Mohon tunggu...
Nisa hawariyahNisa
Nisa hawariyahNisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Worldview Islam

9 November 2024   09:09 Diperbarui: 9 November 2024   09:10 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Resensi Buku
Worldview Islam

Identitas Buku
Judul : Worldview Islam
Pengarang: Ustadz Agus Riyadi, S. Pd.I., M.Pd:
Penerbit: Condong Press
Tahun Terbit: 2022
Tebal Halaman: 208

Worldview islam merupakan kurikulum inti dan kompetensi utama bagi seluruh program studi di STIABI. Mata kuliah ini dirancang untuk membentuk aqidah fikriyah mahasiswa dengan membekali mereka kerangka pikir dan cara pandang yang benar dalam melihat seluruh realitas wujud berdasarkan konsep-konsep kunci dalam ajaran islam.

Pembahasan
 Definisi worldview dalam perspektif 'ulama atau cendikiawan Muslim diantaranya Sayyid Qutb menyatakan bahwasanya worldview adalah Akumulasi dari keyakinan asasi yang terbentuk dalam pikiran dan hati setiap muslim, yang memberi gambaran khusus tentang wujud dan apa-apa yang terdapat dibalik itu.
 Menurut Sayyid Qutub worldview merupakan sebuah cara pandang yang bersumber dari wahyu. Ia menjadi barometer dalam menimbang sesuatu sehingga benar-benar dapat diterapkan dalam aspek-aspek kehidupan seorang muslim. Jalan hidup yang ditempuh seseorang akan menyimpang dari rel-rel yang telah digariskan Allah SWT apabila tidak menjadikan sebagian acuan dalam berfikir dan berkeyakinan.
Sedangkan Syed Muhammad Naquib Al-attas berpendapat worldview dalam islam adalah pandangan islam tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati kita dan yang menjelaskan hakekat wujud; oleh karena apa yang dipancarkan islam adalah wujud yang total maka worldview islam berarti pandangan islam tentang wujud ( ru'yat al-islam lil-wujud ).
Dari kedua tokoh ulama muslim diatas disimpulkan bahwasanya dalam perspektif ulama semuanya berorientasi pada nilai-nilai tauhid serta mengintegrasikan antara ospek dunia dan akhirat secara komprehensif.

Dalam perspektif sekuler dan kristen mempunyai persamaan dan perbedaan. Persamaanya terletak pada makna beliefe atau kepercayaan yang mana interpretasi tersebut terkandung didalamnya sebuah kepercayaan. Sementara perbedaanya terdapat pada penjabaran dari kepercayaan hidup itu sendiri. Banyak variasi dalam menginterpretasikan istilah worldview mulai dari visi hidup kerangka berfikir, konsep hidup dan lain sebagainya sesuai dengan corak dan cara berpikir masing-masing.
Worldwiew dan kaitannya dengan sains, bahwa ada keterkaitan antara pandangan hidup dan sians, bahkan dengan agama sekalipun karena dalam pandangan hidup terdapat sebuah kepercayaan dalam menafsirkan dunia yang dipegang teguh oleh seseorang. Oleh karena itu, secara umum ketiga komponen tersebut memiliki relavansi tanpa menggangu satu sama lain. Alhasil ilmu mempunyai relavan atau keterkaitan dengan worldview atau pandangan hidup.
Wordlview dan terkaitan dengan bahasa, Humbolt terinspirasi karena membedakan dua hal. Pertama, cara bahasa membukakan jaringan konsep yang dengannya kita dapat memahami dan menafsirkan dunia dan mengkomunikasikan pemikiran dan perasaan kita tentangnya. Kedua, kemampuan yang diberikan bahasa untuk memformulasikan konsep-konsep dan sistem kepercayaan yang berbeda tentang dunia dimana kita hidup.
Adagium yang dikemukakan Humbolt diatas menunjukan bahwasanya bahasa memiliki peran dalam mengemabangkan jaringan konsep untuk menginterpretasikan pemikiran dalam bentuk pandangan hidup. Kemudian bahasa juga memberikan kontribusi terhadap pengembangan pandangan hidup.
Pandangan hidup islam sebagai asas epistemologis, prinsip epistemologi yang dilatar belakangi oleh pandangan hdup. Jika realisme kritis mencoba menengahi cara pandang realisme dan inti-realisme, cara pandang dalam pandangan hidup islam tidak bersifat tawhEdi ( integral ), tidak dichotomis, tidak membedakan antara onyektif,subyektif, tekstual-kontektual, historis-normatif, dsb. Prinsip epistemologi tentang kesatuan subyektf-obyektif dalam islam. Misalnya, berdasarkan pada konsep manusia dalam islam bahwa jiwa manusia itu bersifat kreatif dan dengan persepsi, imaginasi dan intelgensinya ia berpartisipasi dalam membentuk dan menerjemahkan dunia indera dan pengalaman indrawi, dan dunia imaginasi. Artinya ketika seorang subyek yang memiliki pandangan hidup islam akan melihat obyek sesuai dengan prinsip-prinsip ontologi dan kosmologi dalam islam dan akan memahami obyek itu dengan cara pandangannya sebagai seorang muslim. Cara pandang yang dichotomis dalam cara berfikir barat  tidak dapat diterima dalam epistemologi islam karea ia memisahkan dua hal yang saling berhubungan yang mengakibatkan timbulnya paham-paham ekstrim seperti materialisme dan idealisme atau metodologi-metodologi yang sama ekstrimnya seperti empirisme, rasionalisme, realisme, nominalisme, pragmatisme dan lain-lain.
Worldview sebagai framework berfikir, terdapat tiga perbedaan terkait pandangan hidup dalam suatu peradaban diantaranya islam,kristen, dan sekuler ( Barat ). Pertama, worldview barat atau sekular lebih mengarah kepada sesuatu yang bersifat keduniaan dan lebih menekankan kepada hal-hal yang bersifat rasional serta dapat dirasakan oleh pnca indra. Kedua, kristen lebih menekankan kepada doktrin atau ajaran atau dogma. Sedangkan ketiga, dalam perspektif islam, terma worldview didefinisikan sebagai pandangan/prinsip hidup yang sesuai dengan ajaran-ajaran islam dengan mengintegrasikan secara komperhensif antara dunia dan akhirat baik yang berhubungan dengan Allah maupun manusia itu sendiri.
Konsep syahidah, karena itu keimanan kepada nabi muhammad saw adalah satu-satunya pintu masuk bagi manusia untuk dapat mengenal tuhan dengan benar dan untuk memahami cara beribadah yang benar kepada tuhan yang benar.
Konsep agama, agama merupaka n instink manusia yang paling dalam karena terkait dengan perasaan akan kelemahan manusia dan keyakinan adanya dzat yang menjadi penyebab bagi segala yang wujud; karenanya inti dari agama menyangkut dua hal besar. Yaitu : "ketuhanan" dan "penyembahan dan ketundukan".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun