Mohon tunggu...
Nisa Fitri
Nisa Fitri Mohon Tunggu... -

Perempuan sederhana yang semuanya biasa biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dino Mundur karena Etika, Gita karena Apa?

1 Februari 2014   08:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gita Wirjawan sudah mundur dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan kemarin. Gita mundur di tengah kisruh masuknya beras Vietnam yang dinilai ilegal ke Indonesia.
Banyak yang memuji namun tidak sedikit pula yang mencibir langkah Gita. Gita dinilai pergi meninggalkan banyak masalah yang seharusnya diselesaikannya dahulu, terutama soal sengkarut impor beras ilegal Vietnam ke Indonesia.
Namun, bila alasan Gita mundur dari Mendag karena menghindari benturan kepentingan tentu itu patut kita apresiasi. Sangat jarang tokoh di negeri ini yang berani mengambil langkah mundur dari jabatan publik karena mengikuti proses politik.
Sebelum Gita, Dino Patti Djalal telah lebih dahulu memberi contoh positif dengan mundur sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat karena mengikuti konvensi Capres Partai Demokrat.
Berbeda dengan Gita, langkah Dino menuai pujian karena mundur dengan alasan etika dan menghindari benturan kepentingan. Dino mundur tanpa menghindari sengkarut apa pun pada hubungan luar negeri Indonesia-Amerika Serikat. Mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton justeru memuji kinerja Dino dengan berkirim surat kepadanya.
Langkah mundurnya Dino dan Gita seharusnya menjadi catatan positif bagi perkembangan demokrasi ke depan. Budaya mundur seorang pejabat publik karena mengikuti proses politik harus menjadi tren di negeri ini.
Saat ini, masih ada nama nama pejabat publik yang belum mau mundur karena mengikuti konvensi. Mereka adalah ketua DPR Marzuki Alie, Anggota BPK Ali Masykur Musa, Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan ketua DPD Irman Gusman. Kita tunggu lanhkah ksatria dari mereka semua.
Salam demokrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun