Mohon tunggu...
Annisa Kurnia Pratiwi
Annisa Kurnia Pratiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Teknik Kimia UPN "Veteran" Jawa Timur | Asisten Tenaga Kefarmasian

Hallo! Saya Annisa Kurnia Pratiwi, tulisan ini memuat tentang pendapat saya pribadi berdasarkan hal-hal yang pernah saya baca dari buku ataupun informasi terkini. Selamat membaca dan salam literasi!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Semicolon: Simbol Kesehatan Mental

3 Mei 2022   22:20 Diperbarui: 3 Mei 2022   22:25 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semicolon adalah sebuah simbol baca titik koma (;). Simbol ini banyak dijadikan tato yang diprakarsai oleh Project semicolon "The Semicolon Project". Organisasi yang bersangkutan memilih simbol 'titik koma' adalah karena simbol tersebut digunakan ketika penuis seperti berencana untuk mengakhiri sebuah kalimat, namun mengurungkannya.

'Penulis' di ibaratkan sebagai diri seseorang, sementara kalimat adalah kehidupannya. Begitu pula yang di maksud dari tanda tato 'titik koma' ini. Dia menjadi sebuah represtasi fisik dari kekuatan seseorang dalam perjuangan batinnya.
-Amy Bleuel-

Orang pertama yag mengaitkan makna simbol ini dengan kesehatan mental. Pada tahun 2013 tepatnya bulan april, dia mendirikan sebuah organisasi nonprofit bernama Project Semicolon. Bertujuan memberikan dukungan kepada orang-orang yang berjuang mengatasi gangguan kesehatan mental, depresi, bunuh diri, kecanduan, serta keinginan menyakiti diri sendiri. Kegiatan ini dia lakukan setelah ayahnya bunuh diri pada tahun 2003.

Ucapnya "aku ingin menyebarkan cerita (ayahku) untuk mengingatkan kesadaran orang-orang terhadap kesehatan mental. Butuh waktu 10 tahun bagiku melakukan hal ini. Ceritanya membawa harapan untuk orang lain, itu yang menjadi inspirasiku".

Setelah Amy membuat simbol ini lebih bermakna, banyak orang yang mulai menggambar simbol semicolon di tubuh mereka dan kemudian memotretnya. Saat ini orang di seluruh dunia mulai memasang tato tersebut sebagai pengingat perjuangan, kemenangan, dan keberlangsungan hidup mereka dan menunjukkan kesadaran mereka terhadap kesehatan mental.

Jangan lupa untuk memaknai artinya hidup dan bernafas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun