Akhir bulan Oktober yang lalu, Prawobo melakukan kampanye di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (30/10). Hal ini awalnya tidak terjadi pertentangan dari pihak manapun untuk ikut serta mendengarkan pidato Prawobo sekaligus sebagai Capres 2019 mendatang. akan tetapi, No. 2 ini tidak sengaja mengatakan "tampang Boyolali" yang sontak membuat masyarakat mulai turun aksi untuk meminta Prabowo meminta maaf.Â
Baik dari segi apapun, pihak pemerintah Boyolali mengatakan bahwa aksi Boyolali Bermartabat ini merupakan murni spontanitas dari rakyat yang merasa perkataan Prawobo telah menyinggung dan merendahkan masyarakat Boyolali. (4/11)
Walau demikian, Prawobopun memberikan sanggahan bahwa yang Ia katakan hanya bentuk gurauan belaka dan tidak bermaksud menghina. Bahkan dalam media saat ini, Prawobo merasa berada dijalur serba salah dikarenakan ia hanya ingin lebih dekat dengan rakyat dengan gurauan dan tidak terlalu mengikat masyarakat dengan pidato dan kampanye dari pihaknya. Â
Sehingganya untuk meredakan kasus ini, Prawobo pun meminta maaf kepada pihak Boyolali dan mengatakan bahwa ia akan lebih berhati- hati dalam mengatakan sesuatu hal apalagi saat ini masyarakat sangat rentan dalam menanggapi setiap isu yang ada.Â
Dalam kasus ini pun, pihak Prawobo saat ini juga berancang- ancang memberikan tuntutan lain kepada Bupati Boyolali Seno Samodro yang secara sengaja berkata kotor atau mengeluarkan umpatan binatang ke Polisi dan Bawaslu. Â Bagaimana menurut pembaca?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H