Mohon tunggu...
Nisa Dwinanda
Nisa Dwinanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seorang Mahasiswi

Nisa Dwinanda - Pendidikan Sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Fenomena Hallyu Wave dengan Menggunakan Teori Jean Baudrillard

16 Juni 2023   07:32 Diperbarui: 16 Juni 2023   07:38 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena hallyu wave atau biasa dikenal dengan Korean Wave adalah suatu fenomena mendunianya kebudayaan Korea Selatan. Fenomena tersebut menjadi suatu tren masyarakat di belahan dunia dalam beberapa tahun terakhir. Korean wave mengenalkan kebudayaan dari Korea Selatan dengan dipadukannya kehidupan kebudayaan tradisional dan modern negara tersebut melalui bentuk drama televisi (K-drama), film, gaya hidup, dan musik (K-pop).

Menjamurnya fenomena hallyu wave menjadikan fenomena tersebut menarik untuk dianalisis dalam kajian sosiologi kebudayaan. Salah satu teori yang dapat digunakan untuk menganalisis fenomena hallyu wave yaitu teori dari Jean Baudrillard.

Fenomena hallyu atau korean wave bila dikaji melalui pemikiran Baudrillard merupakan suatu fenomena kebudayaan yang merepresentasi dunia simulasi. Dalam dunia simulasi, segala sesuatu ditentukan oleh relasi tanda, citra, dan kode yang membentuk cermin bagaimana seorang individu memahami diri mereka dan hubungannya dengan orang lain. Dan dalam hal ini kebudayaan Korea Selatan yang ditampilkan oleh media seperti televisi, maupun media sosial menjadi suatu dunia simulasi yang dimana individu yang mengonsumsinya menjadikan kebudayaan Korea Selatan sebagai acuan untuk bertindak dan berpenampilan seperti dengan apa yang ditampilkan oleh media tersebut.

Hallyu atau Korean wave melalui pemikiran Baudrillard mengenai simulakrum, juga dapat menampilkan bahwa fenomena tersebut merupakan salah satu bentuk pemujaan terhadap kebudayaan. Orang orang yang menghabiskan jutaan rupiah untuk membeli tiket konser dan atribut permusikan serta menghabiskan waktu berjam jam lamanya menikmati industri hiburan Korea Selatan melalui drama dan film menunjukan suatu bentuk pemujaan terhadap kebudayaan dengan perilaku konsumtif dan irasional. Kolektivitas seperti itu yang muncul menurut Baudrillard adalah semu. Kelompok kelompok yang menikmati kebersamaan dalam konser musik dengan gembira ataupun orang yang larut dalam fantasi ketika menonton K-Drama. Kemudian kembali terpecah menjadi individu yang menjemukan dengan rutinitas yang itu itu saja. Menurut Baudrillard hal tersebut dinamakan sebuah simulakrum.

Dalam pemikiran Baudrillard dapat digambarkan bahwa masyarakat dapat dibawa ke realitas virtual yang di mana fenomena hallyu wave menjadi budaya konsumsi citra yang ditawarkan oleh media massa. Masyarakat dituntun pada realita palsu yang diciptakan oleh simulasi.

 

Daftar Pustaka 

Azwar, Muhammad. 2014. Teori Simulakrum Jean Baudirillard dan Upaya Pustakawan Mengidentifikasi Informasi Realitas. Jurnal Khizanah Al-Hikmah, Vol 2(1).

Puspita, Luffiati Gina. 2022. Sedang Tren! Fenomena Korean Wave Atau Hallyu Di Indonesia. https://vocasia.id/blog/apa-itu-korean-wave/ . Diakses pada 4 April 2023.

Storey, John. 2009. Cultural Theory and Popular Culture : An Intoduction (5th Edition). Inggris : Pearson Longman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun