maaf ya, Tito. Aku sering marah-marah. Tapi kamu tetap mau menolongku," kata Kiki.Â
Tito tersenyum lagi. "Tidak apa-apa, Kiki. Semua orang bisa berubah, kok."Â
Sejak saat itu, Kiki belajar untuk lebih sabar, dan ia menjadi sahabat baik Tito. Mereka pun hidup rukun di hutan kecil itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H