Inspiratif! Optimisme Pak Atmojo, Pelaku Seni Desa Tuksongo, Borobudur, Patut Ditiru

Tuksongo, (03/08/2023)-Kerjakan apa yang telah dipercayakan kepadamu dan bertanggungjawablah atas apa yang telah kamu pilih.

Hari ini kami berbincang (lagi) di Rumah Pak Atmojo yang telah disulap menjadi 'Artmojo Painting Studio'. Tempat yang dapat dikunjungi wisatawan ketika berlibur di Borobudur khususnya di Desa Tuksongo.

Disela perbincangan, Pak Widodo menceritakan kebiasaan Pak Atmojo saat menanggapi oranglain. Kebiasaan yang menurutku unik dan sangat mashok, hehe. Pak Widodo menceritakan bahwa Pak Atmojo sering mengiyakan permintaan atau tawaran oranglain.

Salah satunya saat Pak Atmojo mengiyakan tawaran membuat panggung dan pasar rakyat dari 300 bambu untuk sebuah event di Balkondes. Dengan waktu persiapan yang singkat, Pak Atmojo dengan berani mengiyakan tawaran tersebut. Tentunya dengan merangkul teman-teman Pak Atmojo.

Satu kalimat yang ditekankan Pak Atmojo, "Ra mikir Ikhlas po ora, sek penting gawean e ditandangi, gek dadi, gek rampung."
(Tidak berfikir ikhlas atau tidak, yang penting pekerjaannya dilakukan, lalu selesai.)

Saya pikir hal ini selaras dengan quote yang menyebar dikalangan banyak orang, "Pengalaman adalah guru terbaik." Maka saya setuju dengan pendapat dan hal yang dilakukan Pak Atmojo, mengambil peluang yang akan menjadi guru---pengalaman---untuk terus belajar dan berbenah.

Pada akhir perbincangan Pak Atmojo berpesan bahwa kita harus berani untuk mengatakan "Bisa", karena perkataan dan keyakinan kita dapat menjadi sugesti dan energi positif untuk berprasangka baik ke Allah.

"Bangunlah sugesti, minta tolong ke Allah, Insyallah nanti selesai! Kerjaan emang gamungkin 100% sempurna, tapi kita harus visional." - Pak Atmojo

Dalam hal ini, bukan hanya sekedar mengiyakan saja yang dapat dipetik. Namun kita harus bertanggung jawab atas apa yang telah kita pilih. Ketika kita memilih untuk sanggup melaksanakan, maka kita harus menyelesaikan. Tidak ada yang asal-asalan dari belajar berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain untuk membangun kepercayaan.

Oleh: Nisa Fatin Afifah