Dalam era pandemi covid 19, segala aspek kehidupan yang berjalan seperti biasanya mengalami perubahan yang signifikan. Segala aktivitas mengharuskan masyarakat untuk dikerjakan secara jarah jauh dari rumah. Tak terkecuali dalam proses pembelajaran di sekolah.
Pendidikan yang harus dijalani oleh peserta didik dari mulai sekolah dasar sampai perguruan tinggi diharuskan untuk menjalani pembelajaran online dalam menunjang proses pembelajaran mereka dari rumah.
Pembelajaran online yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai bentuk memutus rantai virus covid 19 tentu memunculkan banyak kendala bagi setiap individu dalam memperoleh pendidikan.
Hal tersebut dikarenakan bahwa pembelajaran online yang dilakukan oleh sekolah sekolah maupun perguruan tinggi mengharuskan setiap individu memiliki alat penunjang teknologi seperti handphone maupun laptop serta penunjang proses pembelajaran dengan menggunakan internet.
Penggunaan alat teknologi sebagai penunjang proses pembelajaran tentunya memunculkan ketimpangan bagi setiap individu dikarenakan tidak setiap individu memiliki alat teknologi yang memadai dalam proses pembelajaran online.
Ketidaksetaraan Pendidikan
Ketidaksetaraan pendidikan yang hadir dalam era pandemi covid 19 ini tentunya sebagai bentuk dampak dari proses pembelajaran online atau pembelajaran jarak jauh.
Mengutip dari hasil penelitian Ari Budi Santosa (2020) yang berjudul “Potret Pendidikan di Tahun Pandemi: Dampak COVID-19 Terhadap Disparitas Pendidikan di Indonesia”, Pembelajaran jarak jauh (PJJ) berisiko menghambat bahkan menghentikan proses pembelajaran bagi sekolah-sekolah di wilayah terpencil karena keterbatasan akses internet dan biaya yang harus dikeluarkan setiap murid.
Sekolah dan murid-murid yang tidak memiliki fasilitas memadai mengalami kesulitan melanjutkan proses belajar-mengajar. Hal tersebut berpotensi meningkatkan disparitas atau ketimpangan pendidikan di Indonesia.
Ketidaksetaraan Pendidikan melalui Pemikiran Jean Anyon
Ketidaksetaraan pendidikan terkait dengan pemikiran Jean Anyon yang menyatakan bahwa ketimpangan pendidikan jelas disebabkan oleh distribusi ekonomi yang tidak merata.