Mohon tunggu...
Annisa Kurnia Pratiwi
Annisa Kurnia Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur | Asisten Tenaga Kefarmasian

Hallo! Saya Annisa Kurnia Pratiwi, tulisan ini memuat tentang pendapat saya pribadi berdasarkan hal-hal yang pernah saya baca dari buku ataupun informasi terkini. Selamat membaca dan salam literasi!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Klinik: Penanganan Penyakit Menular

3 Mei 2022   23:58 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:40 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam hal penanganan beberapa penyakit menular dibutuh kan edukasi perihal cara dalam mengobati, pencegahan, dan media penularannya sehingga kita sebagai masyarakat awam dapat mengantisipasi jika terjadi kepada lingkungan sekitar kita. Berikut adalah beberapa penanganan penyakit menular yaitu:
1. Influenza
Influenza atau yang lebih umum dikenal dengan flu adalah penyakit menular yang paling umum diderita oleh orang-orang. Influenza ini disebabkan oleh virus. Virus influenza adalah virus yang setiap waktunya bermutasi, sehingga sistem imunitas tubuh sulit mendeteksi virus yang satu ini. Karena sulitnya sistem imun tubuh mendeteksi virus influenza ini, maka tubuh cenderung lebih mudah terkena flu. Bahkan tubuh dapat beberapa kali terkena flu dalam waktu yang berdekatan.
Media Penularan: Flu dapat ditularkan melalui sistem pernapasan juga melalui air ludah. Maka jika kita berdekatan dengan orang yang sedang flu, kemungkinan kita tertular flu sangat lah besar. Perantara udara adalah media penularan flu yang paling cepat.
Cara Pencegahan: Menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang virus. Misalnya dengan makan teratur, istirahat yang cukup, minum air putih sesuai kebutuhan, berolah raga, dan memiliki gaya hidup yang sehat. Selain itu, menjaga daya tahan tubuh juga dapat juga didukung dengan asupan vitamin terutama Vitamin C yang bisa didapatkan di buah-buahan maupun vitamin yang dijual di toko-toko.
Pencegahan lainnya adalah dengan menggunakan masker di tempat umum, terutama bagi yang menderita influenza

2. Muntaber
Muntaber adalah penyakit peradangan usus yang disebabkan oleh virus, bakteri, ataupun parasit lain seperti jamur, protozoa dan cacing. Selain karena itu, muntaber juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan atau minuman yang mengandung bakteri atau zat kimia.  Bakteri yang biasanya merupakan penyebab dari muntaber adalah bakteri Escherichia Coli.
Penularan:
a. Melalui cairan dari mulut (muntah) yang tidak dibersihkan dengan baik
b. Melalui sisa kotoran yang menyebar di air yang dgunakan
c. Melalui saluran air. Terutama jika sanitasi air di lingkungan sekitar masih buruk.
d. Lingkungan yang tidak bersih atau sedang dalam kondisi seperti banjir yang tidak memungkinkan memiliki air bersih.
Cara Pencegahan:
a. Menjaga asupan makanan yang dikonsumsi secara cukup dan seimbang
b. Penggunaan air bersih untuk kegiatan sehari-hari terutama air minum
c. Mencuci tangan secara teratur untuk menghindari bakteri menempel pada tangan. Terutama sebelum dan setelah makan
d. Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.

3. Cacar Air
Cacar air adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosteryang menimbulkan bintik kemerahan di kulit yang menggelembung maupun tidak, melepuh, dan terasa gatal. Masa inkubasi virus penyebab cacar ini sekitar 2-3 minggu. Biasanya awal gejala ditandai dengan naiknya suhu tubuh.
Penularan:
a. Cacar air dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita. Seperti berjabat tangan, atau bersentuhan langsung dengan gelembung bintik yang pecah.
b. Cacar air juga dapat menular melalui udara. Misalnya, saat penderita cacar bernapas, bersin, atau batuk dan terhirup oleh udara ke arah kita, kita dapat tertular cacar air.
c. Melalui barang pribadi penderita, seperti pakaian
Cara Pencegahan:
a. Melakukan vaksinasi cacar air
b. Menjaga kebersihan diri sendiri, pakaian, dan lingkungan
c. Mengkonsumsi makanan bergizi
d. Menghindari sumber penularan cacar air

4. Tifus
Tifus adalah penyakit infeksi pada usus halus yang disebabkan oleh bakteri salmonella. Biasanya ditandai dengan demam yang suhunya naik secara bertahap hingga membuat penderita menggigil. Biasanya demam terjadi di malam hari dan mereda, kemudian akan naik lagi di malam berikutnya. Gejala yang lain dapat berupa  sakit kepala, sakit di bagian perut, denyut jantung menurun, sampai kehilangan nafsu makan.
Penularan:
a. Melalui air yang digunakan untuk minum atau mencuci piring dan gelas dan peralatan makan lainnya. Untuk itulah beberapa ahli mengatakan bahwa bahaya air minum isi ulang wajib diwaspadai.
b. Melalui kulit. Bakteri ini dapat masuk lewat kulit yang terkoyak akibat luka. Bisa luka bekas operasi, terjatuh, atau luka lainnya.
c. Tifus juga dapat menular melalui lingkungan yang tidak bersih.
Cara Pencegahan:
a. Memastikan kebersihan bahan makanan sebelum memasaknya
b. Mencuci tangan secara teratur, terutama sebelum dan setelah makanan
c. Membersihkan luka dan segera mengobatinya
d. Hindari jajan di pinggir jalan yang terlihat tidak higienis
e. Menjaga daya tahan tubuh.
f. Memakan makanan untuk penyakit tifus.

5. Campak

Campak adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang termasuk ke dalam golongan parami xovirus. Campak sangat menular. Biasanya gejalanya berupa naiknya suhu tubuh, batuk, nyeri tenggorokan, nyeri otot, hingga ruam pada kulit. Gejala ini muncul sekitar 7-14 hari setelah terinfeksi virus.
Penularan: Campak menular melalui cairan ludah dari penderita ketika batuk ataupun bersin.
Cara Pencegahan: Melakukan vaksinasi ketika masih usia balita.

6. Pneumonia

Pneumonia atau radang paru-paru adalah suatu peradangan yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun parasit lainnya. Peradangan terjadi pada pulmonary alveolus (alveoli) yang seharusnya bertugas untuk menyerap oksigen dari atmosfer. Akan tetapi karena terjadinya peradangan, organ ini menjadi terisi cairan sehingga penyerapan oksigen terganggu dan menyebabkan sulit bernapas. Gejalanya dimulai dari demam, batuk, hingga mengalami kesulitan bernapas.
Penularan: Melalui udara yang tercemar oleh bakteri, virus, atau parasit penyebab pneumonia. Begitu juga udara yang terpapar penyebab pneumonia yang berasal dari penderita.
Cara Pencegahan:
a. Mengenakan masker atau pelindung pernapasan apabila dekat dengan sumber risiko penularan pneumonia.
b. Menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat melawan semua virus atau bakteri yang masuk ke dalam tubuh.

7. Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit menular yang menyerang organ hati pada manusia. Disebabkan oleh bakteri serta virus dan tidak bersihnya lingkungan sekitar, sehingga menginfeksi hati dan terjadi peradangan.
Penularan:
a. Penularan melalui oral atau masuknya penyebab hepatitis ke dalam saluran pencernaan melalui makanan atau minuman.
b. Melalui cairan tubuh seperti ludah.
c. Melalui kulit, seperti pemakaian jarum suntik bekas, alat tatoo, atau jarum akupuntur bekas penderita.
d. Pemakaian barang pribadi bersamaan, seperti pakaian, dan peralatan makan.
Cara Pencegahan:
a. Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh.
b. Hindari pertukaran cairan tubuh, seperti ludah atau transfusi darah yang belum jelas apakah telah bebas penyakit atau tidak.
c. Hindari pemakaian barang pribadi bersamaan seperti pakaian, alat makan, dan sikat gigi dengan penderita hepatitis.
d. Pastikan anda menggunakan jarum baru ketika melakukan transfusi darah ataupun melakukan akupuntur.

8. Penyakit PES
PES atau yang juga dikenal dengan Pesteurellosis, merupakan penyakit pada tikus dan hewan pengerat lainnya yang disebabkan oleh bakteri dan dapat ditularkan pada manusia. Kutu tikus adalah yang paling sering menjadi perantara dalam penularan penyakit ini. Pada manusia, PES dapat dibedakan menjadi . Yaitu PES Kelenjar Getah Bening, PES Infeksi Luas, Dan PES Pneumonik atau PES Paru-paru.
Penularan:
a. Terkena gigitan kutu tikus yang sebelumnya telah menghisap darah tikus dengan penyakit PES.
b. Melalui titik-titik air liur di udara dari penderita PES Paru-paru.
c. Kontak langsung dengan menyentuh luka atau nanah penderita PES.
d. Kontak tidak langsung dengan menyentuh permukaan tanah yang berbakteri.
e. Makanan dan minuman yang tidak bersih dan tercemar bakteri.
Cara Pencegahan:
a. Membersihkan lingkungan agar tidak terdapat tikus di sekitar rumah.
b. Hindari kontak langsung dengan penderita PES, atau penggunaan masker dan sarung tangan jika ingin melakukan kontak langsung.
c. Menjaga asupan makanan yang bebas dari bakteri.

9. Kolera
Kolera adalah penyakit infeksi saluran usus yang akut yang disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Bakteri  dapat masuk ke saluran pencernaan melalui makanan dan minuman yang telah tercemar bakteri ini. Pada saluran usus, bakteri ini mengeluarkan racunnya sehingga tubuh mengalami diare disertai muntah yang hebat. Sebagai akibatnya, tubuh akan masuk pada tahap dehidrasi dalam waktu yang sangat cepat.
Penularan:
a. Bakteri ini berkembang biak dan menyebar melalui kotoran manusia. Ketika kotoran berisi bakteri ini mencemari sungai, maka orang-orang yang kontak langsung dengan sungai tersebut dapat tertular. Atau bisa juga melalui ikan yang hidup di sungai tersebut dan ikan itu dikonsumsi oleh manusia.
b. Makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
Cara Pencegahan:
a. Sanitasi lingkungan yang baik. Terutama kebersihan air yang digunakan untuk minum, mandi, mencuci pakaian, alat makan, serta bahan makanan yang akan diolah.
b. Hindari memasak ikan atau kerang setengah matang.
c. Jika keluarga atau kerabat dekat ada yang terinfeksi, pisahkan barang pribadi dan tempat tidur penderita agar tidak mudah menular pada anggota keluarga atau kerabat lainnya.

10. Disentri Hasiler
Bakteri patogen menjadi penyebab infeksi pada usus besar dan menjadikan tubuh terkena disentri hasiler. Gejala awal biasanya demam tinggi, mual muntah, diare hebat hingga keluar lendir dan darah bersamaan dengan kotoran.
Penularan: Karena kuman dan bakteri patogen yang masuk ke dalam sistem pencernaan melalui mulut.
Cara pencegahan:
a. Memastikan seluruh makanan yang akan dimakan bersih
b. Mencuci tangan secara teratur terutama setelah beraktivitas, dan sebelum juga setelah makan
c. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
d. Memasak air minum
e. Tidak menggunakan air mentah dalam masakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun