Pengertian Skor dan Nilai
Skor adalah hasil numerik yang diperoleh dari proses evaluasi atau pengukuran terhadap kinerja seseorang dalam menyelesaikan tes atau tugas tertentu. Skor ini merupakan angka mentah yang mencerminkan jumlah jawaban benar atau tingkat kinerja yang dicapai oleh siswa.
Nilai, di sisi lain, adalah hasil interpretasi dari skor tersebut. Nilai memberikan makna pada skor mentah dengan menempatkannya dalam konteks tertentu, seperti kriteria keberhasilan atau standar kompetensi. Nilai menunjukkan tingkat pencapaian siswa terhadap materi yang dievaluasi dan biasanya diekspresikan dalam bentuk huruf (A, B, C, dsb) atau deskripsi kualitatif (memuaskan, baik, kurang, dsb).
Teknik Pemberian Skor
Terdapat berbagai teknik pemberian skor yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kinerja siswa, antara lain:
- Tes Bentuk Benar-Salah
Teknik ini melibatkan pertanyaan yang hanya memiliki dua kemungkinan jawaban: benar atau salah. Skor diberikan berdasarkan jumlah jawaban benar yang diberikan siswa.
- Tes Bentuk Jawab Singkat.
Siswa diminta memberikan jawaban singkat, biasanya satu atau dua kata, untuk pertanyaan yang diajukan. Skor dihitung berdasarkan keakuratan jawaban singkat tersebut.
- Tes Bentuk Menjodohkan
Siswa diharuskan menjodohkan dua set item yang terkait, seperti pertanyaan dengan jawabannya. Skor diberikan berdasarkan jumlah pasangan yang benar.
- Tes Bentuk Uraian
Siswa diminta menjawab pertanyaan dengan uraian panjang yang menjelaskan konsep atau menyelesaikan masalah. Penilaian dilakukan dengan rubrik yang menilai berbagai aspek jawaban.
- Tes Bentuk Tugas
Siswa diberikan tugas tertentu yang harus diselesaikan, seperti proyek atau laporan. Skor diberikan berdasarkan kualitas penyelesaian tugas sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
- Tes Bentuk Kinerja
Teknik ini mengukur keterampilan praktis siswa melalui pengamatan langsung terhadap kinerja mereka dalam menyelesaikan tugas atau aktivitas tertentu.
- Tes Bentuk Sikap
Tes ini mengukur sikap atau persepsi siswa terhadap suatu isu atau mata pelajaran. Skor diberikan berdasarkan respons siswa terhadap pernyataan sikap yang diukur.
Penilaian dan Interpretasi Hasil Tes
Hasil tes perlu diinterpretasikan dengan tepat agar dapat digunakan untuk membuat keputusan yang sesuai. Ada dua pendekatan utama dalam interpretasi hasil tes:
- Pendekatan Acuan Patokan (PAP)
Dalam pendekatan ini, skor siswa dibandingkan dengan patokan atau standar tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Patokan ini biasanya merupakan standar minimum yang harus dicapai untuk dianggap kompeten atau lulus.
- Pendekatan Acuan Norma (PAN)
Pendekatan ini membandingkan skor siswa dengan skor rata-rata kelompok atau populasi yang relevan. Dengan demikian, penilaian dilakukan relatif terhadap kinerja kelompok.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Skor dan Nilai
Berbagai faktor dapat mempengaruhi keakuratan dan objektivitas pemberian skor dan nilai, antara lain:
- Kualitas Tes
Tes yang baik harus valid dan reliabel, artinya tes tersebut benar-benar mengukur apa yang dimaksud untuk diukur dan memberikan hasil yang konsisten.
- Objektivitas Penskoran
Skor yang diberikan harus objektif dan tidak dipengaruhi oleh bias penilai. Penggunaan rubrik dan panduan penskoran yang jelas dapat membantu meningkatkan objektivitas.
- Kondisi Fisik dan Psikologis Siswa
Kondisi kesehatan fisik dan mental siswa saat mengerjakan tes dapat mempengaruhi kinerja mereka, sehingga harus dipertimbangkan dalam penilaian.
- Faktor Eksternal
Faktor lingkungan seperti gangguan suara, kondisi ruang kelas, dan waktu pelaksanaan tes juga dapat mempengaruhi hasil tes.
Dalam konteks evaluasi pendidikan, skor adalah representasi numerik dari kinerja siswa dalam menyelesaikan tes atau tugas, sementara nilai merupakan interpretasi dari skor yang diberikan untuk menunjukkan tingkat pencapaian siswa sesuai dengan kriteria keberhasilan atau standar kompetensi. Teknik-teknik pemberian skor bervariasi tergantung pada jenis evaluasi yang dilakukan, mulai dari tes bentuk benar-salah hingga tes bentuk kinerja atau sikap. Hasil tes perlu diinterpretasikan dengan tepat melalui pendekatan acuan patokan atau acuan norma untuk memastikan keadilan dan objektivitas dalam proses penilaian. Faktor-faktor seperti kualitas tes, objektivitas penskoran, kondisi siswa, dan faktor eksternal mempengaruhi akurasi dan reliabilitas dari evaluasi tersebut, sehingga penting untuk mempertimbangkan semua aspek ini dalam merancang dan melaksanakan evaluasi pendidikan yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H