Baru-baru ini, MBC merilis drama terbarunya berjudul When The Phone Rings pada 21 November lalu. Drama ini berhasil menarik perhatian para penonton, baik di dalam maupun luar negeri. Mendapat banyak pujian, drama yang hanya memiliki 12 episode ini menuai berbagai komentar dari para penggemar yang berharap MBC menambah jumlah episodenya.
Para penonton mengapresiasi drama ini karena berbagai aspek menarik, mulai dari visual, akting para aktor yang sangat memukau hingga mampu membuat penonton merasa seolah berada di posisi tersebut, hingga perhatian mendetail terhadap setiap elemen dalam cerita.
Namun, sangat disayangkan, penayangan episode terakhir When The Phone Rings justru menuai banyak kritikan yang berdampak buruk hingga mengurangi ratingnya. Hal ini disebabkan oleh spekulasi para penonton terkait penggunaan nama "Paltima" dan "Izmael," yang dianggap sebagai plesetan dari negara Palestina dan Israel. Dalam cuplikan tersebut, ditampilkan konflik antara "Paltima" dan "Izmael," yang menyerupai konflik nyata antara Israel dan Palestina.
Pada adegan itu, Na Yu Ri yang berperan sebagai presenter mengatakan, "Serangan udara Paltima berlangsung di Izmael, di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata." Namun, layar di belakangnya justru menampilkan gambar sebaliknya, yakni Izmael yang menyerang Paltima. Hal ini menimbulkan kebingungan di kalangan penonton yang mempertanyakan apakah hal tersebut merupakan murni kesalahan dalam terjemahan aplikasi Netflix atau justru adegan yang memang disengaja.
Hingga kini, belum ada konfirmasi langsung dari pihak aktor maupun tim produksi terkait kontroversi ini. Bagaimana menurut anda?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H